Chapter 10

334 25 0
                                    

Eloise yang mendengar ada seorang keluarga Raveen datang seketika merasa tidak tenang.

"bagaimana ini? Apa aku harus sembunyi? "

"percuma saja kau sembunyi lihat ibuku sudah melihatmu"

Eloise langsung menengok ke arah gerombolan keluarga Raveen

What a bad day. Kalau begini rencanaku tidak berhasil, ohiya aku membawa lensa mataku

Dengan gerakan cepat Eloise membalikkan badan dan menyembunyikan wajahnya dari Augustine yang membuat pria itu kebingungan

"hei ada apa? "

"ssttt sebentar jangan bergerak aku akan memakai lensa mata"

Belum sempat Eloise membuka kotak soflens nya sang ibu Augustine sudah menyapa mereka berdua

"hai sayang kau sedang berkencan ya... Lho? Bukan Elisa tunanganmu? "

"ah.. Iya... ibu ini temanku"

Eloise sudah pasrah dengan keadaan dan membalikkan badannya memperlihatkan golden eye nya.

"oh astaga... "

"perkenalkan nama saya Eloise Raveen"

Ucap Eloise tersenyum pada oramg dihadapannya

Aku pasti sudah gila! Rencanaku hancur sudah

"Eloise Raveen? Aku tidak pernah mendengar namamu... Siapa orang tuamu? "

Hening tidak ada jawaban dari Eloise kemudian datanglah sang ayah Augustine.

"matamu...Raveen... Siapa orang tuamu?"

Selain Eloise yang merasa terpojokkan Augustine juga merasakan hal yang sama.

Ia pun memutuskan membawa keluarga besarnya minum teh di greenhouse untuk membahas masalah ini.

Eloise menjelaskan semuanya yang dialaminya saat ini dan keadaan yang akan terjadi di masa depan.

"hahahaha jadi seperti itu rencanamu Brauns"

"firasatku sudah tidak enak mengenai Brauns"

"bajingan itu! Beraninya! "

"selain dari itu semuanya apakah fakta itu benar ? Lalu apa buktinya? "

"ya semuanya benar. Untuk buktinya saya mendapatkan buku kuno ini dari nenek saya. Buku ini yang ternyata adalah sejarah keluarga Raveen yang sesungguhnya"

Ucap Eloise sambil memberikan buku itu pada mereka

Eloise menyerahkan surat yang berisi sejarah kematian Augustine itu pada orangnya.

"apa ini? "

"sejarahmu "

Augustine membuka surat itu dan membacanya. Ia membelalakan matanya terkejut dengan sejarah dirinya.

"kejam sekali. Aku bahkan sudah mengerahkan kebaikanku untuk negara terutama keluarga Brauns. Dan pada akhirnya seperti ini. Selain itu, Hanya aku saja yang tak dimasukan dalam Buku sejarah resmi Raveen "

Eloise melihat Augustine itu pun merasa iba karena kematiannya sungguh tak adil.

Tangan Eloise reflek mengelus puncak kepala Augustine

"ini pasti berat sekali untukmu. Tak usah khawatir aku akan membantumu sampai akhir "

Hal tak terduga dari wajah Augustine yang tiba-tiba bersemu merah setelah mendengar perkataan dari Eloise .

"Eloise .... Bisakah kau menceritakan keadaan keluarga kita di masa depan? "

Ucap salah satu anggota lain Raveen

"seperti yang diceritakan dibuku itu keluarga kita memang mengalami hal yang buruk namun kita bangkit kembali dan pada akhirnya keluarga kita bisa sesukses ini kita juga sering menghadiri pesta kerajaan dan membuat hubungan keluarga kita dengan kerajaan kembali menguat"

"syukurlah keluarga kita tetap bisa mempertahankan kepintarannya"

"bagaimana denganmu Eloise ?  Bagaimana keluarga mu? "

"saya sangat bersyukur semua keluarga Raveen baik dan saling membantu dan kini kita berencana untuk membalas dendam pada Brauns"

"balas dendam? Bagaimana caranya? "

"di masa depan Saya juga melakukan ini demi kebaikan dan keadilan keluarga Raveen saya mewaliki keluarga Raveen untuk menikah kepada salah satu keluarga Brauns untuk mencari informasi dan menjatuhkannya di depan seluruh orang didunia terutama kerajaan yang selama ini dibodohi oleh Brauns "

"sama persis caranya seperti Elisa dibuku ini. Apakah kau baik-baik saja menikah dengan orang yang-maksudku menikah untuk misi seperti ini? "

"ya tidak apa-apa lagipula saya hanya menikah kontrak selama 2 tahun dan saya sudah mengumpulkan bukti dan informasi yang cukup untuk menjatuhkan Brauns. Saya juga sudah memberi tahu ke seluruh keluarga saya sisanya ibu dan ayah yang akan menyelesaikan semuanya"

"terima kasih Eloise sudah memberi tahu kami tetapi sungguh kami masih ragu tidak percaya ada seorang dari masa depan ke masa lalu"

"hahaha saya lebih tidak percaya karena saya yang mengalaminya"

"Augustine apakah kita harus putuskan pertunangan mu? "

Ucap ibu Augustine

"mungkin nanti aku mempunyai rencana. kumohon untuk seluruh keluarga Raveen untuk memberi bantuannya kepada kita biar aku dan Eloise yang akan melaksanakan rencananya"

"baiklah kami mohon bantuannya"

Selama acara minum teh, keluarga Raveen yang datang masih memikirkan rencana dan juga keluarga Raveen saat ini menerima dan menyambut baik Eloise disini.

Sementara itu, Augustine yang duduk disebelah Eloise meraih tangan Eloise dan mengenggamnya membawa pergi dari situ.


Lady RaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang