Chapter 14

227 16 0
                                    

Setelah mendapatkan undangan dari Viscount Ruth, Eloise lantas bergegas menuju sebuah  butik untuk membeli gaun.

"mana yang paling bagus? "

Ucap Eloise sambil menyodorkan 2 gaun ke hadapan Augustine

"kenapa aku harus ikut? "

"kau yang akan membayar gaunku"

"apa maksudmu?"

"aku tak punya uang aku hanya mendapat uang recehan untuk kebutuhanku makan dan minum"

"bukankah kau makan dan minum selalu di rumahku? Dari pagi sampai sore kau selalu di rumahku sampai seluruh pelayanku hafal tingkah lakumu"

"hehe maaf ya ngerepotin"

Pada akhirnya Eloise mengambil dua gaun itu dan membayarnya. Namun,  di saat ia mau mengambil dompetnya tiba-tiba Augustine memberikan cek pada Eloise

"apa ini? "

"bayarlah pakai cek ini"

Eloise mengambil cek itu dan melihat simbol Duke yang tertera di kertas cek.

Apa ini? Tsundere sekali kalau begini aku jadi jatuh cinta beneran

"kenapa wajahmu merah? "

"t-tidak kok, hanya saja..."

"hanya saja apa? "

"semakin hari aku bersamamu aku menjadi tambah mencintaimu"

CUP

Eloise mencium pipi Augustine dan segera berlari ke arah kasir.

BLUSH

"Tch... Dasar wanita aneh...."

Setelah membeli gaun, Eloise mengajak Augustine berkeliling kota, ia bahkan mengajaknya ke toko pakaian dalam wanita.

"kau gila! Bagaimana bisa seorang perempuan mengajak pria ke toko seperti ini"

"bisa saja. oh iya sekalian jika kau ingin membeli set pakaian dalam wanita untuk tunanganmu"

"what?! Tidak mungkin! A-aku tunggu di luar"

Eloise memilih mengabaikan Augustine, ia lebih tertarik dengan bra yang dipajang di mannequin.

Sedangkan Augustine menunggu diluar sembari melihat tingkah Eloise yang tengah memilih pakaian dalam

"haha.... Sesenang itukah kamu? Dasar wanita aneh"

Hari mulai sore, Eloise mengajak Augustine ke penginapannya untuk sekedar minum teh menghilangkan rasa lelahnya setelah berkeliling kota.

"ini kamarmu? "

"iya"

"primitif sekali"

"yang penting aku bisa tidur"

"lalu kenapa ranjangnya sempit sekali"

Augustine merebahkan diri di kasur untuk mengecek ukurannya.

"iya kecil mungkin haruskah aku menikah denganmu agar aku bisa tidur di ranjang king size milikmu? "

Jawab Eloise dengan senyum manisnya

"tidak. Aku tak mau menikah denganmu"

"eh kenapa? Secara aku pintar, cantik, menawan,mempesona,memiliki dada yang besar, dan tentunya seksi"

Tiba-tiba tangan Augustine menarik Eloise ke pelukannya, dengan posisi kepala Eloise di dada Augustine, Eloise merasakan ada ganjalan besar di perut bawahnya

Eh?! Ini.... Apa? Besar sekali... Dia.... Dan lagi tanganku di perutnya oh my goddess six-pack

"you provoke me first"

"eh? "

"...."

Jantung Eloise berdegup kencang mendengar suara berat pria yang memeluk ia saat ini.

Kemudian Augustine memposisikan dirinya agar tertidur berhadapan dengan Eloise

"usap kepalaku"

"eh? "

"lakukan saja"

Jantungku... Tuhanku tolong tenangkan jantungku

Eloise menuruti perkataan Augustine dengan mengusap rambutnya ke belakang, ia juga menyanyikan lagu penghantar tidur untuknya.

Beberapa menit kemudian
Tak ia sangka Augustine telah tertidur di sampingnya dengan memeluk Eloise erat.

Karena Eloise tak mau membangunkan pria yang telah berjasa padanya membelikan seluruh kebutuhan ia hari ini.

Eloise memutuskan untuk tidak membangunkannya

"aku ngantuk"

"....."

"selamat malam Augustine "



Lady RaveenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang