chapter 25

207 61 54
                                    

🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻

Saat ini Celine tengah bermalas-malasan, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa ditemani oleh televisi yang sedari tadi menyala namun tidak ditonton olehnya. Gadis itu lebih memfokuskan pandangannya pada benda pipih miliknya, memainkan game disana. Seketika game yang ia mainkan berganti menjadi panggilan masuk dari Ezar.

"Halo," sapa Ezar dari seberang sana.

"Apa!" Celine menjawabnya dengan ketus.

"Santai dong, udah makan belum? Kalau belum sini ke rumah sakit."

"Belum sih, emang gak papa gue ke sana?"

"Gak papa, 'kan mami papi lo titipin lo ke gue, jadi gue harus jagain lo. Tapi gue gak bisa jemput lo, ke sini sendiri bisa?"

"Gampang, nanti gue bawa motor sendiri."

"Jangan ini udah malem! Gue pesenin ojol aja."

"Ya udah, gue siap-siap dulu, gue tutup ya." Celine menutup panggilan tersebut sebelum Ezar menjawabnya.

Hanya butuh waktu sebentar untuk gadis itu bersiap-siap, ia mengunci pintu dan gerbang, lalu menunggu ojol di depan rumahnya. 10 menit berlalu, ojol yang dipesan oleh Ezar sudah sampai, memberikan helm kepada Celine lalu dipakainya, setelah itu ia menaiki motor tersebut, setelah dirasa penumpangnya duduk dengan aman dan nyaman barulah abang ojol itu menjalankan kuda besinya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 30 menit, Celine telah sampai tujuan. Ternyata Ezar sudah menunggunya di halaman depan rumah sakit.

Celine menghampiri laki-laki berpostur tubuh tinggi serta rambut yang sedikit acak-acakan dengan wajah seperti orang yang habis bangun tidur.

"Udah nunggu lama?" Tanya Celine setelah sampai di hadapan laki-laki itu.

"Baru 5 menit, yuk makan." Tanpa sadar Ezar menggenggam lembut tangan milik Celine.

Celine yang merasa tangannya digenggam oleh Ezar hanya bisa diam, merasakan degupan jantungnya yang kian bertambah cepat. Lalu Ezar menautkan jari-jemarinya dengan jari-jemari milik Celine, membawa gadis itu pergi mencari tempat makan yang akan mereka singgahi.

Saat melewati tembok bagian depan rumah sakit, Celine menarik lengan Ezar yang membuat laki-laki itu berhenti seketika. Ezar membalikkan tubuhnya tanpa melepas genggaman tangan mereka, lantas menaikkan sebelah alisnya saja.

GAISKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang