🌻
Mahesa melenggangkan kakinya memasuki kelas 12 IPS 1. Hanya dalam sekejap, semua mata langsung tertuju pada dirinya, terutama para cewek-cewek. Begitu kuat 'kah aura Mahesa?
"Ayo, perkenalkan dirimu, Nak."
"Assalamualaikum, kenalin nama gue Mahesa Ananta Nyx, panggil gue Mahesa, gue pindahan dari Jakarta."
"Haii Mahesaaa!"
"Mahesa udah punya cewek belum?"
"Sudah-sudah, jangan berisik. Mahesa tempat duduk kamu di sana," ujar Bu guru seraya menunjukkan tempat duduk Mahesa.
"Terimakasih, Bu."
Saat Mahesa menuju ke tempat duduknya, ada satu perempuan yang sedari tadi menatapnya dengan penuh minat. Mahesa pun hanya melirik sekilas perempuan itu.
Merasa dilirik oleh Mahesa, perempuan itu langsung membuang muka, menyunggingkan senyumannya dan kembali menatap lurus ke depan.
Bel istirahat pertama berbunyi 2 kali. Suasana di kelas 12 IPS 1 saat ini lumayan sepi, sebab sebagian murid pergi ke kantin dan sebagain lagi menetap di kelas. Terlebih lagi para kaum hawa yang memilih menetap di kelas sembari membicarakan Mahesa.
"Norak banget jadi cewek, gak pernah liat orang ganteng apa gimana sih? Gue tau, gue ganteng," gumam Mahesa ke-pd-an.
Setelah memasukan bukunya ke dalam laci, Mahesa hendak menuju ke kelas Leoni, namun tangannya dicekal oleh perempuan yang memerhetikannya tadi. Mahesa langsung membalikkan tubuhnya menghadap orang itu, memandang perempuan tersebut dengan tatapan risih
"Apa?" tanya Mahesa dingin.
Perempuan itu pun melepaskan cekalannya dan mengambil ponsel di saku kemejanya, lalu ia menyodorkan kepada Mahesa.
"Maksudnya apa? Mau gadai ponsel lo ke gue? Butuh berapa?"
"Bu-bukan," jawab perempuan itu gugup.
"Terus lo mau nyumbangin ponsel lo ke gue? Sorry, gue udah punya," kata Mahesa.
"Bukan itu."
"Lama, lo!" Mahesa hendak pergi meninggalkan perempuan tersebut, namun tangannya kembali dicekal.
"Mau lo apa sebenernya?" tanya Mahesa sedikit emosi.
"Boleh minta nomor hp lo?"
"Boleh," jawaban Mahesa mampu membuat perempuan itu tersenyum kegirangan.
"Nih, ketik nomor hp lo." Perempuan itu menyodorkan kembali ponselnya kepada Mahesa.
"Ketik aja sendiri. Dengerin gue baik-baik, takut lo salah ketik."
"Oke, cepetan!" pekik perempuan itu tak sabar.
"0123456789," ucap Mahesa sedikit cepat.
"Hah?" Perempuan itu mendongak, menatap Mahesa terheran-heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAISKA [On Going]
Teen FictionPerpisahan memang bukan hal yang diinginkan bagi setiap manusia, melepas kepergian seseorang adalah suatu hal yang cukup sulit. Namun keadaan yang memaksa akan hal itu terjadi, kita harus apa? Jawabannya adalah melepaskan dan merelakan, melupakan? T...