Vote is necessary ;)
"Hanbin... jangan pergi."
Chanyeol tersenyum pahit, bahkan ditengah tidurnya, Jennie memanggil nama itu dengan merana dan sedih. Pasti sulit sekali bagi Jennie untuk melupakan sosok Hanbin yang selama ini diharapkan untuk jadi pendamping hidupnya. Namun, nyatanya Jennie justru menikah dengan pria lain yang sangat jauh dari ekspektasi. Lelaki seperti dirinya.
Drrtt Drttt
Handphone diatas tempat tidur bergetar, bukan milik Chanyeol tetapi milik Jennie yang berada disisi tempat tidur. Dengan tangan panjangnya, Chanyeol meraih benda canggih itu dan melihat nama penelpon.
Incoming calls from Mbin Sayang...
Deg!
Perlahan, Chanyeol melepas pelukan Jennie dari tubuhnya dan membawa HP itu bersama dirinya ke luar kamar. Dengan perasaan tak enak, Chanyeol pun menerima panggilan itu.
"Jen! Akhirnya kamu angkat telponnya!" terdengar suara serak Hanbin menyapa Chanyeol yang terdiam ditempatnya berdiri. Chanyeol tidak akan bicara sepatah katapun, sebab Chanyeol tahu tingkahnya sekarang saja sudah melanggar aturan, dia sembarangan mengangkat panggilan di HP milik oranglain.
Hanbin terkekeh, namun terdengar pula suara isakan.
"Katanya kamu menikah...hh... selamat..."
"Tapi.. apa kamu cinta sama suami kamu itu?"
"aku tahu ini lancang... aku ga berhak tanya begini sama kamu..." Hanbin lagi-lagi tertawa payah, dan Chanyeol menguping dengan dada bergemuruh tak nyaman. Pertanyaan Hanbin yang diberikan untuk Jennie nyata nya membuat Chanyeol benar-benar merasa tersudut.
"Jen... apa buat kamu semudah itu ngelupain semua kenangan kita?"
Bip. Chanyeol mematikan sambungan telpon bahkan sebelum Hanbin menyelesaikan kalimatnya. Chanyeol kemudian masuk kembali ke kamar, melihat Jennie tertidur dengan pulas dan tenang., Chanyeol sama sekali tidak berani mengatakan peristiwa yang terjadi malam itu pada Jennie. Sebab, Chanyeol terlalu takut jika ia mengalami penolakan yang sama seperti setahun lalu.
.
.
.
"saya tahu kamu sudah sangat siap menikah. Tapi... bukan dengan saya. Saya tidak mau kamu terlalu berusaha keras untuk menjadi isteri saya. Saya belum melihat ketulusan kamu. Jennie.."
Chanyeol mendesah pelan, nafasnya terdengar sesak dan berat. Pria jangkung itu bangkit dari atas ranjang dan tersenyum dipaksakan pada Jennie.
Malam itu, Chanyeol memutuskan untuk kembali ke ruang tengah rumah Jennie, dia memberikan Jennie waktu setidaknya sampai besok pagi agar gadis itu bisa melakukan sesuatu yang tidak ingin Chanyeol lihat.
Memang benar sih, seharusnya Chanyeol marah dan tidak terima jika Hanbin kembali menghubungi Jennie. Tapi, marah pun rasanya tidak akan berguna, saat hati Chanyeol pun sebetulnya masih belum menyerah begitu saja terhadap Wendy.
Jennie membiarkan Chanyeol pergi begitu saja, tanpa melarang nya atau meminta nya untuk tinggal disisinya, Jennie merangkak diatas tempat tidur dan menaruh HP yang telah mati itu kembali kedalam laci. Dia menyembunyikan wajah dibalik kedua telapak tangan nya yang kini bergetar. Harus bagaimana Jennie sekarang ini? karena dia yang terobsesi untuk melupakan Hanbin dengan menikahi Chanyeol, justru ia telah menghancurkan perasaan orang lain yang tengah dibangun dengan susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...