Chapter 25

175 13 0
                                    

Tertera pada surat bahwa pesta itu akan diadakan besok pagi kemudian ia melihat bagian belakang surat terdapat catatan kecil

Datanglah aku ingin berbicara sesuatu besok pukul 10 pagi aku tunggu

Eloise hanya menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti isyarat yang diberikan Louis

Sore pun tiba...

Eloise memutuskan kembali ke penginapannya namun tiba-tiba Lucy sang pemilik penginapan berlari ke arah Eloise

"ada apa Lucy? "

"i-itu ada "

Ucap Lucy sambil menunjuk ruang  yang ada di bagian belakang lobby

"ada apa? Tenang lah dulu"

"ada pacarmu"

"Hah?! "

Eloise terkejut apa yang Lucy ucapkan ia langsung berlari menuju ruang tunggu tersebut.

Tak disangka ia melihat pria tinggi berambut hitam yang tengah duduk sembari memainkan handphone nya

"Keith?! "

Sang pria yang merasa terpanggil namanya menoleh ke arah sumber suara

"Eloise! "

Keith berlari memeluk erat Eloise

"akhirnyaa.... Aku menemukanmu sayang"

Eloise melepaskan pelukannya dan menarik Keith masuk ke dalam kamar

"kakak kau... Bagaimana bisa.. "

"aku mengikuti kamu pergi saat kau keluar dari rumah ibu"

"lalu? "

"aku melacakmu melewati cctv yang ada di jalan, kau berhenti di pinggiran Oxford dan masuk ke dalam kuil kecil itu dan hilang. Aku sudah mengamatinya hingga beberapa hari ke depan tetapi kau tak kunjung keluar dari tempat itu"

"iya itu benar lalu ?"

"aku langsung pergi ke tempatmu situ waktu itu hujan deras sekali tetapi aku memaksakan masuk, tiba-tiba saja ada petir yang menyambar tepat di depanku aku langsung pingsan dan bangun di tempat ini"

"kejadiannya sama sepertiku tetapi kalau aku tertidur di tempat hehe"

"Eloise sebenarnya ini dimana? Apa kita di lokasi syuting? Aku bertanya pada orang sekitar banyak yang berkata ini abad 18"

"iya benar ini abad 18"

"tidak mungkin... Seperti time traveler saja kita"

"maybe kita memang benar pergi ke masa lalu "

"bisakah kau menceritakan semuanya? "

Eloise mengajak Keith untuk duduk diranjangnya dan menceritakan awal ia bisa masuk ke abad ini hingga keadaan ia sekarang.

Ia juga menceritakan seluruh rencananya dan tindakan yang ia lakukan untuk menjatuhkan Brauns

"ini pasti berat bagimu El kau baik-baik saja? "

"iya tentu. Aku juga mendapat banyak kepercayaan keluarga Raveen di sini"

"syukurlah adikku tercinta mendapat bantuan di sini"

"kau juga Keith harus membantuku"

"tentu aku akan membantumu. Lalu apa yang harus aku lakukan? "

"pertama kita akan mencari uang tambahan"

"uang tambahan? Bagaimana? "

"menjadi penyanyi jalanan. Kau yang bermain gitar aku yang menyanyi"

Ucap Eloise sambil menunjuk gitar yang ada di sudut ruangan

"oh iya baiklah kapan? "

"besok pagi "

"baiklah sekarang kita harus bagaimana? "

"sudah malam tidurlah"

"hanya satu ranjang saja disini? "

"ya... Seluruh kamar penuh disini kalau mau kau bisa pergi ke penginapan lain"

"engga aku disini saja"

"yasudah ohiya kau kesini bawa apa saja?"

"aku hanya bawa handphone saja dan dompet"

"uang di dompet berapa? "

Eloise mengambil dompet Keith melihat isinya hanya yang hanya berisi kartu-kartu dan uang 5 dollar saja

"astaga Keith kau benar-benar ya! Kau itu CEO perusahaan kenapa kau hanya membawa 5 dollar saja di dompetmu?! "

"tidak usah berteriak juga sayang aku lupa mengambil uang cash"

"sudah berapa kali kau lupa terus? "

"hehe maaf El sayang "

"besok bekerja"

"iyaa"

Eloise menatap pakaian sang kakaknya itu yang memakai setelan jas dan sepatu hitam

"kakak tidur pakai apa? "

"shirtless "

"santai sekali kau bilang besok pergi beli pakaian"

"iya Eloise sayang"

                                 ***

Pagi pun tiba Eloise berdandan dan memakai baju yang layak untuk pergi ke istana tapi sebelum itu ia berniat menyanyi di tempat ia biasa bernyanyi bersama kakaknya Keith

"sudah pagi bangun Keith! "

"lima menit lagi"

"katanya kau mau membantuku"

"tidak jadi sana pergi"

"kenapa harus kau yang jadi kakaku sih"

"...."

Hening tidak ada jawaban Eloise yang sudah geram menempelkan bibirnya ke telinga Keith

"Bangun Keith! "

Keith bangun terlonjak kaget mendengar Eloise berteriak tepat di telinga kirinya

"sayang berhenti seperti itu yaa nanti kalau kakak tidak bisa mendengar lagi bagaimana? "

"ya tinggal periksa saja apa susahnya"

"ahh iya bekerja ayo El kita berangkat"

Keith yang masih setengah sadar bangun dari ranjang dan menampilkan perut six-pack nya keluar kamar.

Baru beberapa detik Keith keluar,  teriakan perempuan di luar sudah hampir memenuhi penginapan

Dengan teriakan tersebut ia baru menyadari kalau ia keluar hanya menggunakan boxer hitam pendeknya

Dengan kecepatan berlari, Keith masuk lagi kedalam kamar Eloise

"ahahahahaha sialan kau lucu sekali ahahahah"

"Eloise awas saja kau! Kenapa tidak bilang! "

"tidak sempat hahahaha"

Keith mengabaikan tawaan adiknya tersebut dan bergegas memakai kembali bajunya

Lady RaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang