Semenjak kedekatan Elisa dan Augustine, Elisa semakin jatuh cinta pada tunangannya. Ia bahkan rela mengungkapkan informasi yang ada
Sementara Augustine, ia mencuri kesempatan tersebut untuk memenuhi teka-teki motif keluarga Brauns
"Sayang~ bagaimana? Kau suka kupanggil sayang? "
"tidak. Aku tidak suka panggil aku Augustine saja"
"tapi kan kita sudah tunangan sebentar lagi kita menikah"
"kita tunda saja dahulu"
"kenapa? Kita sudah bertunangan selama 2 tahun"
"yaa aku sedang sibuk"
Jawab Augustine cuek
"apa.... Gara-gara perempuan itu? Siapa namanya Eloise? "
Seketika langkah Augustine terhenti mendengar nama Eloise diucapkan
"kau menyukainya Augustine? "
"...... Tidak"
"aku tidak suka Eloise dia pikir siapa mendekati tunangan orang begitu"
"kita satu keluarga kau tak perlu khawatir"
" tapi... Satu keluarga juga bisa saling menikah seperti Helen adikku menikah dengan sepupuku"
"kau percaya padaku Elisa? "
"tentu saja "
"kalau begitu kau tak perlu khawatir aku tak akan menikah dengan gadis itu"
"benarkah?!"
Ucap Elisa senang
"hmmm"
"thank you aku mencintaimu Augustine "
Keesokan harinya Eloise berencana untuk mengunjungi kediaman viscount Gerad untuk memberi informasi yang ia dapat dari bupati namun sebelum itu, ia pergi ke Jembatan Wesley seperti biasa untuk menyanyi
Baru saja Eloise menempatkan diri dan menyiapkan gitarnya para pejalan kaki sudah berdiri menunggu.
mereka sangat antusias ingin mendengarkan bintang jalanan kembali menyanyiEloise membawakan lagu pertamanya dan mendapat respon yang bagus pada orang-orang di sekitar bahkan ada bangsawan yang lewat juga terhenti karenanya
Namun dibalik ramai nya orang, terdapat Augustine yang baru pertama kali melihat penampilan Eloise menyanyi di jalanan.
Ia tersenyum melihat Eloise yang terlihat bahagia itu
Eloise kembali menyanyikan lagu keduanya. Para penonton terlihat menghayati lagu tersebut bahkan mungkin ada yang menangis teringat dengan pujaan hatinya
So, before you go
Was there something I could've said
To make your heart beat better?
If only I'd have know you had a storm to weather
So, before you go
Was there something I could've said
To make it all stop hurting
It kills me how your mind
Can make you feel so
So, before you go
Selepas menyanyikan lagu itu Augustine pergi meninggalkan kerumunan penonton
Belum jauh ia melangkah pergi seseorang telah memanggil namannya dari kejauhan
"Augustine! "
"Elisa? "
"ayo kita pulang~"
"hmm"
Dari kejauhan Eloise menyadari kehadiran Augustine di kerumunan penonton ia juga melihat Elisa mengaitkan tangannya dengan Augustine
Sialan pria itu! Gara-gara aku menyanyi lagu sedih aja sampai ngambek gitu bermesraan di depan ku lagi lagian apa salahku menyanyi lagu sedih? ia terlalu terbawa perasaan
Selepas menyelesaikan kegiatan bernyanyi, Eloise segera pergi menuju kediaman Viscount Gerad
***
"terima kasih El sekarang saya menjadi lebih waspada lagi dalam mengoreksi laporan"
"sama-sama tuan"
"saya jugaa... Sudah curiga pada bupati. Saya sudah lama bekerja sebagai akuntan dan pengoreksi keuangan saya juga merasa ada yang aneh"
"aneh? Menurut tuan seperti apa? "
"kau tahu? Setiap tranksaksi pasti ada nota pembeliannya. yang saya tahu kertas nota pembelian pasti ada materai yang tertempel di bagian bawah sudut kanan. Sebelum penjual mengecap stempel lunas atas pembayaran, mereka mengecap stempel merah dibawah perangko"
"haah?"
" Dan ya saya belum melihat laporan yang kau ambil kemarin"
"aku berikan pada Lou-maksudku putra mahkota"
"k-kau berikan padanya langsung?! Bagaimana bisa?! "
"eh... Uhh kami.... Berteman"
"....."
"ya seperti itu keadaannya kami berteman haha"
Tiba-tiba saja Viscount Gerad memeluk Eloise dan menitikkan air matanya
"eh t-tuan "
"akhirnyaaa.... Akhirnya pangeran memiliki teman"
"emm memang dia tidak pernah memiliki teman? "
"dia... Hikss... Beliau orang yang cuek dan tidak pernah mendapat teman hiks.... Akhirnya dia memiliki teman....terima kasih Eloise "
"eh... Iya iya.. Tolong lepaskan"
"hikss.. Iya"
"kalau begitu saya pamit dulu "
"iya hati-hati El sering-sering main ya "
Eloise pun pamit dan keluar dari kediaman Viscount Gerad.
Baru saja ia keluar gerbang terdapat tukang pos yang memberikan ia amplop berisi surat yang terdapat cap kerajaan
Tak berpikir lama ia langsung saja membukanya dan
Aku diundang pesta teh bersama Louis?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Raveen
Historical FictionDi dunia penuh kekayaan dan intrik perdagangan minyak, keluarga Raveen mengemban reputasi gemilang dan keluarga sempurna. Namun, di balik kilau gemerlapnya tersembunyi dendam kelam yang meratap di hati Eloise Raveen, seorang gadis berusia 20 tahun y...