Tidak hanya genre indie, ada juga lagu metal Suicide Silence - You Only Lived Once, lagu klasik Chopin - Nocturne op.9 no.2, lagu reggae Bob Marley - No Woman No Cry, lagu Queen, Michael Jackson, lagu opening anime banyak lagi!
Tapi yang membuatku terpukau adalah ekskul musik menulis lagu sendiri, dan lagunya benar-benar bagus! Mereka punya khas sendiri yang asing namun sangat enak didengar. Memang ya Rising Smartness, isinya anak-anak ambis dengan bakat yang tidak main-main. Ballerina ngetop, pelukis kelas museum, dan sekarang pemusik papan atas.
Saat lagu selanjutnya datang, jujur baru kali ini aku bingung dengan bahasanya. Bahasanya asing namun beat dan lagunya sangat catchy sehingga aku tidak menggubrisnya lagi. Hebatnya ruangan ini tetap terasa dingin meskipun ribuan orang berada di ruangan ini. Sejak tadi beberapa murid muntah atau pingsan tapi dengan sigap Klub Kesehatan dan Klub Kebersihan langsung membereskan hal ini, mengembalikan suasana heboh dalam waktu cepat.
Saat aku sedang berjingkat-jingkat bersama Jackie, ekor mataku menangkap seseorang. Ketua OSIS yang terlihat dingin dan anggun, Sylvia Miraslava. Ia mengenakan sweater turtleneck hitam ketat dengan celana hitam juga heels yang meninggikan badannya dan kalung batu sapphire kuning di depan dadanya, menambah kemewahan.
Wanita itu melihat ke panggung dengan bosannya. Mata ungu berlapis bulu mata antik itu seperti tidak tertarik dengan ini. Lantas mengapa dia mengadakan acara ini? Apa karena dia ingin melakukan pengganti untuk ballet yang gagal itu?
Anehnya aku merasakan kejanggalan disini.
"Ya! Selanjutnya! Band surprise malam ini! Terakhir kita liat dia tampil pas dia 1 SMA, tapi sekarang dia udah kelas 3! Dan dia mau tampil malem ini biar makin meriah makin heboh! Ini dia!", seru MC heboh berambut warna-warni cocok dengan wajahnya yang dipenuhi dengan komedo.
"Hmm siapa ya", gumam Dean mengelap keringatnya, padahal disini dingin banget! Apa dia loncat seheboh itu?
"Entah", Jackie tersenggal-senggal berusaha mengatur nafasnya, "Gue kan baru. Senpai senpai, siapa kira-kira?", Jackie menaikan dagu ke Benny yang mengangkat bahu tidak tau.
"Dulu banyak band-band bagus. Gue gatau", respon Benny kembali menatap panggung.
Tapi begitu band itu muncul dari sebelah panggung, sorak sorai riuh langsung terdengar, gadis-gadis memekik histeris, semua langsung melompat mengangkat tangan dengan antusias.
Akupun juga...dadaku berdebar.
Rayleigh Vane, Silvano Hale, dan Jimmy Gabe berada di atas panggung, menjadi kejutan malam ini bagi fans-fansnya. Mereka tampil dengan kerennya, simple dengan baju hitam dan celana jins saja, mereka sudah menghebohkan seisi ruangan. Ray membawa gitar elektrik kuning, Silvano membawa bass biru, dan Jimmy menggenggam 2 stik kemerahan.
"Selamat malam semuanya!", salam Ray lewat mic yang membuat penonton mengangkat tangan sembari menjawab dengan jeritan yang tidak bisa dipisah-pisah. Disitu aku bergeser ke Benny dan mendongak tanpa mengalihkan pandanganku dari panggung, "Mereka bisa main?!"
Benny ikut menunduk tapi tetap fokus ke panggung, "Gue gatau kalo Vano sama Jimmy! Dulu sih Ray main sama Alex Wilson! Tapi katanya 2 itu penghianat jadi mereka ga main lagi! Baru kali ini mereka ikutan ke acara rame begini!", seru Benny menjawab pertanyaanku. Aku memperhatikan 3 kakak kelas keren itu mempersiapkan instrumennya, ada 1 orang tambahan gitar, mungkin buat lead guitar.
Jimmy naik ke atas undakan drum agar ia tidak ketutupan Ray, Vano ada di sisi kanan panggung dengan wajah datarnya seperti biasa, Ray mengatur mic yang agak pendek baginya.
Sambil menggenggam micnya, Ray membersihkan tenggorokannya sebelum berkata,
"Udah lama gue ga nongol di acara beginian! Hehe!", kekeh Ray, "Kalo ditanya kenapa nongol lagi ya...di salah satu dari kita ada yang bikin masalah ama guru, jadi biar dia aman kita terpaksa nyanyi disini deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
MATRYOSHKA
Mystery / ThrillerSekolah Rising Smartness adalah salah satu sekolah paling ngetop di negara ini. Hanya murid-murid kaya, pintar, bertalenta, atau rupawan yang bisa masuk kesini. Sialnya...aku tidak memiliki semua itu. Namun aku bisa masuk ke sekolah ini sebagai muri...