Hallo pembaca MHIMS.
Maaf yaa baru update sekarang, tapi terimakasih telah menunggu.
—Bantu koreksi penulisan jika bersedia, karena area typo bertebaran dimana mana.
*****
Enjoy your read💅
Cari tempat ternyaman untuk membaca💕
_
_
_.
Perlu diketahui setelah Riyon bertanya kepada Putra tentang kebenaran putra mereka, keduanya bahkan sampai tidak bisa sekedar berkedip untuk kembali menerima kenyataan untuk mengungkapkan sesuatu.
"Apakah benar Afzan adalah putra kandung kalian?" Riyon bertanya tanpa memberi celah untuk Putra mengalihkan pembicaraan.
Mega terkejut bukan main perihal pertanyaan yang diberikan Riyon kepada suamnya.
"Maksud anda?"
Riyon memasukan tangannya kedalam saku celana yang dipakai dan satunya lagi masih setia menggenggam tangan istrinya, Hasana.
"Saya rasa saya tidak bisa berbasa basi untuk hal ini dan saya juga tidak perlu repot repot untuk kembali bertanya hal yang sama. Jadi bisakah anda menjawabnya?"
Mega melirik kearah suaminya dengan raut khawatir yang bisa ditangkap oleh Hasana, bentuk rasa tak nyaman sangat tergambar jelas diraut wajah Mega.
"Iya! Kami orang tua kandungnya, kami yang membesarkan Afzan! Apa mau anda?" tantang Putra yang tidak ingin memperpanjang pertemuan.
Riyon mengangguk anggukan kepalanya santai, mengeluarkan sebuah amplop pada saku jasnya lalu meletakan pada nakas tepat samping brankar yang ditempati oleh Putra.
Dahi Putra mengkerut pertanda tidak paham hanya sekedar melirik lalu kembali menatap Riyon dengan tatapan bertanyanya.
"Anda bisa membacanya sendiri!"
Riyon mempertegas nada bicaranya membuat Putra mengambil amplop berwarna coklat yang suguhkan kepadanya.
"Dari informasi yang saya dapat kalian berdua tidak bisa memiliki keturunan, pertanyaan saya bagaimana dengan Afzan? Bisa anda jelaskan?" Riyon memblokir akses Putra untuk mengelak.
Mega menggelengkan kepalanya pertanda tidak tau tujuan mereka berdua datang pada Putra yang tengah menatapnya. Hasana melepas tautan tangan Riyon lalu mendekati Mega dengan tatapan sendunya.
"Kami hanya butuh kebenaran dan anda bisa membantu kami," tutur Hasana terkesan memohon.
"Saya tidak paham apa yang anda bicarakan," bantah Mega.
Hasana kembali pada tempatnya, "Kami kehilangan anak kami sekitar 18 tahun lalu saat kami hendak melangsungkan acara tujuh hari pemberian nama. Kami tau ini terlalu tiba tiba untuk kalian, tapi saya tidak bisa untuk kembali diam saat saya tau sesuatu yang menyangkut anak kami." Hasana menghela nafasnya lalu berbalik dan kembali melanjutkan ceritanya.
"Anak kami memiliki tanda lahir pada lengannya dan kami menemukannya pada lengan Afzan, itu sama persis dengan tanda yang dimiliki anak saya."
Mega menyela, "Tapi itu bukan berarti Afzan anak kalian berdua!"
"Kami tau! Hanya dengan itu kami tidak dapat membuktikan bahwa Afzan adalah seseorang yang kami cari selama ini bahkan kami sudah menganggapnya meninggal beberapa tahun lalu saat kabar kecelakaan itu sampai pada kami. Tapi kami menemukan harapan untuk percaya bahwa putra kami masih hidup dan itu adalah Afzan, anak yang kalian temukan atau bisa saja anak angkat kalian?" ungkap Riyon dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...