Hii kembali lagi di lapak MHIMS
Jangan lupa follow authornya biar rajin update.
lama juga nggak update huhu,
Temukan kesenangan kalian disini dengan membaca karyaku.
luv u
-
enjoy you read
-
-
-"Zela lo ngebantuin Rasi ya?" tuding Zenal mendelik.
Zela yang mendapat tudingan yang memang benar adanya memutar bola matanya malas, "Gue cuma kebagian bawa kue elah! Selebihnya tuh si curut yang lanjut ngeprank."
"Ya sama aja, kan kerja sama. Tapi keren juga si Rasi pranknya cerai. Bukan maenn!"
"Gue udah degdegan gila denger adik gue mau cerai sama Reon," ungkap Afzan dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.
"Iya adek dah, eh dulu lo juga pernah bilang gitu anjir. Pas kita lagi ngitipin Zela sama Algib di kantin kan, inget?"
"Kalau nggak salah di part 25 kan? Iya anjir, disitu si Afzan malah ngajak Rasi jadi adiknya tapi kaya ngajak beli cilok di warung Mang Slur."
Mereka berlima tertawa mengingatnya, bukan bukan mereka berlima hanya berempat karena si es alias Algib tidak akan menunjukan ekspresi apapun selain muka macam tembok yang menjadi andalannya itu.
"Gib, ketawa ngapa, diem diem bae perasaan!" celoteh Zela membuyarkan lamunan Algib.
Zenal dan Dehan menangkap perubahan raut wajah Algib yang kian menunjukan bahwa dirinya sedang salting.
"Al anjir muka lo merah anjir! Woylah cuma ditanya gitu sama Zela aja udah begono, apalagi kalau dicium dipastikan Algib bakalan pi-,"
"Bacot!" potong Algib.
"Mehhh, tapi bener sih. Kapan lagi Algib deket sama cewek kecuali Zela sama Rasi."
Afzan yang merasa kasihan karena Algib menjadi sasaran empuk bullyan mereka berdua segera merangkulnya, "Udah kasihan ni bocah, nanti nangis ngadu mama pula."
"Damn it!!" umpat Algib pelan.
"Tapi jujur ya bro, waktu pertama gue ketemu sama Rasi atau Kak Mitta gue emang ngerasain banyak persamaan sama mereka bukan persamaan sih istilahnya kaya punya ikatan melebihi sekedar sahabat gitu, tapi karena gue nggak ngeh jadi nggak kepikiran kalau mereka malah keluarga gue yang sebenernya."
"Ya mana bisa lo ngeh bonyok lo aja nggak pernah tuh kan ngasih kaya petunjuk apapun kalau lo bukan anak kandung mereka, tepatnya mereka sayang banget sama lo dan nggak mau kehilangan lo," ungkap Dehan tepat sasaran dan diangguki Afzan setuju.
"Bunda mau pulang?" tanya Zela pada Hasana yang tengah memperhatikan mereka.
"Nanti aja, Mitta mau kesini nunggu dia nyampe dulu," tutur Hasana membuat yang lainnya mengangguk mengerti.
"Okey deh, Bun."
Berkisar berapa menit Mitta datang dengan seorang pemuda dengan stylenya yang menggunakan pakaian kantor. Terlihat tampan juga berkharisma bersamaan.
"Loh Reza? Kesini juga," heran Riyon.
Reza mengangguk sopan, "Iya, Yah. Kasihan Mitta sendirian kesini jadi sekalian aja, ohya Samuel tadi ngabarin besok kesini katanya. Soalnya sekarang lagi ngerampungin sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...