My Husband Is My Star [Selesai]

[3] Reon and friend.

Selamat membaca

Siapin mental buat ketemu para
cogan yaa xixixi^^

Aduhai kalian waktu baca jam berapa?

-
-
-

Saat ini kelima cogan ada dalam kelasnya yaitu XI IPS 1 di SMASTAR tengah berbincang bincang tidak jelas mereka semua ditempatkan pada kelas yang sama karena permintaan Reonald sendiri. Mereka adalah

Reonald Aresio Abraham

Algieba Lorenzo

Dehan Netaris Kiovan

Zenal Anugraspati

Afzan Saputra

Mau dijelaskan satu persatu dari mereka? baiklah tetap akan aku jelaskan.

Reonald Aresio Abraham dia Reon keluarga dari Abraham pemilik sekolah SMA STARLA SCHOOL. Cowok tampan dengan beribu kharismanya, tatapan tajamnya berpengaruh bagi siapa yang memandangnya, tinggi yang semapai menjadi pesona seorang Reon, alis tebal, bibir tipis serta badan atletisnya mendukung dan jangan lupa dia adalah seseorang yang akan dijodohkan dengan Hannah Rasi.

Berlanjut pada,

Algieba Lorenzo dipanggil Algib, muka datar menjadi ciri khas dirinya, irit bicara menjadi kemampuan seorang Algib. Tinggi sama dengan kali alas eh salah tinggi orangnya dengan bulu mata lentiknya.

Selanjutnya,

Dehan Netaris Kiovan, seorang Dehan adalah cowok  humoris dengan tingkah jailnya, dia paling ramah diantara mereka berlima. Matanya yang selalu menenangkan.

Tinggal,

Zenal Anugraspati panggilnya Zenal. Orang yang akhlaknya minus ditambah minus tetap aja hasilnya minus, paling heboh seantero emang akhlaknya ketinggalan di kayangan jadi gini. Embel embelnya anak baik tapi kelakuannya absurd banget.

Terakhir,

Afzan Saputra, sebelas duabelas sama Zenal soalnya kurang akhlak. Barang siapa yang mau donor harap ngantri di lapak. Ganteng sih ganteng tapi percuma ganteng doang akhlaknya cuma empat puluh lima persen.

Cukup penjelasannya, kalian semua bayangkan karakter yang kalian inginkan saja sendiri agar lebih enak.

"Nanti gue mau konstultrasi sama dokter deh," Zenal berucap dengan nada lebay.

"Konsultasi bukan konstultrasi anaknya bapak ANUgraspati," tekan Afzan memperbaiki pengucapan sahabatnya yang melenceng jauh dari kalimat yang asli serta tangannya yang menjitak kepala Zenal.

"Apa bedanya intinya kesamaannya ada," bantahnya.

"Bentar nentar lo kenapa pas ngomong Anu nya ngegas hah?"

"Siapa?"

"Lo lah saha lagi coba"

"Yang nanya."

Dengan gemas Zenal menampong pipi Afzan dengan buku yang tengah digulung ditangannya.

"Lo konsultasi ke dokter mau ngapan Nal?" tanya Dehan pada Zenal. Membuat Zenal yang tadinya mau menyerang Afzan terhenti.