Perpisahan memang bukan hal yang diinginkan bagi setiap manusia, melepas kepergian seseorang adalah suatu hal yang cukup sulit. Namun keadaan yang memaksa akan hal itu terjadi, kita harus apa? Jawabannya adalah melepaskan dan merelakan, melupakan? T...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻🌻🌻
Bel pulang sekolah telah berbunyi 3 kali sedari tadi, tapi Leoni masih berdiam diri di dalam kelas entah apa dipikirkannya. Merasa sudah bosan karena sendirian di kelas, ia merapikan alat tulisnya dan pergi meninggalkan kelasnya, Celine dan Diana sudah pulang sedari tadi, sebelum mereka berdua pulang mereka sempat mengajak Leoni untuk pulang bersama tapi Leoni meminta mereka pulang lebih dulu. Saat melewati koridor kelas, Leoni tak sengaja menabrak bahu seorang perempuan, karena ia sibuk menatap ponselnya.
"Aduh!" Ringis perempuan itu.
"Eh, maaf ya gue gak sengaja, tadi gue gak liat-liat, sekali lagi maaf ya." Leoni meminta maaf, sembari mengusap-usap bahu perempuan itu.
"Gak usah sentuh-sentuh cewek gue! Lo kalo jalan tuh dipake matanya buat liat-liat sekitar. Jangan asik main hp pas lagi jalan, bisa ngebahayain orang lain bahkan diri lo sendiri!" Bentak laki-laki yang bersebelahan dengan perempuan itu.
Leoni baru sadar bahwa perempuan ini tidak sendiri, melainkan bersama seorang laki-laki. Leoni menatap lekat laki-laki itu dan ia melihat name tag nya.
"Aksara Chandra Gaiska," gumam Leoni dalam hati.
Sekali lagi Leoni menatap wajah itu dengan penuh kerinduan yang amat mendalam.
"Ngapain bengong? Minggir gue mau lewat!" Sentak laki-laki itu. Ia berjalan melewati Leoni sambil menggenggam erat tangan perempuan di sebelahnya. Leoni menatap punggung laki-laki itu sebentar dengan tatapan sendu lalu ia kembali berjalan.
🌻🌻🌻
Hari telah menjelang malam, Leoni merebahkan tubuh di kasur empuk miliknya. Masih terbayang-bayang kejadian sepulang sekolah tadi, ia terus membaca nama laki-laki itu pikirannya.
Ia teringat satu ucapan laki-laki itu kepadanya, "Gak usah sentuh-sentuh cewek gue! Lo kalo jalan tuh dipake matanya buat liat-liat sekitar. Jangan asik main hp pas lagi jalan, bisa ngebahayain orang lain bahkan diri lo sendiri!"
"Cewek gue? Maksudnya yang gue tabrak tadi pacarnya? Tapi gue liat namanya, persis nama lengkap Gaiska yang gue tau, apa dia Gaiska yang gue cari?" Monolognya.
Daripada terus memikirkan itu, Leoni lebih mementingkan keadaan perutnya yang sudah keroncongan, ia memutuskan untuk melihat isi kulkas. Saat di buka, isinya hanya ada telur dan susu coklat, ia kembali menutup kulkas dan kembali ke kamar untuk mengambil cardigan.
"Ayah, Ibu, Leoni izin keluar mau nyari makan."
"Naik apa nak?" Tanya Ayah.
"Jalan kaki aja, Yah. Cuma ke depan kok gak jauh."
"Ya udah, hati-hati." Setelah mendapat izin, ia segera pergi dan untungnya sekarang masih jam 19.27 jadi jalanan belum sepi.