chapter 27

168 48 73
                                    

🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻

Setelah Leoni dkk pulang, Mahesa menyalakan televisi ia mencari-cari tayangan yang menurutnya menarik, sudah berkali-kali ia memindahkan channel satu ke channel lainnya, merasa tidak ada yang membuatnya tertarik akhirnya ia memutuskan menonton ftv dari salah satu stasiun tv nasional.

Ponsel yang ia letakkan di atas meja berdering, nama Joshua tertera pada layar. Mahesa mengernyitkan dahi, tumben sekali Joshua menelponnya, lalu ia menjawab panggilan itu.

"Ada apa Jo? Tumben lo telpon gue," ucap Mahesa tanpa memberikan salam terlebih dahulu.

"Semalem Tania ke rumah lo?" Tanya Joshua tanpa basa-basi.

"Iya, sialan, ganggu banget. Eh kok lo tau Jo?"

"Dia ngambil bukunya yang lo pinjem?"

"Buku apaan? Coba lo ngomong jangan setengah-setengah, Jo." Mahesa lagi-lagi mengernyitkan dahi, ia semakin dibuat penasaran.

"Jadi gini, semalem Tania telpon gue nanyain alamat rumah lo, dia bilang mau ambil bukunya yang lo pinjem. Awalnya gue ragu juga ngasih alamat lo tapi dia bilang mau ambil bukunya akhirnya gue kasih," Jelas Joshua.

"Ck! Jo, Jo. Lo 'kan tau gue orangnya males nyatet pelajaran, lo juga 'kan tau gue cuma punya satu buku tulis itu pun gue tinggal di laci Jo. Mana bisa gue nyalin kalo buku gue ditinggal di laci, Jo."

"Nah, karena gue inget itu jadinya gue telpon lo, maapin gue ya, bro."

"Ya, gak papa lah, udah terlanjur juga."

"Gue bener-bener lupa, Sa." Sesal Joshua.

"Iya Jo, santai aja."

"Ya udah gue cuma mau bilang itu doang, gue tutup ya, sekali lagi maapin gue."

"Yoi Jo." Panggilan telah berakhir.

Tania, bisa-bisanya ia memanfaatkan Joshua agar bisa mendapat alamat rumahnya dengan alasan mengambil bukunya, alasan yang sungguh tidak masuk akal, Mahesa hanya mempunyai satu buku tulis yang didalamnya ada berbagai macam pelajaran dan ia tinggalkan di laci. Mana mungkin ia meminjam buku Tania untuk ia salin.

🌻

Usai bermain dengan sahabatnya serta pergi ke rumah Mahesa, sekarang ia sudah kembali ke rumah, gadis itu sedang mondar-mandir di kamarnya, memikirkan apakah ia harus memberitahu Gaiska perihal Tania atau tidak. Namun karena ini adalah jalan yang diberikan oleh semesta untuk membuat hubungan Gaiska dan Tania retak maka Leoni memutuskan untuk memberitahu Gaiska. Memang sih, tujuannya adalah membuat hubungan Gaiska dan Tania berakhir, awalnya rencana Leoni tidak seperti ini namun apa daya semesta punya skenarionya sendiri, dan ia harus memanfaatkan situasi ini dengan baik, lagi pula Leoni tidak mau Gaiska mencintai perempuan gatal seperti Tania.

GAISKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang