Keesokan harinya Eloise bersiap-siap untuk pergi menuju kediaman Viscount Ruth.
Sebelum itu, ia membangunkan pria yang tidur semalaman dengannya.
"Augustine bangun sudah pagi"
"....."
"August! Bangun!"
"hah?! Oh iya... Eh sudah pagi? "
"kau kira ini malam? "
"kenapa aku disini? Astaga berarti aku tidur semalaman denganmu?!"
"haha iya "
"kenapa kau tak tidur di sofa saja? Kenapa kau harus tidur seranjang denganku? "
"ekhem... Siapa ya yang memelukku semalaman?"
Ucap Eloise menggoda
"siapa? Siapa yang berani memelukmu?"
"siapa lagi kalau bukan kamu sayang tercinta"
Wajah Augustine menjadi merah padam karena malu.
Eloise sudah menyiapkan tas yang berisi gaun serta make up dan siap berangkat ke kediaman Viscount Ruth di Cambridge.
"sarapanmu ada di meja. Aku pergi dulu"
"tunggu"
"kenapa? "
"kau akan benar-benar akan mencuri berkas itu? "
"tentu saja. Dengan berkas itu kita akan mendapat bukti akurat yang membantu laporan dan argumen kita dihadapan yang mulia"
"itu sangat sulit untuk mengambilnya karena itu ada di ruang kerja Viscount "
"maka dari itu dengan adanya pesta ini aku akan mencurinya"
"are you kidding me?! "
"kalau kau tak mau yasudah aku pergi sendiri"
"ok...ok aku akan membantumu"
"ok aku akan menemuimu disana"
Eloise pergi meninggalkan penginapan.
Setelah panjangnya perjalanan yang Eloise lalui, akhirnya sampailah ia di tujuan.
Eloise disambut hangat oleh keluarga viscount. Eloise juga diberi kamar untuk beristirahat.
"akhirnya sampai juga dikamar. Aku rindu sekali kasurku yang dulu"
TOK TOK TOK
masuklah pelayan perempuan membawa beberapa makanan
"ini makanannya nona"
"baik terima kasih"
Eloise tergiur dengan makanan tersebut karena perjalanan yang cukup jauh sehingga ia langsung mengahabisinya tanpa tersisa.
"enak sekali... Oh iya aku harus berlatih dengan pemain musik juga"
Setelah menyelesaikan makanannya, Eloise pergi ke lantai 3 untuk berlatih dengan pemain musik lainnya.
Malam pun tiba....
Eloise sudah memakai gaun biru muda kesukaannya dan make up.
Eloise merasa gaun yang ia beli dengan Augustine tidak cukup memukau dan menarik untuk dilihat.
Karena ia akan tampil dihadapan banyak bangsawan akhirnya Eloise pun memakai gaun cadangan yang ia bawa.
Gaun yang ia pakai adalah gaun yang biasa ia pakai di masa depan, bermodel Sabrina membuat kulit mulus Eloise terlihat jelas serta bagian bawah yang membelah sehingga kaki dan paha Eloise terekspos
Tepat pukul 7 malam pesta dimulai, Eloise sudah siap untuk menyanyi di depan seluruh bangsawan, tidak lupa ia memakai lensa mata agar tidak terlihat identitas dirinya.
"kesan pertama harus bagus by the way mana Augustine? Oh itu dia dengan-.... Elisa... ?"
Oh iya kediaman viscount Ruth dan keluarga Brauns jaraknya juga dekat selain itu.... Dia tunangannya
"permisi Nona ini sudah waktunya"
"oh iya terima kasih"
Eloise melangkah memasuki ruangan ballroom menuju tempat live music.
Semua tamu yang telah hadir terpikat oleh pesona Eloise yang anggun.
Karena timing nya sudah pas Eloise mulai menyanyikan lagu favorite nya yaitu Never Enough
Tepuk tangan menggelegar seluruh ruangan seusai Eloise menyanyikan lagu itu.
Wajah Eloise tersenyum senang karena saat ini ia bisa menyanyi di depan seluruh orang terutama para bangsawan dan mendapat kesan baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Raveen
Historical FictionDi dunia penuh kekayaan dan intrik perdagangan minyak, keluarga Raveen mengemban reputasi gemilang dan keluarga sempurna. Namun, di balik kilau gemerlapnya tersembunyi dendam kelam yang meratap di hati Eloise Raveen, seorang gadis berusia 20 tahun y...