Happy reading boow'
Warn : Jangan terlalu lama mantengin hp ya setidaknya alihkan pandanganmu selang beberapa menit hshshs.
Enjoy our read💅
*-*-*-*-*
–
–
–Hari terakhir pelaksanaan ujian kenaikan kelas. Rasi berangkat dengan menggunakan motor maticnya sesuai keinginannya sendiri, tanpa Reon. Rasi hanya ingin sendiri untuk beberapa saat, entah alasannya apa itu Rasi yang tau sendiri.
Rasi mengendarai motornya itu dengan lihai menyalip kendaraan lain, tanpa sadar setetes air mata membasahi pipinya. Menangis dalam kesunyian itu menjadi hal yang paling menarik untuk membebaskan diri dari rasa sesak. Tiba tiba pikirannya melayang saat bangun tidur tadi.
Flashback
Rasi terbangun mendengar suara ponsel di nakas sebelahnya yang ternyata adalah ponsel milik Reon. Sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal, dalam pesan tersebut berisi.
Aku kangen, kapan kamu melepaskan Rasi?
Mengusap mukanya lalu kembali membaca ulang isi pesan bukan mimpi karena Rasi merasa sakit saat mencubit lengannya. Jantung Rasi berdebar kencang, perasaan sakit menusuk hatinya bahkan meski Rasi belum menyelidiki atau bertanya langsung kepada Reon tentang siapa pengirim, prasangka buruk sudah menggeluti pikirannya.
Memotret ponsel Reon setelah itu Rasi meletakan ponsel ditempat semula dan langsung beranjak dari tidurnya bersiap untuk berangkat sekolah. Sengaja Rasi tidak membangunkan Reon, berangkat sendiri itu pilihannya.
Tanpa berpamitan kepada Reon, Rasi berangkat menggunakan motor yang memang sudah tersedia sesuai permintaanya kepada Reon untuk menyediakan motor takut sewaktu waktu butuh.
"Lemah banget gini aja sakit!" racaunya lalu mengucap wajahnya kasar.
Flashback off.
Gerbang SMANSTARLA telah terlihat, menyalakan sent motor untuk berbelok kearah kanan, karena sekolah berada di sebrang jalan raya. Sebuah motor melaju kencang tanpa melihat Rasi yang hendak berbelok.
Hanya tersisa beberapa meter si pengendara mengerem motornya dengan segera karena motor Rasi menjadi penghalang jalannya.
"Goblok! Awas anjing!" bentaknya keras membuat Rasi terlonjak kaget.
Rasi membuka kaca helmnya, melihat seorang cowok dengan wajah marah dan raut wajah yang memerah. Rasi memperhatikan sekitar, beberapa orang melihat kearahnya dengan tatapan yang berbeda beda.
"Gue mau nyebrang, lo gak liat?" balas Rasi sewot. Jelas jelas dirinya sudah menyalakan lampu sent.
Si cowok menggeber kan motornya dengan kesal, "Gue bilang minggir! Ya minggir!" ucap si cowok masih dengan nada yang tidak santai.
Rasi mendengus kesal, "Iya sabar. Sabar ngapa!"
Melajukan motornya setelah melihat aman untuk menyebrang meninggalkan cowok yang seenak jidatnya membentak bentak. Rasi memarkirkan motornya ditempat khusus roda dua, melepas helm sehingga membuat rambutnya acak acakan.
Tepat saat Rasi turun dari motor dan hendak berjalan sebuah sepatu bertubrukan dengan sepatu bagian depannya, mendongak siapa yang berada tepat dihadapan Rasi yang ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Star [Selesai]
Genç KurguPerjodohan? Berawal dari perjodohan yang terpaksa membuat Rasi dan Reon harus merasakan apa itu arti ikatan yang sah dalam agama. Karena permintaan kakek dari Rasi yang mengharuskan mereka berdua menikah, mengawali semuanya dari awal. Namun tidak...