Langsung aja deh yaa
Baper yuk baper wkwk
Eyyy votenya kakak':
-
-
-Dua hari berlalu dari yang semula jum'at sekarang adalah minggu. Tepat hari pernikahan Rasi dan Reon yang diselenggarakan di gedung milik keluarga Abraham. Desainnya begitu mengaggumkan dengan segala kemewahan di dalamnya. Para pekerja terlihat bersilih ganti untuk melakukan pekerjaannya. Dekor yang terlihat klasik dan anggun secara bersamaan.
Reon duduk di depan penghulu dengan nafas yang tak teratur. Banyak tamu yang hadir membawa buah tangan ataupun gandengan yang begitu serasi. Rasi masih dalam kamar yang khusus bagi pengantin perempuan, dengan tangan yang bertautan.
"Jangan nervous gitu dong kayak mau presentasi drama aja." Zela berdiri di samping Rasi dan mengusap bahunya.
Pakaian yang Rasi pakai begitu memukau sangat cantik tak jauh berbeda dengan Zela.
"Lebih dari itu Zel," balasnya.
"Gue mau ngelepas masa sendiri gue dengan umur sedini ini."
"Lo nyesel?" tanya Zela dibalas gelengan Rasi.
"Gak gitu, gue g–gue," Rasi tak mampu melanjutkan kalimatnya.
"Lo pasti bisa kok ngehadapi semuanya, ada kita disini buat lo. Percaya sama Allah kalau ini jalan terbaik di hidup lo," terang Zela.
Rasi mengatur nafasnya pelan, memikirkan perkataan Zela yang bisa sedikit menenangkannya. Pintu terbuka dari luar menampilkan Hasana yang tersenyum pada Rasi.
"Ayok nak turun." Ajak Hasana pada Rasi dengan lembut.
"Bunda," rengeknyaa berkaca kaca. Hasana yang melihatnya terkekeh.
"Eh kok nangis sih, nanti riasannya luntur." Hasana memeluk putri bungsunya dengan sayang. Meski sedikit berat baginya melepas putrinya.
"Udah jangan nangis, ayok keluar." Rasi mengangguk.
Akhirnya mereka bertiga berjalan keluar menuruni tangga dengan Rasi yang ditengah sebelah kirinya terdapat Zela dan Hasana yang berada di sebelah kanannya.
Semua orang yang berada di bawah menoleh kepada pengantin perempuan yang di dampingi ibu dan sahabatnya. Semuanya terhipnotis dengan aura yang di pancarkan oleh Rasi. Begitu pula dengan Reon yang tidak mengedipkan matanya melihat Rasi.
Hasana menuntun Rasi untuk duduk disebelah Reon. Reon mengulurkan tangannya untuk menuntun Rasi disambut genggaman oleh Rasi.
Semua tamu yang semula berisik langsung terdiam.
"Apa bisa di mulai?" kata penghulu dibalas anggukan Riyon yang duduk di samping Rasi sebagai wali.
Sesi pembacaan ayat suci dilanjut khutbah oleh penghulu sudah selesai.
"Baiklah saudara Reonald apakah anda siap?" tanya penghulu selanjutnya. Respon Reon mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...