[35] Kenyataan pahit

2K 134 32
                                    

Heloo Welcome back to my story

Pencet gambar bintang di layar pojok kiri kalian biar ada nontifikasinya.

Typo bertebaran yoww

*****

Enjoy your read💅

.
.
.

Ternyata tidak sama dengan mimpinya tapi lebih buruk dari kenyataannya.

—Reonald.

_
_
_




Seusai pemakaman Reon tidak langsung meninggalkannya, tetap dengan memegang nisan istrinya lalu kembali berucap.

"Kamu mau ngeprank aku karena sebentar lagi ulang tahun? Kamu berhasil! Sekarang kamu kesini, tadi bukan kamu yang dikubur aku percaya Rasi!"

Reon meremat tanah yang masih basah digenggamannya lalu menunduk menyembunyikan air mata yang kembali menetes tanpa di komando.

"Kenapa harus kamu?"

Mata Reon memancarkan kemarahan yang begitu besar kepada penyebab dirinya kehilangan seseorang yang sangat dicintai olehnya.

Ternyata dirinya tidak lebih dari seorang bajingan yang tidak bisa melindungi belahan jiwanya sendiri.

"Sayang?!"

"Rasi! Rasi!"

"Reon!" panggil seseorang yang membuat Reon terusik.

"REON! REONALD BANGUN!" sentak seseorang tersebut yang membuat Reon tersadar.

"RASI!!!!" teriak Reon seketika membuat orang yang berada disitu tersentak kaget.

Reon melihat sekelilingnya dirinya masih dirumah sakit yang sama seperti saat pertama kali Reon membawa Rasi kesini. Reon masih linglung terhadap apa yang terjadi saat ini membuatnya seperti orang bego yang malah ditonton dengan tatapan bingung dari semua orang.

"Rasi mana? Rasi nggak mungkin ninggalin Reon kan? Mah, Bund Rasi dimana?" tanya Reon tanpa jeda.

Desi mendekati anaknya lalu duduk disamping Reon dan berucap, "Rasi masih didalam, Dokter belum keluar memberi penjelasan."

Seketika Reon menjatuhkan tubuhnya pada sandaran kursi dengan keras, "Jadi gue cuman mimpi?" monolognya.

"Lo kenapa ketakutan banget pas bangun? Lo mimpi? Mimpi apa?" Zenal bertanya beruntun tanpa memberi celah.

"Gue–gue mimpi Rasi ninggalin gue sendiri disini."

Semua orang tersentak kaget mendengar pengakuan Reon, pantas saja saat Reon tertidur dikursi tunggu Reon terus terusan mengigau nama Rasi, maka dari itu Desi terpaksa membangunkan Reon.

"Cuma mimpi Reonald, jangan dipikirin," Oma memberi senyuman hangatnya kepada Reon dan Reon juga membalasnya.

Mengenyahkan pikiran yang berkelebat dalam otaknya yang malah membuat kekhawatirannya semakin memuncak. Desi yang melihat anaknya seperti tengah ketakutan memberikan sapuan hangat pada lengannya lalu mengusap keringat pada pelipis Reon.

Dokter keluar dengan wajah yang sulit untuk mereka tebak, Reon menghampiri Dokter dengan segera membaca nametag dan menemukan nama yang sama dengan nama dokter yang ada dalam mimpinya.

My Husband Is My Star [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang