Chapter 30

171 12 0
                                    

Selepas menyanyi, Keith turun dari panggung berjalan menuju Augustine yang tengah berdiri di balkon luar

"Augustine benar? "

Augustine yang merasa terpanggil menongok ke arah sumber suara

"iya benar ada apa? "

"aku ingin meminta waktunya sebentar.... Sebelumnya saya minta maaf atas perkataan saya tadi bersama Eloise mengenai saya sebagai suaminya.... Umm... Saya sebenarnya kakaknya Eloise "

Ucap Keith langsung menundukkan kepalanya

Beberapa detik tidak ada respon yang keluar dari mulut Augustine dan Keith kembali berdiri tegap

"saya.... Tidak tahu kalau anda yang membantu adik saya selama ini saya sungguh minta maaf dan terima kasih telah menjaga Eloise di sini "

Lagi-lagi Augustine tidak merespon ucapan Keith ia lebih memilih meminum segelas wine di tangannya

"Eloise terlihat bahagia disini di banding dulu dia juga sering menceritakanmu "

Augustine merasa tertarik dengan ucapan Keith dan mengeluarkan smirknya

"iyakah? "

"iya. Saya sangat bahagia melihat Eloise disini. Ia terlihat bebas dan selalu tersenyum sudah lama semenjak ia seperti itu terakhir kali saat dia seperti itu saat di bangku kuliah"

"memangnya dia berubah? "

"dia berubah drastis ketika ia mau menikah dengan Eric si bajingan itu saya sering melihat Eloise menangis dengan wajah dan tubuhnya yang penuh lebam. Saya sebagai kakaknya teriris hatinya melihat adik tersayangku menjadi seperti itu.... Saya ingin dia ceraikan saja pria itu namun Eloise bersikeras membantu keluarga Raveen dengan tetap menjalankan misinya"

Ucap Keith yang terlihat hampir menangis

Augustine yang melihat Keith pun merasa ia bisa merasakan dirinya melihat Eloise yang diceritakan Keith

"Eloise adalah gadis yang kuat ia bisa melewati ini semua sendirian"

"setahuku Eloise gadis pemberani bahkan ia bisa memukul orang"

Ucap Augustine pada Keith

"hahahaha benar sekali dia pernah memukul teman yang suka membuli pulang dari sekolah ibu marah padanya "

Augustine tersenyum seakan ia membayangkan kejadian itu terjadi di depan matanya

"lalu kenapa ia tidak memukul si pria itu? "

"sempat saya bertanya demikian, ia memilih untuk tidak mau menjawab"

Di tengah perbincangan mereka Eloise membuka pintu balkon luar dimana ada Keith dan Augustine disana

"eh? Keith Augustine kalian disini? "

"Eloise kakak udah jelaskan padanya kau puas?"

"haha iya sana kakak keluar aku mau bicara sama Augustine "

Keith pun menurut ucapan adikknya tersebut dan meninggalkan mereka sendirian di balkon

"Augustine udah jelaskan? "

"iya"

"ishh kenapa masih cuek sih? "

"tidak kok"

"menyebalkan"

Ucap Eloise memasang raut cemberutnya

Augustine yang tengah memperhatikan wajah Eloise pun tertawa

"apa yang lucu? "

"no... Nevermind"

"sekarang aku tanya. Kenapa kau menghindariku? "

"bukankah itu salah satu rencanamu? "

"yang mana? "

"mencuri hati Elisa "

"bukan begitu rencananya Augustine tercinta"

"ap!- Apa! Tercinta?! "

"mendekati Elisa itu benar tetapi tidak harus jauhi aku dong lagian kenapa kau tidak bilang padaku kau mau melakukan rencanamu yang itu"

"aku harus menghapus jejakmu dahulu agar Elisa tidak curiga"

"sekarang bagaimana perkembangannya? "

"jangan disini lebih baik nanti di mansion ku"

"ok baiklah kau undang sekalian si putra mahkota itu"

"hah? Apa hubungannya? "

"oh iya aku belum cerita dia mau bergabung dengan grup kita"

"benarkah?! Orang itu? Kemarin kita bertemu kenapa dia tidak menceritakannya padaku"

"entahlah"

"dasar Louis"

"aku mau bertanya kembali"

"iya silahkan"

"kau kan jendral militer pada saat perang bagian perbatasan 2 tahun lalu"

"iya Ben- tunggu! Bagaimana kau tahu? "

"aku dengar dari pembicaraan wanita-wanita mereka banyak bercerita tentangmu dan ketampananmu"

"kau bergaul juga dengan noblewoman? "

"iya"

"bagaimana respon mereka dengan kamu? "

"bagus sih cuman mereka sedikit antusias melihatku seperti ingin bercerita banyak entahlah aku salah apa memang? "

Augustine tercengang dengan pernyataan Eloise kepadanya
Karena menurutnya bergaul dengan kelas atas seperti noblewoman adalah hal susah bagi orang biasa bahkan ada juga yang sesama noblewoman tidak memiliki teman yang sesama kalangan atas

"kau bisa bergaul dengan mereka? "

"iya. Meskipun mereka suka bergosip sedangkan aku tidak "

"tidak aku sangka kau diterima baik oleh para bangsawan"

"hahaha entahlah aku suka orang-orang disini "

"hahaha menarik. Ohiya lanjutkan kau tadi bertanya apa? "

Eloise tersenyum dan menangkap wajah Augustine dengan kedua tangan dan menarik hingga jaraknya 5 inci di depan wajah Eloise

"tolong ajari aku bela diri"

"hah?! Ada apa denganmu? Perempuan tidak bis-"

"nanti aku beri tahu alasannya tapi kumohon kau mau membantuku"

Augustine hanya diam tidak mau membalas permohonannya

"ya ya please kumohon"

Sementara Eloise tahu apa yang akan diucapkan pria dihadapannya lantas ia membuat wajah imutnya untuk memohon

"iya boleh"

Eloise senang dengan jawaban Augustine tanpa sadar ia mencium kedua pipi pria dihadapannya

"aku mau masuk dulu kau juga jangan disini Augustine udara malam bertambah dingin"

Ucap Eloise berjalan menuju arah pintu balkon

Augustine yang masih membeku di tempat pun tersadar dan menarik Eloise ke pelukkannya

"Augustine? "

Augustine diam dan memilih melepaskan jasnya lalu ia pakaikan pada Eloise untuk menutupi bahunya yang terbuka

"masuklah nanti kau kedinginan"

"kau tidak apa-apa? Hanya memakai kemeja itu? "

"ya sana masuk wajahmu sudah memerah"

Eloise tersadar wajahnya terasa panas pun ia langsung masuk ke dalam ballroom

Ahh sialan kenapa jantungku seperti ini ? jangan jatuh cinta Eloise jangan sampai

Lady RaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang