[34] Pergi

2.1K 135 23
                                    

Welcome back to MHIMS.

Jangan lupa tinggalkan jejak...

Area Typo bertebaran🐌

*****

Enjoy you read 💅

_
_
_




.


.


.

Reon menjatuhkan tubuhnya tidak berdaya setelah mendengar penuturan Dokter. Dunianya seakan berhenti berputar dengan sendirinya, untuk sekedar menghirup nafas saja Reon rasa sangat sulit.

Reon tersadar lalu dengan segera mencekram kerah seragam dokter dan memberikan tatapan tajamnya, "Bilang sekali lagi kalau yang anda katakan bukanlah kebenaran!" gertaknya.

Dokter Andio yang menangani Rasi menggelengkan kepalanya lemah, "Tapi maaf, apa yang saya katakan adalah kebenaran. Nona Rasi telah tiada tepat pada pukul 17.49 WIB tanggal 06 Agustus, hari ini."

Reon menggelengkan kepalanya tidak percaya marah akan perkataan sang dokter yang mengatakan bahwa istrinya, seseorang yang dicintainya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

"NGGAK MUNGKIN!!!"

Mitta menghampiri Reon dan langsung memeluknya.

"Kak bilang sama dia kalau istri Reon masih hidup, dia bohong kan Kak?" racau Reon.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Allah berkehendak lain-," Dokter Andio menghela nafasnya. "Kami turut berduka cita atas meninggalnya Nona Rasi."

Air mata mengalir deras dari mata Reon masih tidak percaya apa yang dokter katakan. Semua pikiran berkecamuk dalam otaknya.

"Reon! Tenang udah!"

"Kak Rasi masih hidup kan? Rasi nggak mungkin ninggalin Reon?!" Dalam pelukan Mitta Reon menangis hingga terisak.

Mitta berharap ini adalah mimpi. Mitta ingin terbangun dari mimpi buruk yang Mitta sendiri tidak ingin mengingat sampai kapanpun.

"Kita masuk ya?" titah Mitta.

Reon mengangguk-angguk kepalanya setuju, "Kita liat Kak, Rasi pasti masih hidup. Dia lagi nunggu aku kan di dalem?" Reon berucap sambil melangkahkan kakinya memasuki ruangan.

Mitta menguatkan hatinya untuk memasuki ruangan dengan Reon yang ada didepannya. Reon menggenggam erat tangannya sendiri tidak ingin menemukan kemungkinan buruk yang tidak ingin Reon lihat.

Tapi semua sirna kala dirinya tepat berada dihadapan Rasi yang memejamkan mata dengan bibir pucat. Reon mendekatinya sehingga wajahnya sejajar dengan wajah damai Rasi yang memejamkan mata.

"Sayang? Kamu denger aku kan?" ucap Reon lirih.

"Aku disini!" Reon mengelus lembut kepala Rasi, air matanya menetes tidak mendapatkan respon apapun dari istrinya.

"Istri Reonald Aresio Abraham buka mata kamu!!"

"Kamu nggak mungkin ninggalin aku kan?!!"

Mitta memalingkan wajahnya tak kuasa melihat betapa raut ketakutan Reon akan kehilangan Rasi. Meremat dadanya yang sesak melihat adiknya terbujur kaku dengan alat alat bantu yang masih menempel pada tubuhnya.

My Husband Is My Star [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang