chapter 4

701 215 137
                                        

🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Gaiska melajukan motornya, membelah jalanan yang lumayan senggang di pagi hari ini. Lantas ia berhenti di rumah bercat putih persis pinggir jalan. Leoni yang kebetulan melintas di jalan itupun tak sengaja melihat keberadaan Gaiska.

"Itu bukannya Gaiska? Ngapain dia di situ?" Tanya nya pada diri sendiri seraya mengumpat di balik warung kopi.

Terlihat seorang perempuan keluar dari rumah dan ia tersenyum kepada Gaiska. Gaiska pun memberikan helm kepada perempuan itu, lalu ia langsung menaiki motor Gaiska dan mereka berangkat sekolah bersama.

"Loh, dia cewek yang gak sengaja gue tabrak kemarin, apa bener dia pacarnya Gaiska?"

Diana yang sedang berjalan sembari bersenandung ria, tatkala ia melihat Leoni sedang mengumpat di balik warung kopi. Terlintas ide jahil untuk mengagetkan Leoni.

Diana berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara, lalu....

"DOR!"

"Bajingan!" Seru Leoni seraya melihat ke belakang.

"Diana! gue kubur idup-idup ya, lo!"

"HAHAHA. Lagian lo lagi ngapain di situ? Ngintipin siapa?"

"Iya, gue lagi ngintip, kenapa? Mau ikutan juga?"

"Emangnya lo ngintipin siapa?" Tanya Diana kepo.

"Kepo deh lo, ayo ah berangkat nanti telat."

🌻🌻🌻

Tak butuh waktu lama, Gaiska sampai di sekolah. Terlihat teman-temannya sedang menunggu kedatangan dirinya sembari duduk di atas motor masing-masing. Gaiska pun memarkirkan motornya di tempat biasa.

"Widih, si bucin dateng juga akhirnya," kata Gian yang masih nangkring diatas motornya. Gian Akmal Fauzan, adalah salah satu teman dekat Gaiska yang kadar kegilaannya 90%, 10% masih bisa bersikap kayak manusia normal.

"Bosen gue, tiap hari kalo Gaiska dateng itu itu mulu yang lo ucapin," ujar Lutfi dengan nada jengah. Lutfi Savaras, teman dekat Gaiska juga, yang memiliki kadar kegilaan 30%, 70% ia adalah manusia paling normal, mempunyai sifat paling dewasa dan paling pintar diantara temannya yang lain, tapi bisa bucin juga, ngomong-ngomong dia lagi suka sama adek kelas.

"Bodo! Mulut, mulut siapa?" Tanya Gian dengan tampang minta di timpuk. Sebagai manusia normal, Lutfi hanya menghela napas saja.

"Berantem mulu ya kalian berdua, yaudah deh gue ke kelas duluan," ujar Tania. Tania Gunadi Wijaya adalah kekasih Gaiska yang sudah menjalin hubungan kurang lebih 1 tahun 8 bulan lamanya, ia memiliki paras yang cantik bak dewi. Tapi, ia berbeda jurusan dengan Gaiska, Gaiska jurusan IPA sedangkan Tania jurusan IPS.

GAISKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang