Augustine tanpa sadar melangkah mendekat ke arah Eloise. Tangannya mengelus puncak kepala Eloise dengan lembut.
Eloise mendongakkan kepalanya menatap mata pria dihadapanya.
1....2....3....4....5
Eloise memejamkan kedua matanya karena Augustine mendekat
"apa yang kau pikirkan? "
"eh...?"
"ada debu di bawah matamu dan kenapa wajahmu merah"
"Ha?! Ah t-tidak aku tidak apa-apa kau.... Kerjakan tugas saja"
"pekerjaanku sudah selesai"
"ah iya betul juga. Kalau begitu aku pulang dulu besok aku kesini lagi"
Eloise meletakkan gitar disamping kursi yang di duduki Augustine dan pergi meninggalkan mansion.
Aarrgghh... Aku malu sekali. Dasar pria tak tahu diri aku sudah memejamkan mata loh sedikit lagi kita.... Aaarghh dasar tidak peka
Setelah sampai di penginapan, Eloise merebahkan diri di kasur.
"aku tahu aku kaya.... Tapi uangku habis untuk beli pakaian dan makananku juga membayar bulanan penginapan bagaimana ini? Apa aku harus meminjam uang Augustine? "
TOK TOK TOK
Lucy masuk dengan membawakan sepiring biskuit dan segelas susu.
"ada apa Eloise ? "
"Lucy.... Uangku habis bagaimana ini? Apakah aku harus meminjam uang Duke Augustine? "
"astaga yang ada kau malah akan bermasalah terus dengan orang itu"
"iya juga. Aku harus bagaimana"
"bagaimana kalau bekerja? "
"bekerja? "
"iya seperti di bar menjadi pelayan"
"Hell nah... Tidak bisa aku seorang Eloise Raveen bekerja sebagai pelayan? aku pasti sudah gila"
"yahh... Setidaknya kau tidak mengemis dan menjadi penyanyi jalanan"
Eloise terdiam sejenak dan seketika wajahnya berbinar-binar senang
"benar sekali penyanyi jalanan"
"eh? "
"aku akan menjadi penyanyi jalanan"
Lucy hanya tersenyum bingung dan pamit keluar kamar. Sedangkan Eloise memakan biscuit sembari tertawa senang.
1 minggu telah berlalu.
Augustine sudah memulai rencananya untuk mendapatkan hati Elisa sang tunangan.
Seperti biasa Eloise datang setiap hari ke mansion duke untuk merencanakan plan serta juga sudah menganggap kalau mansion duke sebagai rumah sendiri.
****
Eloise sedang sibuk membuat chord gitar beberapa lagu untuk rencana baru penghasil uang.
"Eloise ..."
"hmm? "
"bisakah kau diluar? "
"kenapa? "
"kau mengganggu ku semenjak tadi kau memainkan gitar itu tanpa ritme yang jelas membuatku pusing"
"cih aku sedang memproduksi uang tahu"
"oh begitu... Kalau begitu keluarlah"
"ya ampun menganggu sekali ya? Maaf sebentar lagi selesai"
" keluar"
"kumohon sebentar lagi selesai nanti aku kasih ciuman ke kamu deh"
"tidak butuh dasar mesum"
"hahaha"
Beberapa menit kemudian...
"aku selesai. Aku pinjam dulu gitanya ya. Bye I love you"
Ucap Eloise sambil memberi kiss bye pada Augustine
"hei tunggu kau mau kemana?"
Eloise mengabaikan pertanyaan dari Augustine sedangkan dirinya berjalan keluar mansion dan pergi ke pusat kota. Karena berjarak hanya 300 meter Eloise memilih untuk berjalan kaki.
Eloise menaruh topi didepannya untuk wadah uang lalu ia duduk di bangku memainkan gitarnya dan bernyanyi beberapa lagu
Tak disangka ia mendapat banyak pujian karena ia memiliki suara yang indah dan tentunya ia mendapat banyak uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Raveen
Historical FictionDi dunia penuh kekayaan dan intrik perdagangan minyak, keluarga Raveen mengemban reputasi gemilang dan keluarga sempurna. Namun, di balik kilau gemerlapnya tersembunyi dendam kelam yang meratap di hati Eloise Raveen, seorang gadis berusia 20 tahun y...