Happy reading my stories'
Saat ini, jam ini, menit ini. Kalian lagi apa?
Jangan terlalu dekat dengan gadget kalian, pelan pelan aja bacanya.
Enjoy you read💅
****
Saat ini Reon dan Rasi sedang ada dibalkon rumahnya dengan Rasi yang bersandar nyaman di bahu Reon. Setelah Reon membersihkan badannya yang lengket karena ketumpahan susu meski harus ribut dulu dengan Rasi, Rasi mengajak Reon untuk ke balkon melihat bintang. Rasi mendongak melihat hamparan bintang yang begitu indah untuk dipandang, baginya melihat bintang adalah hal istimewa yang tidak ingin ia lewatkan.
"Reon!" panggil Rasi saat Reon sedang mengelus rambutnya.
"Hm?" balasnya.
"Lihat deh, bintang paling terang itu," tunjuk Rasi pada bintang yang paling terang diantara ribuan bintang.
Reon menurut mendongak melihat telunjuk Rasi yang mengarah pada salah satu bintang.
"Cahayanya terang banget ya," papar Rasi diangguki Reon karena memang benar adanya.
"Kaya kamu yang bersinar paling terang dihati aku," tutur Reon dengan memandang Rasi lekat.
Rasi mengurai sandarannya lalu menabok pelan lengan Reon, "Apaan sih. Gombal!"
"Serius sayang engga gombal."
Reon menarik Rasi untuk kembali bersandar padanya, posisi yang sangat nyaman bagi Reon. Telunjuk Rasi menggambar pola abstrak pada dada bidang Reon.
"Kenapa kamu suka banget sama bintang?" tanya Reon tiba tiba.
"Eum? Apa ya?" ucap Rasi dengan berpikir.
"Kalau aku tau engga mungkin nanya cantik."
"Alasan aku suka bintang? Bintang itu buat aku kagum meski dia ada diantara bulan dan gelapnya malam. Bintang selalu memancarkan sinarnya dengan indah," kata Rasi.
"Selain itu bintang ngebuat aku ingat sama dia yang aku yakini sedang liat aku disini sama kamu," lanjutnya.
"Dia?" beo Reon tidak mengerti.
"Eh kamu mau tau sesuatu engga?" tanya Rasi mengalihkan pembicaraanya.
"Apa?"
Berpikir sejenak Rasi kemudian mengangkat kepalanya dari sandaran Reon, "Waktu aku masih sd, aku itu punya lagu khusus buat kami bertiga. Mau denger?"
Reon menganggukan kepalanya,
"Dengerin ya, ekhem tes tes Bismillah," Rasi mengetes suaranya dengan berdehem membuat Reon tersenyum gemas.
"Kaya gini lagunya, Ku bintang, bulan matahari yang bersinar. Bersama sama menyinari bumi kita. Tampak semua lebih terang cahayanya. Itulah bintangku bulan matahari yang bersinar," Rasi menyanyi dengan memandang bintang lalu tersenyum, mengganti lirik lagu Bintang Kecil dengan lirik yang diciptakannya sendiri dengam sahabatnya saat kecil.
Reon tidak mengalihkan pandangannya saat Rasi menyanyi, pancaran bahagia dari raut wajah Rasi membuat Reon turut merasakannya.
"Aku mau cerita sesuatu, aduh—hahaha. Ya Allah ketilem ketawa engga bisa cerita."
"Kenapa sih?" heran Reon turut tertawa kecil.
"Bentar aku ngakak banget keinget waktu dulu," Rasi melanjutkan tawanya saat teringat sesuatu saat dirinya masih Sd. Reon sama sekali tidak mengalihkan pandangannya sama sekali, melihat tawa Rasi yang akan selalu menjadi candunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...