Setelah kunjungannya di kediaman Valrose, Eloise mulai melancarkan aksinya dengan Keith
Eloise menulis surat kepada Louis untuk memberi tahu tempat yang di sebutkan oleh Valrose rumah kosong yang akan di jadikan tempat mereka berdiskusi
Sementara Keith pergi mencari bukti di pelabuhan terkait bisnis import dan ekspor narkotika oleh keluarga Brauns
Setelah ia kirimkan suratnya Eloise berkunjung ke mansion Duke untuk memberi tahu terkait tempat yang akan mereka diskusikan untuk melancarkan misi
"aku tahu tempat itu"
"benarkah?! "
Ucap Eloise antusias dengan kebiasaan dirinya yang selalu menggebrak meja
"lama-lama mejaku rusak karenamu"
"kau sibuk hari ini? "
"hmmm? Ya sepertinya..... Mungkin sampai lembur"
Ucap Augustine yang tak sempat melirik Eloise karena sibuk mengerjakan dokumen di depannya
"ahh aku bantu saja"
Tanpa pikir panjang Augustine membawa 2 gunungan kertas ke meja kerja satunya
"Eloise duduklah"
Ucap Augustine sambil menarik kursi mempersilahkan Eloise duduk
"untuk? "
"katanya kau mau membantuku"
Eloise melihat kembali 2 gunungan kertas yang berisi dokumen yang harus di cek detail serta pengisian data dari berbagai desa dan wilayah di luar ibu kota yang sudah siap dikerjakan olehnya
"aku tarik kata-kataku"
Augustine menatap tajam Eloise seakan ia akan membunuhnya saat itu juga Eloise tersentak kaget dengan tatapan Augustine itu dan hanya bisa pasrah mengerjakan tugas itu semua
Di sisi lain Keith berjalan-jalan di sekitar pelabuhan dan mendapati kedai bir tempat biasa para pelaut istirahat atau sekedar minum
Langsung saja ia masuk memesan secangkir teh. Tidak mungkin ia akan melaksanakan misi dengan mabuk yang pasti ia tidak akan selamat
Karena kedai yang begitu ramai Keith mau tidak mau harus bergabung duduk dengan kelompok para pelaut yang sedang istirahat di sana agar mendapat tempat duduk
"Hei man! Kau hanya memesan teh saja? "
"ya aku haus "
"kau harus mencoba bir di sini yang terkenal enak"
"tidak terima kasih"
"kau berasal dari mana? "
Ucap salah seorang pria lain
"oh aku dari London"
"mau apa kau disini? "
"hanya... Mencar- berjalan-jalan"
"berjalan-jalan bukan disini nak tempatnya tapi kau sudah jauh datang kemari nikmati saja pelabuhan ini hahaha"
Keith hanya diam menikmati tehnya pada akhirnya ada pria yang dalam satu meja dengan Keith memulai percakapan tentang Brauns
"sekarang kita harus membawa jenis lain? Apakah si Brauns tidak cukup dengan itu? "
"iya aku mendapat perintah dari Sir Roger kita harus membawa lebih banyak lagi"
"aku! Aku juga di suruh mengkspor opium ke negara lain aku benar-benar takut akan tertangkap "
"benar juga kita melakukannya bukan perintah dari ratu tapi dari orang lain sudah pastinya ilegal "
"kalau ketangkap hukumannya bisa mati dan keluarga kita bisa sengsara"
"astaga bagaimana ini? Sejujurnya aku sudah mau berhenti dari awal tetapi karena faktor keluarga kami di daerah pinggiran serta pajak tinggi membuat kita harus melakukannya "
"apa kita harus berhenti? Aku harus mulai mencari pekerjaan lain atau mungkin aku harus ke ibu kota untuk mendapat uang yang lebih banyak"
Semua orang di kedai beramai-ramai bergunjing masalah barang ilegal opium itu pada akhirnya Keith mengeluarkan suaranya dengan bertanya ke pada para pria dihadapannya
"apa kau bisa menceritakan awalnya bagaimana kalian menjadi pengkspor dan pengimpor barang ilegal? "
Semua orang di kedai tampak ragu dan terkejut dengan ucapan Keith namun ada salah seorang pria yang menjawab pertanyaan Keith
"anda orang mana? "
"London "
Jawab Keith cepat
"maaf man... Sejujurnya kita tidak boleh memberitahu karena ini hal yang sangat rahasia tetapi kita tidak boleh menceritakan itu semua kumohon padamu untuk tidak berbicara tentang kegiatan kami yang ilegal ini pada orang lain"
"....... Aku mendapat informasi Brauns mengimpor narkotika..... Aku kemari ingin menyelidiki dan juga-ah tidak aku hanya ingin mengetahui itu benar atau tidak"
"kau orang biasa atau bangsawan"
Tanya salah seorang pria pada Keith
"aku hanya orang biasa.... Tetapi aku juga suka penasaran ketika mendapat informasi itu jadi tolong apakah ada yang mau menceritakan? "
Orang-orang di kedai tersebut saling menatap satu sama lain ragu memberi tahu jawaban kepada pria asing dari London
"apa yang kau lakukan jika kita bercerita sejujurnya? Apakah kita mendapat hadiah? "
"dari yang kudengar dari percakapan kalian sebelumnya anda kesusahan dalam hal finansial dan pajak yang tinggi sementara anda hanya bergaji rendah.... Aku hanya ingin memperbaiki semuanya "
"bagaimana caramu memperbaiki sedangkan kau hanya orang biasa?"
"entahlah tapi akan kucoba nanti suatu saat akan ada waktunya masyarakat disini makmur seperti sebelumnya"
Hening seketika menyelimuti kedai yang terkenal ramai itu. Tetapi ada beberapa orang percaya dengan ucapan Keith dan berharap ia bisa memperbaiki semuanya dan pada akhirnya menceritakan itu semua pada Keith
Keith mulai membuka handphone nya diam-diam dan merekam semua percakapan dan cerita yang akan di ceritakan para pelaut mengenai pengimpor dan pengeksporan narkotika
***
"ahh akhirnya selesai jugaa"
Ucap Eloise sembari meregangkan oto-ototnya
Sementara Augustine masih tampak sibuk dengan dokumen yang tersisa di tangannya
"Augustine sayang sudah selesai?"
"jangan panggil sayang"
"iya iya gimana sudah? "
"belum sebentar lagi"
Eloise memutuskan berjalan memutari ruangan untuk menghabiskan waktu menunggu pria yang tengah sibuk dengan kertas-kertasnya
Setelah 10 menit Eloise menunggu akhirnya Augustine rampung menyelesaikan tugas
"Eloise aku sudah selesai"
"oh sudah? "
Eloise berjalan ke arah Augustine yang masih istirahat di tempat duduknya
"apa kita harus pergi sekarang juga ke tempat yang kau srbutkan tadi? "
Tanya Augustine pada Eloise
Eloise hanya tersenyum mendengar pertanyaan Augustine sementara tangannya ia kalungkan di leher pria di hadapannya dan tubuhnya ia condongkan ke depan hingga wajah Augustine menempel tepat di atas dadanya
" bukankah kau harus menepati janji kita Augustine sayang? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Raveen
Ficção HistóricaDi dunia penuh kekayaan dan intrik perdagangan minyak, keluarga Raveen mengemban reputasi gemilang dan keluarga sempurna. Namun, di balik kilau gemerlapnya tersembunyi dendam kelam yang meratap di hati Eloise Raveen, seorang gadis berusia 20 tahun y...