Senang bertemu kalian kembalii—
Happy reading my stories'
-
-
-
!"Sayang, emang kamu siap kalau aku ngambil hak aku sama kamu?" kata Reon pelan.
"Aku gak ada hak ngelarang kan? Cuma aku emang terlalu takut buat melakukannya, kalau kamu mau In Syaa Allah aku siap," ucap Rasi mantap tanpa keraguan, baginya cukup untuk ketidak pekaan akan dirinya selama ini.
"Kamu takut aku lebih takut, ngelihat kamu sakit datang bulang aja aku udah pengin ngalihin rasa sakitnya tapi aku gak bisa. Buat ngelakuin hubungan itu aku takut nyakitin kamu,"
Rasi mengulas senyum menenangkan, "Itu udah kewajiban seorang istri Reon."
"Kita masih sekolah,"
"Dua minggu lagi kita ujian kenaikan kelas buat naik ke kelas 12."
"Kalau kamu hamil? Kamu siap?" tanya Reon membuat Rasi terdiam.
Kemudian Rasi menganggukan kepalanya dua kali lalu menggelengkan kepalanya sekilas, "Siap gak siap itu resiko, kecuali kalau kita menundanya sampai aku lulus SMA," cicit Rasi pelan diakhir kalimatnya.
Reon mengadah menatap langit langit, dirinya tidak terlalu berpikiran tentang anak diusianya yang masih muda. Menurunya dia dan Rasi juga masih ingin melepas masa mudanya lebih lama.
"Pacaran aja yuk?" ucap Reon ngawur.
Rasi tersenyum gemas menanggapi, "Kita udah nikah Reon!"
"Pacaran setelah nikah, halal gak dapet dosa kan?" Rasi menyetujui ucapan Reon.
"Terserah kamu deh teserah," pasrah Rasi.
"Boleh aku mengambilnya sebagai hadiah ulang tahun aku nanti?"
Rasi mengalunkan tangannya keleher Reon, "Terserah kamu," bisiknya kemudian menjatuhkan dirinya kembali ke kasur.
"Aku mau tidur ya. Kepalaku nyut nyutan sekarang," adu Rasi membuat Reon langsung mendekapnya.
———
Dua minggu berlalu...
Malam ini Rasi sibuk berkutat dengan setumpuk buku sama halnya seperti Reon, dikarenakan besok ujian kenaikan kelas jadi mereka memutuskan untuk belajar.
"Kamu diruangan apa?" tanya Reon memecah keheningan.
"X IPS 1, kelas kita dibagi dua ruangan kan? Hih mana pisah semua kecuali sama Afzan, Algib terus Dehan," sungutnya.
Rasi menumpukan dagunya ke kepala Rasi dan memeluknya dari belakang, "Aku dikelas X IPS 2 bareng Zela sama Zenal. Kamu tau gak? Algib kemarin bilang sama aku kalau dia suka saka Zela, tapi respeck Zela cuek,"
"Woah iyakah? Zela emang gitu orangnya, cuek sama cowok yang ngedeketin dia," jelas Rasi.
"Kamu gitu gak? Cuek sama cowok?" Reon bertanya selanjutnya mencium pipi Rasi sayang.
"Enggak, aku mah gak kaya gitu. Kalau aku nih yaa setiap ada cowok minta nomer sama aku langsung aku kasih, mereka kadang main kerumah aku pas gada orang, aku bawa kekamar lah daripada kepergok warga kan?" curhat Rasi iseng yang berbanding terbalik dengan aslinya.
Reon menatap tajam Rasi, membalikan kursi Rasi untuk menghadapnya kemudian bersimpuh dihadapannya.
"Cewek kaya apaan kamu hah? Bawa bawa cowok kerumah tanpa sepengetahuan Bunda sama Ayah!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Teen FictionPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...