Hujan kembali turun, setelah ratusan hari pancaroba dilalui dengan berat oleh masyarakat flores. Jennie menikmati waktu nya seorang diri di rumah dinas yang berukuran minimalis tersebut. Beruntung, rumah ini menyediakan sedikit ruangan sehingga Jennie tidak perlu takut tinggal disini sendirian. Untuk menikmati hujan, Jennie juga memutar musik lewat Hp nya.
Sepulang dari sekolah tadi, Jennie juga menelpon Papa dan Nenek yang ada di Bandung, tidak lupa juga Jennie berbincang dengan Joy untuk sekedar curhat. Sekarang, perasaan Jennie menjadi jauh lebih lega dibandingkan tadi siang. Nenek mengatakan untuk tidak terlalu memikirkan cekcok rumah tangga, karena kebersamaan itu bisa membuat masalah dengan sendiri nya terselesaikan. Jennie harus menjadi lebih dewasa dan pandai mengontrol emosi nya.
Ya, Jennie harus mengalah... keadaan sekarang adalah keteledoran Jennie yang tidak pernah memikirkan kedatangan Hanbin, dan apa yang akan dikatakan oleh lelaki itu pada Chanyeol. Wajar jika Chanyeol memiliki kesalahpahaman pada nya dan juga Hanbin. Tapi, sebagai wanita Jennie pun memiliki gengsi yang cukup tinggi untuk merasa benar.
Saat melamun, Chanyeol justru datang dengan pakaian basah kuyup, pria itu membuka sepatu di teras dan merapikan barang bawaan nya yang bernasib sama seperti dirinya. Chanyeol menghela nafasnya, namun ia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik hari ini. bahkan sampai nyaris pukul 9 pria itu baru tiba di rumah.
Jennie yang sebenarnya masih jengkel pada Chanyeol membawakan handuk untuk suami nya itu, dan menyerahkan nya pada Chanyeol yang sedikit terbengong ketika mendapatkan sambutan dari Jennie.
"kenapa kamu baru pulang jam segini?" tanya Jennie setengah bergumam, wajah gadis itu juga tidak berani tengadah untuk melihat Chanyeol secara langsung.
Chanyeol tersenyum tapi Jennie tak melihat senyum nya, "ada sedikit masalah.. maka nya saya terlambat pulang. Keadaan di rumah baik-baik saja kan?"
Jennie mengangguk, sekarang wajah datar itu menular pada Jennie, "Heem... sebaiknya, kamu mandi saja, saya akan siapkan makan malam"
Chanyeol mengangguk, dia segera menuju kamar mandi sesuai dengan permintaan Jennie, tanpa banyak bicara. Mungkin, kalau dia sudah bersih dan makan, dia akan mulai mengobrol dengan Jennie dan meminta maaf atas ucapan nya kemarin malam.
Jennie kemudian memanaskan masakan nya diatas kompor, gadis itu juga membuat telur dadar sebagai tambahan lauk untuk Chanyeol. Tidak lupa, dia juga menyajikan coklat panas instan ke dalam cangkir untuk nya dan Chanyeol.
Saat Jennie sibuk dengan masakannya, Chanyeol keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh segar dan bugar tentu nya. Dan jangan lupakan juga bahwa pria itu hanya mengenakan handuk di bagian pinggang sampai sebatas lutut, tanpa maksud pamer Chanyeol hanya membiarkan bagian dada nya terekspose begitu saja.
"Ah.. Panas!!" ujar Jennie sambil meniup tangan nya ketika tidak sengaja ia menyentuh gagang panci yang panas. Chanyeol yang sejak tadi memperhatikan buru-buru menghampiri isteri nya itu karena khawatir.
"kenapa?" tanya Chanyeol yang kini berada di sisi Jennie.
"Eh!" Jennie terkejut bukan main, mereka sedekat ini saat Chanyeol justru baru selesai mandi. Karena gugup, Jennie juga tidak sengaja menyenggol cangkir berisi coklat yang akan diseduh nya hingga cangkir itu jatuh ke lantai dan pecah berhamburan.
"Kamu kenapa?" tanya Chanyeol sambil berjongkok, dan bersiap merapikan pecahan beling di lantai.
Jennie memalingkan wajah nya, dia tidak fokus gara-gara Chanyeol. Gadis itu menelan ludah nya susah payah sambil menepis tangan Chanyeol yang berusaha membantu nya, "Engga kok.. ga apa-apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...