Welcome back to my story, MHIMS
Jangan lupa gambar bintang dipojok kiri ya, satu kali tekan kok engga dua kaya di instagram biar jadi lope lope gitu v:
Terimakasih banyak partisipasi kalian diceritaku ini yyya, ceritaku tanpa kalian bakalan hampa huhuhu😭
Typo bertebaran disegala alur cerita🌝
*****
ENJOY YOUR READ💅
Kalian bisa dengerin lagunya buat mendalami pada chapter ini deh mwehehe.
_
_
_Posisi Reon membelakangi Nanda membuat Reon tidak sadar. Dengan segera Rasi memeluk Reon sehingga memberhentikan gerakan Reon ketika akan memukul orang. Saat Nanda menarik pelatuknya Rasi membalikan posisinya dengan Reon dan segera menghadap pada Nanda.
Dorr
Dorr
Semua orang di sana tersentak kaget mendengar tembakan pistol yang berasal dari tangan Nanda.
Dua tembakan! Dua tembakan membuat orang yang berada diruangan tercengang. Terlebih lagi Reon yang menatap kosong kedepan menahan tubuh lemah Rasi.
"RASIIII!!!" teriak Zela dengan dibanjiri air mata.
Darah keluar deras dari perut Rasi, dua peluru berhasil meluncur bebas sehingga menimbulkan dua lubang di perutnya. Tidak hanya itu Rasi kambali mengeluarkan darah dari bibirnya yang begitu banyak.
Reon masih terdiam menatap kosong kepada ke depan, tangannya merasakan cairan saat Reon melihat itu adalah darah, darah istrinya. Reon tidak bisa berucap sepatah katapun, kepalanya bertumpu pada pundak Rasi.
Rasi memegang tangan Reon yang memeluk pinggangnya, meremat dengan kencang melampiaskan rasa sakit pada perutnya. Tubuhnya sudah tidak bisa menahan sehingga tumbang dengan itu Reon yang baru tersadar dan langsung menahan Rasi.
"NGGAK!! NGGAK MUNGKIN!! " teriak Reon berbarengan dengan lelehan air matanya yang tumpah. Rasi masih mendengar teriakan Reon perlahan matanya membuka samar. Reon meneteskan air matanya melihat kondisi istrinya yang berlumuran darah.
"J—jangan na—ngis," lirih Rasi tangannya tergerak menghapus air mata suaminya. Meski rasa sakit begitu mendera perutnya Rasi masih berusaha tersenyum untuk meyakinkan suaminya.
"Aku mohon bertahan!" pinta Reon sembari menangis. Nanda memundurkan langkahnya karena tembakannya salah sasaran padahal dia ingin mengakhiri hidup Reon agar misinya berhasil tanpa kendala. Tetapi malah mengapa Rasi yang tertembak?. Algib menangkap pergerakan Nanda dengan segera menahan lengan Nanda yang akan kabur.
"Mau kemana hm?" sarkas Algib.
Zela masih terpaku melihat semuanya tidak berbeda dengan Afzan yang menatap kosong pada dua orang yaitu Reon dan Rasi.
"R—rasi," bibir Zela bergetar saat memanggil nama sahabatnya.
"Han telfon polisi cepetan!" suruh Zenal pada Dehan. Dehan tanpa diperintah dua kali segera menelfon polisi.
"Tetep buka mata kamu!" instruksi Reon pada Rasi yang hendak menutup matanya.
"P—perut aku sa—kit b—banget Re—on," Rasi memegang perutnya yang berlumuran darah. Suaranya begitu lirih menandakan betapa besar rasa sakit yang sedang dideranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...