1. First Day at Cassiopeia

8.6K 578 24
                                    

Cassiopeia

nyampe dicerita ini tau dari mana? hehe

1.
// First Day at Cassiopeia //

🌒🌒🌒

Lavender mengepakkan sayapnya menuju lantai paling atas rumah kayunya. Ia baru saja pindah dari Winterfall ke Cassiopeia, ibu kota Kerajaan Veleste. Orang tuanya ingin kehidupan mereka lebih baik dan maka dari itu mereka memutuskan untuk pindah ke kota besar ini. Sebelumnya, Ayahnya juga sudah mendapat pekerjaan disini.

Lavender adalah anak tunggal dari Meredith dan Jayler Dorian. Mereka semua adalah keturunan bangsa Peri. Ayahnya seorang Peri tukang kayu dan Ibunya bekerja meracik ramuan obat di rumah.

Rumah mereka berdiri tiga lantai yang mana dibangun sepenuhnya dengan kayu dan sulur-sulur tanaman yang membantu bangunan rumah mereka tetap kokoh.

Lavender mengedarkan pandangannya pada ruangan yang tak terlalu luas yang akan menjadi kamarnya. Ia tersenyum karena menyukai kamar barunya yang sudah ia tata rapi dengan sedikit bantuan Ayahnya untuk mengangkat benda-benda yang berat.

Tak banyak hiasan tapi sudah terlihat nyaman dengan hanya satu tempat tidur empuk, satu lemari, satu meja belajar, cermin tinggi yang bisa menampilkan seluruh tubuhnya dan ayunan kecil yang dibuat Ayahnya dari dahan pohon dan daun tebal.

Lavender tersenyum, lagi pula ia tak sering menghuni kamar ini karena ia akan masuk ke sekola asrama Sharpenes. Ia menghembuskan napas, sekolah baru dan tentunya kawasan baru. Ia tak tahu apakah ia bisa mendapat teman nantinya atau tidak.

Kejadian di sekolah lamanya sedikit membuatnya trauma dan sulit untuk berkomunikasi.

"Lavender sayang..." Lavender membalik badannya kearah pintu saat mendengar suara Ibunya.

Wanita paruh baya itu masuk dengan senyuman lebar. Sayapnya berkepak indah menuntunnya pada sang anak.

"Ada apa, Ibu?" Tanya Lavender saat melihat senyuman Ibunya perlahan menghilang.

"Apa kau tak apa menjemput seragammu di kedai Bibi Moroe sendirian? Ibu harus memasak makan malam karena Ayahmu sudah lapar dan kelelahan."

Mendengan itu Lavender tersenyum lalu menggenggam tangan Ibunya.

"Tak apa, jangan khawatir, Ibu. Aku bisa melakukannya sendiri. Lagipula Cassiopeia tak akan sepi walau hari sudah mulai gelap." Ucap Lavender meyakinkan.

"Benar? Janji pada Ibu kau akan baik-baik saja?" Lavender dibuat geli oleh kekhawatiran Meredith.

"Aku berjanji," katanya yakin.

"Baiklah, sebentar." Meredith berbalik badan lalu mengepakkan sayapnya menuju lemari kayu milik Lavender.

"Kenakan jubahmu, udara malam akan dingin nantinya." Peringat Meredith membantu Lavender mengenakan jubah kuningnya ditubuh. "Hati-hati sayapmu."

"Baiklah, Ibu, aku pergi dulu." Pamit Lavender memberikan seutas senyum kecil pada Meredith.

"Berjanjilah bahwa kau akan baik-baik saja dan kembali secepatnya."

Lavender mengangguk cepat lalu mulai mengerakkan sayapnya keluar dari kamar lalu turun ke bawah. Diruang depan ia melihat Ayahnya tampak tiduran di kursi. Sepertinya pria itu sangat kelelahan.

Karena tak ingin mengganggu Ayahnya, Lavender mempercepat kepakan sayapnya untuk keluar. Jarak dari rumahnya ke alun-alun kota Cassiopeia tak terlalu jauh.

🌒🌒🌒

Lavender keluar dari kedai baju Bibi Moroe dan menatap langit yang sudah gelap. Bibi Moroe merupakan seorang penjahit penyihir yang terkenal di Cassiopeia. Ibunya, Meredith juga mengenal baik Bibi Moroe karena sebelum ke Cassiopeia, Bibi Moroe merupakan tetangga mereka di Winterfall.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang