[18] Antara bahagia

3K 172 2
                                    


Next next guys

Jangan lupa beri bintang di kiri pojok layar hp kalian.

-
-
-

Mungkin Reon hendak menjedotkan kepalanya kelemari karena mendengar penuturan istrinya, kenapa polos sekali?

Jadi setelah mendengar kejujuran istrinya yang kelewat polos membuat Reon benar benar arghhh.

"HAHHHH!" kaget Reon yang tidak bisa disembunyikan.

"Jangan teriak gitu."

"Jelasin! Maksudnya apa?"

"Eumm Ayah juga pernah nyium aku," tutur Rasi takut.

Seketika bayangan mertuanya yang mencium istrinya membuat Reon naik pitam.

"Di kening sih," lanjut Rasi membuat Reon seketika mengumpati otaknya yang sudah berpikiran terlalu jauh.

Bahunya merosot lemas, jadi ciuman merka sama sama yang pertama kalinya?. Hati Reon bahagia mengetahuinya.

"Arghhh gemess banget," Reon memeluk Rasi dengan begitu erat.

"Pengap Reon lepas!" titah Rasi. Reon berguman tidak jelas sebagai respon.

"Ohya, aku mau nyampein sesuatu," ucap Rasi baru membuat Reon melepaskan pelukannya.

"Apa?"

"Oma tadi bilang, katanya kita disuruh dirumah aja. Kalau disini kasihan kamu bolak balik terus, lagian ini malam terakhir peringatan kepergian kakek," tutur Rasi.

Reon berpikir sebentar untuk mengambil keputusan, "Yaudah gapapa, kita balik kapan?"

"Besok kan sekolah, pulang sekolah langsung aja,"

"Kita langsung beres beres apa balik dulu kerumah Bunda?"

"Hihhh, barangnya langsung dimobil ae dah biar kaga lama bolak balik juga," kata Rasi dongkol.

Reon mengacungkan jempolnya tanda setuju, sekarep istrinya saja lah. Reon manut ae.

Rasi berjalan menuju lemarinya untuk mengemasi pakaian dan barang lainnya yang sekiranya memang dibutuhkan untuk dibawa pulang ke rumah mereka.

"Aku belum tau jawaban kamu," tanya Reon mengagetkan Rasi karena tiba tiba sebuah tangan kekar memeluk Rasi dari belakang dengan kepala Reon yang bertumpu dipundaknya.

"Jawaban apa?" heran Rasi.

"Jawaban apa kamu udah cinta sama aku sama halnya kaya aku yang udah cinta sama kamu?" Reon berucap dengan memejamkan mata menyium aroma shampo milik istrinya yang begitu harum.

"Anu em i-itu anu, aduh aku lupa mau bikinin teh buat Ayah," Rasi sengaja mencari alasan untuk menghindari pertanyaan Reon.

Rasi tidak tau harus dengan cara apa dan bagaimana untuk menjelaskan perasaan yang dirasakannya.

Rasi segera menyelonong keluar dari kamar, setelah menutup pintu dirinya menghembuskan napas lega karena Reon tidak bertanya hal yang membuat jantungnya berpacu cepat.

My Husband Is My Star [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang