Happy reading my stories'
Bintang sesuai judul gaes💅
–
–
–"Aku enggak butuh alasan untuk jatuh cinta sama kamu, karena kamu adalah satu cinta dan itu adalah yang paling indah bagi aku."
—Reonald Aresio Abraham.
.***
Afzan tengah membereskan stik psnya dengan telaten. Sehabis bermain dengan Dehan juga Zenal yang tengah berada dirumahnya.
"Bagus ya, udah numpang! Enggak bantuin ngeberesinnya, coba yang tolol siapa?" sindir Afzan dengan melirik Dehan yang asik menyemil beralih kepada Zenal yang dengan santai memainkan ponselnya.
"Udah lah Zan, kaya cewek aja lo," balas Zenal tanpa mengalihkan pandangannya pada layar ponsel.
"Lagian kita juga udah bantu beres tadi," timpal Dehan.
Afzan mengumpat lalu meletakan barang yang dipegangnya dengan kencang sehingga menimbulkan bunyi yang sedikit nyaring membuat keduanya terlonjak.
"Bantu liatin iya!"
Zenal tersenyum mesem mesem, mengabaikan ponselnya lalu berjalan mendekati Afzan.
Saat sudah mepet dengan Afzan, Zenal menampilkan senyum yang menurut Afzan menjijikan.
Semakin dekat—
Dekat—
"Mau ngapain lo?" tanya Afzan serius.
Dehan hanya memperhatikan keduanya tapi tak urung penasaran apa yang akan dilakukan Zenal pada Afzan.
Tinggal benerapa sentimeter membuat Afzan mengepalkan tangan sebagai bogemnya lalu meninju pipi Zenal keras sehingga membuat Zenal tersungkur.
"Asu!!! " umpatnya tak tertahankan.
"LO MAU NGAPAIN ANJING?!" teriak Afzan dengan nafas memburu.
"Kalau lo gay jangan kaya gini, sama sahabat sendiri bego!" cerocosnya.
Dehan beranjak dari posisinya mengambil langkah ditengah tengah Afzan dan Zenal. Memperhatikan dari ujung rambut hingga kaki Zenal lalu menggeleng miris.
"Gila sahabat gue ternyata gay," cetusnya.
Zenal mengusap bibir yang sedikit mengeluarkan darah akibat bogeman mendadak dari Afzan.
"Apa sih lo berdua!" sungut Zenal sembari berdiri.
"Gay gay! Lo kira gue gay?" tanyanya dengan menunjuk Afzan bergantian lalu ke Dehan terakhir menunjuk dirinya sendiri.
Afzan dan Dehan mengangguk, "LO BERDUA GOBLOK!" teriak Zenal.
"GUE MAU NGAMBIL CEMILAN DIMEJA BELAKANG LO ASU!!!" Zenal berucap keras dengan misuh misuh.
Afzan menolehkan kepalanya ke meja dibelakangnya yang masih tersisa dua bungkus ciki ciki. Mengabaikan cemilan lalu beralih fokus pada Zenal.
"Ya lo ngapain deket deket ke gue?"
Zenal menghela napas kesal, "Otomatis geblek, kalau lewat samping kiri lo mentok kasur noh!" paparnya sembari menunjuk kasur yang terletak disamping meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...