[30] Penyekapan

1.8K 126 5
                                    

Happy reading boow in the my stories'

Warn : Jangan terlalu lama, jangan terlalu dekat, and jangan terlalu cerahh. Paham?

—Typo bertebaran dimana mana—

*****

Enjoy you read'~💅

_
_
_

Rasi mengerjapkan matanya pelan menyesuaikan pandangan, matanya terbuka perlahan melihat sekelilingnya bahwa sekarang dia ada di sebuah ruangan yang gelap dan sudah usang. Ketika ia akan berdiri dari duduknya sebuah ikatan kuat dia rasakan pada tangan nya serta kakiknya membuatnya tidak bisa bergerak, dirinya memberontak agar ikatan tersebut terlepas tapi? nihil ikatannya begitu kuat.

Seseorang memasuki ruangan dengan langkah ringannya,

"Akhirnya bangun juga Rasi," ucapnya sinis. Rasi yang semula sedang menunduk mendongakan kepalanya dan seketika terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya ini.

"Nanda," beo Rasi. Nanda yang disebut namanya menganggukan kepalanya berkali kali.

"Ya ini gue kenapa?" tanyanya membuat Rasi menyerit heran.

"Nanda lo kenapa bisa disini?" Rasi masih berusaha melepas ikatan ditangannya. Karena posisi Rasi saat adalah duduk dengan tangan yang terikat kebelakang.

"Mau ngelihat lo bernafas untuk terakhir kalinya," santai Nanda sembari memainkan kuku panjangnya.

"Tolong lepasin gue Nand," pinta Rasi memohon.

"Mau dilepasin?" Rasi mengangguk membuat Nanda tersenyum miring.

"Setelah nyawa lo menghilang," sambung Nanda.

Nanda maju selangkah mendekati tempat duduk Rasi.

"Gue ada salah apa sama lo?" tanya Rasi.

"Lo tau apa kesalahan lo? Eum sebenarnya lo gak salah sih, yang salah itu mertua lo! Kenapa harus menangin tander yang harusnya bokap gue dapetin! ?" Nanda berucap dengan mencengkram dagu Rasi kuat membuat Rasi meringis.

"Kesalahan lo lagi adalah karena kehadiran lo membuat gue benci sama lo dan ingin ngebunuh lo," sungutnya menghempaskan kasar cengkramanya pada dagu Rasi membuat Rasi menoleh kesamping.

Rasi merasa bingung dengan keadaan ini "Maksud lo apa sebenarnya Nand?" tanya Rasi heran.

"Masih tanya maksud gue?" Nanda meraih rambut Rasi yang terurai bebas dan menjambaknya.

"Gue mau hancurin Reon melewati lo! Baru gue ngehancurin keluarga Abraham!" sentak Nanda.

Rasi meringis karena jambakannya dirambutnya begitu sakit,

"Keluarga Reon gak salah," ucapnya di sela ringisan.

"Mungkin karena emang takdirnya perusahaan Abraham yang menangin tander yang lo maksud" dengan Rasi yang berucap demikian membuat Nanda tambah menjambak kuat rambut Rasi.

Bukan hanya itu, tangan Nanda bergerak untuk menampar pipi Rasi.

Plakk

Tamparan keras mendarat di pipi kanan Rasi dengan mulus membuat Rasi yang awalnya mendongak menjadi menoleh kesamping. Dirinya ingin menangis tetapi Rasi bukan anak cengeng yang mengharuskannya meneteskan air mata.

My Husband Is My Star [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang