Chapter 2

852 41 0
                                    


Cahaya matahari menembus gordyn kamar Eloise pertanda sang fajar telah tiba. Eloise terbangun dari tidurnya dan segera membawa koper-koper nya ke mobil kakaknya.

"kenapa dibawa? Bukannya kau akan tinggal dengan kakak? "

"aku berubah pikiran"

"cih kebiasaan kamu... Emang mau pergi kemana? "

"tidak tahu lihat saja nanti"

"ayo cepat kita sudah di telpon ibu"

Eloise mempercepat gerakkannya memasukkan tas besar dan 2 koper ke dalam bagasi

"ayo kita berangkat"

"oke"

Mereka berjalan menyusuri kota London menuju rumah orang tuanya.

Sesampainya di tujuan, Eloise dan Keith disambut ramah oleh ibu dan ayahnya serta Kakek dan neneknya yang ikut berkunjung ke rumah orang tuanya.

"kakek nenek tumben kesini"

"iya mereka dengar kalian akan berkunjung jadi ingin bertemu" ucap ayah

"oh my... Aku juga merindukan mereka"

Eloise memeluk satu persatu kakek neneknya dan mencium kedua pipi mereka

"Eloise bisa kita bicara sebentar? "

"iya nek, ayo kita bicara di ruang baca"

"selalu dari dulu kau selalu disana "

"hehe iya "

Sementara Eloise dan neneknya pergi ke ruang baca, Keith menceritakan kejadian yang Eloise alami bersama suaminya ke ibu dan ayahnya.

"tidak mungkin... Eloise... Pasti dia sangat... "

"Eloise kemari berniat memberi tahu semua informasi yang ia dapat untuk menghancurkan keluarga Brauns "

"aku... Tidak tahu keluarga Brauns sekejam itu kepada kita. Aku menyesal menikahkan anak kesayanganku ke mereka. Aku merasa gagal menjadi ayah"

"semua itu sudah berlalu dan sekarang pernikahan kontrak dengan kedok memperbaiki hubungan antar keluarga ini akan selesai sebentar lagi bersabarlah"

"tapi Keith.. Ibu sudah tidak kuat lagi melihat Eloise tersiksa seperti itu. Apakah bisa langsung diakhiri pernikahan mereka? "

"Tidak. Itu sudah ditanda tangani oleh kedua keluarga. Keluarga kita bisa saja membatalkannya tetapi belum tentu keluarga Brauns mau menyetujuinya dan kemungkinan besar mereka curiga kepada keluarga kita"

"sabar istriku kita harus percaya Eloise. Eloise sudah bekerja keras selama ini jangan sampai kita menghancurkannya"

"kita bicarakan informasi keluarga Brauns nanti "

Sementara Eloise dan neneknya sedang mengobrol hal-hal yang berkaitan dengan sejarah keluarga mereka di masa lalu.

"Eloise... Nenek mau memberikan buku dari sejarah keluarga kita yang asli"

"asli? Apa maksud nenek? "

"kita semua belajar sejarah, belajar etika, belajar musik dan seni, ekonomi, perdagangan. Kita di tuntut untuk menjadi keluarga sempurna di mata orang"

"ya... "

"apa kau menyadari mengapa keluarga kita pernah kalah dan hancur karena Brauns? "

"ah iya aku baru terpikirkan"

Nenek pun tersenyum dan mulai menceritakan peristiwa itu

"dulu keluarga Brauns dan keluraga Raveen keluarga kaya raya dan sukses melebihi siapapun dan mendapat apresiasi dari keluarga kerajaan namun semenjak Augustine Raveen bertunangan dengan Elisa Brauns, keluarga Raveen dijatuhkan oleh Brauns dengan cara yang seperti kau lakukan"

"mencuri informasi keluarga Raveen? "

"iya.. Namun mereka sama sekali tidak menemukan kekurangan keluarga kita tetapi pada saat viscount Gerad Raveen membuat kesalahan dalam pencatatan perdagangan minyak kita dari spanyol Brauns menemukan itu dan menganggap nya sebagai korupsi dan mereka menambahkan keburukan kita dengan fakta palsu dan sebagai penguat dalam penjatuhan keluarga Raveen dihadapan kaisar, Brauns membuat bukti palsu dengan menyogok orang-orang yang bersangkutan agar mereka menjadi saksi "

"what the f- tidak bisa di percaya sial*an Brauns "

"ssst hati-hati kalau mau ngomong kasar kalau ibu mu datang kau bisa di jewer nanti"

"iya iya tapi nek aku sama sekali tidak pernah mendapati seseorang bernama Augustine dan Elisa serta viscount Gerad di buku sejarah padahal mereka orang yang penting"

"itulah sebabnya kita tak masukkan kedalam pelajaran sejarah Raveen karena kita diancam untuk tutup mulut masalah ini"

"hah? "

"karena keluarga kita sudah benar-benar jatuh kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti perkataan Brauns "

"haahhh gila sekali"

"setidaknya keluraga Raveen sudah bangkit lagi hingga kita bisa sebesar ini"

"ahaha iya syukurlah"

Nenek Eloise memberikan buku tipis yang tertutup rapat dengan kain putih dan memberikannya pada Eloise

"kau baca saja sendiri kau akan mengerti lebih jelasnya"

Eloise menerima buku itu dan menyimpannya di tas

"oh iya nenek lupa... "

"ada apa nek? "

Sang nenek memberikan dua gelang merah bentuknya seperti tali yang di anyam membentuk sebuah gelang

"ini... Pakailah. Suatu saat kau menemukan pria yang kau sayang dan kau tidak ingin kehilangan dirinya berikan salah satu gelang ini padanya.  Nenek yakin kau dan dia pasti akan selalu bersamanya"

Eloise menerima gelang pemberian neneknya dan memakai kedua gelang itu di tangannnya

"terima kasih nek"

Lady RaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang