Perpisahan memang bukan hal yang diinginkan bagi setiap manusia, melepas kepergian seseorang adalah suatu hal yang cukup sulit. Namun keadaan yang memaksa akan hal itu terjadi, kita harus apa? Jawabannya adalah melepaskan dan merelakan, melupakan? T...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻
Pada hari Sabtu ini, Gaiska menyempatkan dirinya untuk lari pagi disekitaran komplek saja, ia tidak sendirian melainkan bersama Tania.
"Ka berhenti dulu, aku capek nih," ucap Tania seraya duduk di bangku taman komplek.
"Yaudah kamu tunggu disini ya aku beli air dulu." Gaiska meninggalkan Tania sendiri, ia pergi membeli air mineral disekitar taman itu, dan Tania hanya perlu menunggu sembari memainkan ponselnya.
Tak lama Gaiska pun datang dengan membawa 2 botol air mineral.
"Nih, minum." Gaiska memberikan satu botol air kepada Tania.
"Makasih," ucap Tania seraya membuka tutup botol.
"Kamu mau langsung pulang atau ikut aku ke sekolah?" Tanya Gaiska.
"Ngapain ke sekolah?"
"Ambil motor, kemarin motorku kempes. Kayaknya ada yang sengaja kempesin ban motornya."
"Ooh gitu. Yaudah aku ikut kamu aja."
"Yaudah yuk." Mereka pun pergi menuju sekolah dengan berjalan santai.
🌻
"Pegel banget kaki gue," keluh Leoni sambil memegang lututnya.
Leoni juga menyempatkan untuk lari pagi tetapi ia hanya sendirian. Sebenarnya ia sudah mengajak Diana, tapi gadis itu lebih memilih menghabiskan waktunya untuk hibernasi.
"Beli air dulu de." Leoni berjalan ke warung kecil di kompleknya.
"Pak air mineralnya satu," kata Leoni.
"Pak air mineralnya dua ya," kata orang di belakang Leoni.
Seperti tidak asing dengan suaranya, Leoni menoleh ke samping kirinya, ternyata itu Gaiska.
"Eh, lo, Ka," sapa Leoni sembari memukul kecil pundak Gaiska.
"Leoni, sama siapa?" Tanya Gaiska.
"Sendiri," jawab Leoni.
"Ini air mineralnya buat Neng cantik satu, sama buat Mas-nya dua," kata bapak penjual air.
"Nih Pak uangnya, sekalian sama punya dia, kembaliannya buat Bapak aja." Gaiska memberikan selembar uang Rp.50,000.-
"Makasih, Nak."
"Iyaa Pak, sama-sama." Lalu mereka pergi meninggalkan warung tersebut.