Eloise dan Keith berjalan menuju Jembatan Wesley disana Mereka menyanyikan beberapa lagu seperti bisaa dan mendapat banyak uang dari hasil jerih payah mereka menyanyi
Jam menunjukkan pukul 9 Eloise terpaksa meninggalkan kakaknya untuk pergi ke istana menemui Louis
"ambil uang ini untuk membeli pakaian aku harus pergi dulu sampai ketemu di penginapan ya bye"
Keith menganggukan kepalanya dan menerima uang pemberian adiknya
Sementara Eloise memasuki kereta kuda yang menuju langsung ke istana
Sesampainya ia di istana salah satu butler menyambut Eloise dengan ramah.
Butler itu menunjukkan jalannya ke taman bunga tempat acara minum teh berlangsung
Louis melihat tamu yang ia undang sudah datang ia menyambut Eloise dengan formal
"selamat datang di istana nona Eloise silahkan duduk"
"thank you your highness "
Eloise pun duduk di depan Louis sementara Butler yang tadi mengantarnya mengundurkan diri.
"baik langsung saja nona Eloise saya telah melihat seluruhnya ternyata yang kau katakan benar ini ulah Brauns dan saya mendapat informasi sepertinya ada mata-mata di keluarga Raveen"
"benar! Saya telah merasakannya kalau memang ini benar ulah Brauns pasti ada mata-mata diantara kita... Tetapi saya tidak mengetahui benar itu siapa "
"saya yakin laporan ini semua pasti ada yang menukar atau mengganti laporan keuangan. Menurut saya
mungkin mata-mata itu salah satu pekerja Viscount Gerad""astaga! Benar! Kenapa saya tidak berpikir seperti itu! Kau jenius Lou-maksudku My Prince "
"iya terima kasih jadi kau tahu perbedaan nya surat yang asli atau yang palsu? "
"ya saya tahu"
"dibalik perangko ada stempel merah"
Ucap mereka bersamaan
"hahahaha kenapa bisa sama"
"entahlah kita cocok juga haha"
Eloise kembali menyambung percakapan mereka dengan topik lain sesekali mereka tertawa dengan beberapa jokes yang dibawakan Eloise
Lama kelamaan perbincangan mereka berubah menjadi santai
Eloise sesekali lupa bahwa lawan bicaranya adalah seorang putra mahkota yang begitu di hormati dengan mudahnya ia mengkritik dan bercanda layaknya teman sendiri namun Louis yang sudah menganggap Eloise sebagai teman ia sudah merasa terbiasa kelakuannya
"oh iya El "
"hmm? "
"mengenai itu... Tawaranmu... "
"apa? "
"bergabung dengan kelompokmu yang bersama Duke"
"ooh kau mau bergabung?! "
Tanya Eloise antusias
"iya aku rasa masalah ini sudah mengenai kerajaan dan tentu saja aku juga dirugikan disini aku mau kita saling bekerja sama selain itu kau... Juga pintar mencuri informasi"
"ahahaha tentu Eloise selalu bisa "
"selalu saja membanggakan diri"
Jawab Louis dengan smirk nya
"baiklah kau lolos menjadi anggota 4 serangkai pahlawan britania"
"apa-apaan nama itu memalukan"
"benarkan pahlawan ?"
"iya juga sih tetapi ada 4 siapa satunya lagi? "
"Keith orang yang kusayangi "
"hah? "
Eloise tersenyum sesekali ia ingin jahil dengan Louis dengan tidak memberi tahu siapa Keith sebenarnya
***
Terik matahari semakin menyengat menandakan bahwa pesta teh pun selesai
Eloise berpamitan kepada Louis untuk pulang
Di lain sisi Keith menikmati berbelanja pakaian dengan uang pemberian Eloise tanpa memikirkan berapa jumlah uang yang telah ia keluarkan
"ini sangat menyenangkan berbelanja di abad 18, sepertinya mungkin aku sedang bermimpi tidak mungkin aku benar-benar ada di jaman ini jadi ya... Nikmatin saja"
Eloise yang dalam perjalanan pulang dan tengah menikmati jalannya ibukota ia melihat sesosok tidak asing sedang membawa beberapa tas di tangannya sontak ia langsung turun di situ juga
"Keith sialaan kau belanja berapa banyak?! "
"eh Eloise sudah bermainnya? Cuman segini aku belanja pakaian by the way enak sekali yaa kita bermimpi berbelanja di abad 18"
"terserah kau berkata ini mimpi atau tidak tapi kembalikan dulu uangku"
Dengan polosnya Keith memberikan sisa uang yang telah Eloise berikan pada awal ia pergi
"hanya tersisa.... 5 dolar saja?... Keith awas kau! "
"t-tunggu adikku sayang nanti kakak ganti"
"ganti bagaimana kau sudah menghabiskan uang bulananku! "
"ssstt Eloise jangan keras-keras kita ada di luar lihat banyak orang yang melihat kita"
Eloise melihat sekitarnya dan benar banyak yang menatap dirinya.
Dengan gerakan yang cepat Eloise menarik kerah Keith serta bibirnya berbisik di telinga kanan kakaknya
"kalau begitu... Kau harus menggendongku sampai penginapan"
Seakan-akan ia tahu apa yang akan terjadi, Keith langsung berlari meninggalkan adiknya sendirian tetapi Eloise mengerti kelicikan kakaknya itu lantas ia berlari dan melompat ke punggung kakaknya
"sialan kau Eloise jangan ganggu aku"
"aku tidak tertipu dua kali Keith "
"ahh kau berat sekali El nanti kalau di masa depan aku kasih kredit card ku deh yaa.. Turun sekarang"
"gak mau percuma aku sudah kaya itu penginapan sudah di depan ayo jalan"
Terpaksa Keith menggendong adiknya tersebut hingga penginapan
Sesampainya mereka di penginapan, Lucy memberikan amplop bersegel pada Eloise
Eloise pun menerimanya dan membawa surat itu ke kamarnya
Kenapa akhir-akhir ini banyak yang mengirim surat ya?
Keith penasaran ada apa di balik surat itu yang menurutnya surat penting. Tidak butuh izin dari adiknya langsung saja ia membuka dan membacanya
"Eloise sayang kau diundang ke pesta anniversary pernikahan marquess Edward "
"apa?! Marquess Edward! Ya tuhan benarkah? Mereka mengundang kita? "
"iya"
"kapan? "
"acaranya diadakan minggu ini hari sabtu malam sementara kau ke kediaman mereka hari rabu"
"ahh persiapan nya 3 hari yaa cepat sekali apa bisa aku menyelesaikan cord musik secepat itu?"
"aku akan membantu"
"ahh iyaa apa aku tampil denganmu saja? "
"apa boleh? "
"tentu saja kita menyanyi duet saja nanti cord nya kita berikan pada pemain alat musiknya"
"ide bagus El "
"ayo kita buat sekarang syukurlah kita mendapat job seperti ini kalau tidak bisa saja aku bangkrut gara-gara kamu"
"hehe maaf sayang lagian ini sangat menyenangkan"
"iya iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Raveen
Ficción históricaDi dunia penuh kekayaan dan intrik perdagangan minyak, keluarga Raveen mengemban reputasi gemilang dan keluarga sempurna. Namun, di balik kilau gemerlapnya tersembunyi dendam kelam yang meratap di hati Eloise Raveen, seorang gadis berusia 20 tahun y...