chapter 2

845 275 243
                                    

🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Hari sudah pagi, matahari tak ragu untuk memancarkan sinarnya. Senin ini, Leoni akan bersekolah di sekolah barunya, sekarang ia sedang menyiapkan keperluan yang akan dibawanya ke sekolah, setelah itu ia memakai dasi dan sepatunya, lalu mengambil tas dan segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama, tak lupa ia menutup kembali pintu kamarnya. Dengan langkah kaki yang anggun ia menuruni satu persatu anak tangga secara berhati-hati, ia menghampiri kedua orangtuanya di meja makan dengan menampilkan senyum manisnya itu.

"Selamat pagi Ayah, Ibu," sapa Leoni kepada orangtuanya sambil mendudukkan tubuhnya di kursi.

"Selamat pagi kembali Nak," balas keduanya bersamaan.

"Semoga kamu senang dan betah ya Nak di sekolah baru mu," kata Farah sambil mengoleskan selai coklat ke roti milik Leoni.

"Iya Bu, mudah-mudahan sih begitu."

"Ya udah, nih dimakan dulu rotinya." Farah memberikan dua lembar roti yang sudah diolesi selai.

"Makasih, Bu."

"Sama-sama," ucap Farah dengan senyum hangatnya, seraya menggigit rotinya.

Selesai sarapan, Leoni dan Arya bergegas untuk berangkat ke tujuannya masing-masing, tak lupa mereka pamit kepada Farah.

"Ayah, tunggu sebentar, Leoni ke rumah Diana dulu."

"Oke, Ayah tunggu di mobil."

Leoni pun melangkahkan kakinya menuju rumah Diana yang bersbelahan dengan rumahnya, lalu ia memencet bel dan mangucapkan salam, tapi tak terdengar sahutan dari dalam rumah.

"Itu bocah udah berangkat duluan apa ya?" Tanya'nya.

Leoni mencoba memencet bel rumahnya sekali lagi. Jika masih saja tidak ada sahutan, maka ia akan berangkat. Tapi, akhirnya pintu terbuka dan menampakkan sosok Diana yang sudah rapi.

"Maaf ya, tadi gue memenuhi panggilan alam dulu makanya gue lama, hehe sekali lagi maaf ya," ucap Diana sambil menunjukan deretan giginya yang putih.

"Panggilan alam? Apa tuh?" Tanya Leoni kebingungan.

"Itu loh, biasa. Nabung di wc," jawabnya santai.

"Jorok lo!" Seru Leoni, seraya meninggalkan Diana.

"Heh! Mana ada jorok!"

"Leoni tungguin, gue mau kunci pintu dulu!"

"Lama!" Sahut Leoni.

Setelah mengunci pintunya, Diana segera menyusul Leoni yang sudah duluan masuk ke dalam mobil. Lalu, mobil pun melaju meninggalkan pekarangan rumah.

GAISKA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang