[41] Bukan lelucon

2.3K 161 32
                                    

UPDATE NIH BOSS,

Jangan lupa ramein Yap...

Area typo bertebaran, biasakan terbiasa membaca ketikanku yang absurd mungkin mweheheh.

Mau ngingetin :

Pencet bintang dulu yuuu, kalau bisa follow authornyaa loh🌚

flowerayyyy_

Pencet yo pencet 🗿

.

*****

.

Reon terkejut mendengar kalimat yang diucapkan Rasi, apa dirinya salah dengar atau ia sedang bermimpi? Reon berharap dirinya hanya berhalusinasi atau bisa hanya sebuah candaan semata yang dilontarkan.

Semua orang yang berada di ruangan tersebut juga kaget, saat berada di ruangan yang sama kenapa beberapa hal mengagetkan mereka.

"Katanya kamu sayang aku, ayo cerai!?"

Hasana yang tidak tega atas tingkah Rasi mewakili semuanya untuk bertanya, "Kamu kenapa? Kalau ada masalah coba cerita sama Bunda, masa tiba tiba bilang kaya gitu orang kalian tadi baik baik aja."

Rasi menggeleng tegas tidak memperdulikan omongan Bundanya, tujuannya saat ini hanya satu dan tidak akan berubah dalam sekejap waktu.

"Oy malah bengong!" Reon mengerjab karena tangan Rasi melambai di hadapan wajahnya.

"Aku ada salah sama kamu?" tanyanya pelan.

Rasi menggeleng sebagai jawaban, "Enggak."

"Kenapa kamu minta cerai?"

Suara Reon melirih membangun jiwa iblis Rasi yang tertanam didalamnya, sangat menggemaskan. Hitungan menit masih lama dan Rasi tetap harus melanjutkannya.

"Mending kamu tidur. Mungkin Rasi kecapekan Reon jadi ngelantur omongannya," ucap Riyon penuh pengertian.

"Enggak Ayah, Rasi nggak ngantuk. Wong baru jam sepuluh eh setengah sebelas juga," decaknya kesal menolak perintah Riyon.

"Ini udah terlalu malam, Sayang. Tidur yaa?"

"Engga mau!" tolaknya dengan memberikan ekspresi garang. Semua oran juga kaget karena tiba tiba Rasi meminta hal itu padahal tidak ada petir maupun tidak ada hujan, apalagi tadi Rasi baru bercanda bersama dan sekarang malah menseriuskan hal sulit untuk di pahami.

"Kamu kan lagi sakit, istirahat yaa ini udah batas waktu yang ditentuin dokter, lho." Kalimat yang diucapkan Hasana mendapatkan anggukan dari semuanya.

"Ah udahlah males!" Rasi segera menidurkan dirinya lalu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Pelan pelan, Nak!" peringat Hasana.

Di dalam selimut beribu kali Rasi menggumamkan kata maaf dengan wajah berserinya, ingin tertawa tapi tidak bisa. Rasi juga ingin melihat wajah wajah penasaran mereka tapi yasudahlah.

"Reon lo apain Rasi?" tanya Afzan penuh selidik, mengamati Reon lamat lamat. Reon yang ditanya menggelengkan kepalanya tidak tahu.

"Gue nggak ngapa ngapain. Lo juga disini tadi terus dia tiba tiba aja minta cerai sama gue," jelas Reon juga tidak mengerti.

My Husband Is My Star [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang