Chapter 17

216 16 2
                                    

Eloise menikmati pesta dengan meminum segelas wine. Entah kenapa tiba-tiba pandangannya agak memburam. Sepertinya ia mabuk.

Seorang pria datang menghampiri Eloise

"nona apakah kau baik-baik saja? "

"hmm? Oh haha iya aku.....baik.... Saja. Tolong gendong aku ke kamarku "

Bisik Eloise tepat di telinga pria dihadapannya.

"eh? Itu... R-ruang-maksudku kamarmu dimana? "

"disana "

"dimana? "

"ah banyak tanya sekali kau! Ayo cepat gendong aku. Aku lelah sekali"

Akhirnya sang pria itu pun menggendong Eloise ala Bridal style keluar dari ruangan pesta membawa Eloise ke kamarnya.



                                 ****



Pagi pun tiba...

Eloise terbangun dari tidur lelapnya. Ia menyadari ada sesuatu yang aneh dengan badannya Eloise mengecek dan ternyata ia hanya memakai pakaian dalam serta kemeja kebesaran.

"WHAT?! perasaan aku-"

Sekelebat ingatan semalam berputar di kepalanya.

Dari awal ia meminta seorang pria untuk menggendongnya sampai kamar

"FUCK! aku bisa gila! aku jelas mengingatnya pria itu melucuti bajuku hingga tersisa pakaian dalam lalu ia melepas kemejanya untuk dipakaikan padaku"

Eloise yang masih terbeku di tempat tidak menyadari bahwa ada pria di balik selimutnya.

"ada apa... Pagi-pagi berisik"

Pria itu bangun membalikkan badan hingga ia berhadapan dengan Eloise.

"HAH?! S-SIAPA KAMU?! "

Ucap Eloise sambil menarik selimut menutupi tubuhnya

"lho kau tidak ingat kejadian semalam? "

"apa? Tak terjadi apa-apa..... Kan? "

"hahahaha aku bercanda kau lucu sekali hahahaha tak terjadi apa-apa padamu aku yakin"

Siapa pria ini? Kenapa ia tidur denganku? Dan kenapa ia...... Tampan

"......"

"kamu cantik sekali"

"......terima kasih, kenapa kau tidur denganku? Lalu kau siapa? "

"yah seperti yang kau lihat kemejaku di pakai kamu"

"tapi aku tak memintanya"

"kamu terlihat sangat tidak nyaman menggunakan gaun lalu aku lepas"

"j-jadi ka-kau melihatnya? "

"aku menutupi mataku. Tetapi mungkin sedikit"

"ahh sudah kuduga. Sudahlah lupakan "

Lagipula itu hal yang biasa aku memakai baju terbuka seperti pakai bikini di pantai

"lalu aku adalah...."

Ucap Pria itu mendekat dan membisikkan sesuatu tepat di telinga Eloise

"putra mahkota"

"......"

".... Kenapa? Kau tidak terkejut? "

"pffttt ahahahaha kau lucu sekali hahahaha "

"kau-"

"sepertinya sudah pagi kau harus pulang pangeran tampan tuan putri menunggumu di istana"

"kau tak percaya padaku? "

"hahaha nope"

Eloise berdiri membelakangi pria itu dan melepas kemejanya.

"h-hei k-kau jangan melepas bajumu di hadapan pria. Itu tidak sopan"

Ucap pria itu sambil menutupi matanya

"hmmm"

"hei kau mendengarnya?! "

"iya aku tidak tuli"

Eloise membuka koper lalu ia memakai bajunya.

"siapa namamu? "

"Eloise "

"margamu? "

"Rav- tidak aku tidak mempunyai marga"

"Rav? Raveen? "

"aku pergi"

Eloise mengabaikan pertanyaan pria itu dan pergi dengan membawa kopernya siap untuk pulang namun sang pria menyekal tangan Eloise.

"apa? "

"pulang bersamaku"

"tidak. Aku tidak mau"

"akan kubuktikan kalau aku adalah Louis Baker sang putra mahkota"

"....... Di tolak. Aku pergi"

Eloise meninggalkan pria itu sendirian dikamar.

1 jam Eloise menaiki kereta kuda untuk pulang akhirnya ia sampai di penginapan.

Ia merebahkan diri di kasur empuk miliknya sambil membuka ponsel.

"aku ingin bermain instagram. Aku rindu dengan followers ku padahal sudah hampir 2 juta pengikut"

TOK  TOK  TOK

"Eloise? Kau sudah pulang? Ini aku Augustine "

"oh iya masuk"

Augustine memasuki ruangan sambil membawa dokumen berkas.

"aku menemukan keanehan diantara dokumen ini dengan milik Viscount "

"apa itu? "

"seperti yang aku lihat, Brauns juga memanfaatkan Viscount Ruth menggali informasi untuk menjatuhkan tahta sang putra mahkota. Karena kedekatan Viscount dengan kerajaan ia memanfaatkan kesempatan itu dan menyogoknya dengan uang hasil korupsinya"

"what?!  Lalu kenapa Brauns ingin menjatuhkan putra mahkota? "

"Kakak Elisa tunanganku ia akan dijodohkan dengan pangeran kedua"

"jadi jika Brauns berhasil menjatuhkan putra mahkota. Pangeran kedua akan menjadi kandidat selanjutnya dan secara otomatis kakak dari tunanganmu akan menjadi seorang ratu? "

"tepat sekali"

"....lalu viscount tidak tahu motif dari Brauns? "

"ya. karena ia bodoh. Ia hanya mementingkan uang saja maka dari itu ia mudah dimanfaatkan untuk menjodohkan anaknya pada pangeran kedua melalui Viscount "

"Fuck hell jika seperti ini terus kita akan kalah. Dan secepatnya kau akan dibunuh karena Brauns akan mengambil segalanya"

"bisa jadi"

"kalau begitu kita ubah rencana"



Lady RaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang