Hallo kembali lagi di MHIMS.
Aish mana nanya mulu kelen pada, yodaa ni update.
Typo bertebaran, bisa bantu koreksi kalau mau!?
Kalian suka Alhamdulillah~
Kalau tidak bisa tinggalkan lapak ya.
*****
Enjoy your read.💅
_
_
_Algib menyuruh sopirnya untuk menjemput mereka bertiga. Karena memang membawa hanya satu mobil yang tadi dikendarai oleh Afzan.
"Anjir lama banget," sungut Dehan. Zenal sedari tadi hanya diam menyimak, pikirannya berkecamuk memikirkan sesuatu.
"Lo jangan diem bego serem jadinya!" Dehan mengomel saat melihat Zenal yang hanya diam.
"Lo pada mikir gak sih?" tanya Zenal. "Mikir apa? Mikirin lo najis amat!" cetus Dehan dibalas tempelengan dari Algib.
"Afzan. Kalian berdua liat tingkah Afzan gak tadi?" ucap Zenal spontan dibalas gelengan dari Algib dan Dehan.
"Gue heran kenapa Afzan kaya panik banget waktu ngeliat keadaan Rasi tadi," Zenal mengutarakan apa yang sedari tadi ada dipikirannya.
"Lah siapa juga yang gak panik bego! Gue aja panik ngeliat Rasi kaya gitu," sela Dehan misuh misuh.
"Gila aja lo yakali!" Algib berucap.
"Beda tolol! Afzan kaya bener bener terpukul," omel Zenal tidak terima.
"Gue lebih heran lagi waktu pertama kita datang bibir Rasi udah berlumuran darah," ungkap Dehan.
"Menurut lo pada kenapa bisa Rasi kaya gitu?" .
"Kena tampar?" tebak Zenal membuat Dehan memikirkannya, masa tamparan?
"Masa cuma kena tampar darahnya bisa banyak kaya gitu!"
"Jangan jangan bogeman?" selanjutnya perkataan Dehan mengejutkan mereka berdua.
"Gila anjing kalau beneran dibogem!" Zenal sampai menganga tidak percaya.
"Kayaknya emang kena bogem deh perutnya, waktu tadi Rasi kaya nahan sakit banget kan di perutnya sebelum kena tembak?"
"Terus yang mukul siapa?"
"Geblek ya mana gue tau! Tapi yang cowok pada pake jaket item semacem bodyguard selain yang pakai topi kan? Jangan jangan dia yang nge–bogem Rasi?"
Mobil berhenti dihadapan mereka bertiga tanpa babibu mereka bertiga memasuki mobil. Sopir melajukan mobilnya menuju rumah sakit setelah mendapat arahan dari Algib.
~
Mobil Afzan telah terparkir acak di parkiran rumah sakit, Reon keluar dari mobil dengan membopong tubuh Rasi yang sudah memejamkan mata saat di perjalanan tadi. Jangan tanyakan kondisi Reon saat ini. Air matanya setia menetes, baju yang sudah bersatu dengan darah Rasi dan bibir yang bergetar hebat sehingga sulit mengucapkan sepatah kata.
"DOKTER SUSTER TOLONG ADIK SAYA!!!!" teriak Afzan kesetanan.
Zela berlari mengikuti langkah kaki Reon dan Afzan yang begitu cepat. Dalam hatinya ia selalu berdoa untuk keselamatan sahabat satu satunya.
Dokter beserta perawat datang berbondong bondong menuju keributan yang mereka hasilkan.
"Apa apa?" tanya dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...