chapter 41

164 35 0
                                    

🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻

Dua bulan sudah Tania sering menerima uang dari Nata dengan nominal yang berbeda-beda, ia juga selalu membelanjakan uang-uang itu tanpa berpikir untuk hemat sedikitpun. Seperti sekarang ini, ia baru sampai apartemen setelah pergi berbelanja pakaian dan keperluan lainnya. Tania turun dari taksi setelah membayarnya, ia sedikit menaikkan kacamata hitamnya yang agak sedikit turun dari hidung mancungnya.

"Tania!" Tania menoleh ke sumber suara, itu Felicie. Degup jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya setelah Felicie berada di sampingnya.

"Hai Tante." Tania mencoba berbicara sesantai mungkin agar tidak kelihatan gugup di depan Felicie.

"Hai, kamu abis dari mana?" Tanya Felicie, tatapan matanya turun melihat belanjaan yang berada di tangan Tania.

"Oh, ini abis beli keperluan," jawabnya sembari tersenyum.

"Banyak juga ya barang yang kamu beli, kamu harus hemat-hemat loh." Felicie menepuk pundak Tania guna menyadarkan keponakannya itu agar tidak boros.

"Iya, Tante tenang aja. Ya udah Tan, yuk masuk!" Lalu mereka berdua masuk ke dalam gedung apartemen.

Setelah sampai di depan pintu ruangan yang Tania tempati, ia lantas memasukkan password untuk membuka pintu itu. Pintu terbuka, dan mereka segera masuk ke dalam. Pandangan Felicie tersapu ke seluruh penjuru ruangan, terlihat benda-benda baru yang sebelumnya belum berada di sini.

"Banyak perubahan ya sekarang," kata Felicie.

"Perubahan apa, Tan?" Tanya Tania tak mengerti seraya meletakkan belanjaannya di meja, lalu mendudukan dirinya di sofa.

"Ini loh, banyak benda-benda baru yang kemungkinan harganya lumayan mahal." Felicie membalikkan badannya menatap Tania.

"Terus, kamu baru aja belanja 'kan?" Felicie mendekat lalu duduk di sebelah Tania.

Suasana hati dan pikiran Tania sangat tidak menentu sekarang, ia takut kalau Felicie mencurigainya melakukan hal yang tidak-tidak. Walaupun memang itu kenyataannya.

"Uang kamu cukup untuk membeli semua ini?" Tanya Felicie lagi tapi Tania masih saja bergeming.

"Tania jawab Tante!"

"Jadi gini, Tania takut Tante marah sama aku kalau aku ceritain semuanya ke Tante," jawab Tania.

"Jelasin dulu," desak Felicie.

"Selama ini aku kerja paruh waktu buat nambahin uang saku aku, Tan," ucap Tania yang jelas ia mengarang.

"Kerja?" Tania mengangguk.

GAISKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang