Aku masih berdiri menghadap boneka bejat ini. Aku bahkan tidak sadar aku tidak menunduk lagi saat menghadapi masalah seserius ini.
Boneka ini mengajakku bermain ke kegilaannya. Aku tidak tau apa maksudnya, tapi yang pasti aku harus menghentikannya. Aku harus bisa memanfaatkan balik jebakannya. Aku harus menciptakan boomerang.
"Oke. Ayo main. Main apa?", tanyaku yang tanpa sadar terdengar menantang. Dia merasa aku terjebak, maka itu ia tersenyun licik.
"Sesuatu yang kamu juga akan nikmati. Mengupas boneka Matryoshka". Aku terpancing dengan ucapannya. Membuka dirinya?! Tentu mau! Tapi sebelum aku makin tertarik aku kembali menurunkan alisku,
"Jelaskan"
"Baiklah, Blancy~", senyum boneka itu dengan ramah, "Kamu bilang kan kamu pengen hentiin MATRYOSHKA kan? Maka itu aku kasih kesempatan! Kita bakal masuk ke permainan, kalo kamu menang, aku bakal berhenti dan ga muncul lagi"
Aku segera memotong dengan tajam, "Kalau kalah?"
Lagi-lagi senyuman itu melebar dan terkekeh rendah, "Khu khu khu...ada yang lebih buruk dari kematian lho..."
Aku menelan ludah. Apa dia tau aku memang merasa ada yang lebih buruk dari kematian? Ada. Dipaksa hidup dan disiksa, tanpa mengetahui arti kebebasan dan harapan. Contohnya...budak.
Bahkan di dunia yang kian maju ini aku percaya perbudakan itu masih ada, walaupun tersembunyi tapi sakitnya tidak akan bisa dipungkiri. Bola mataku bergerak-gerak berpikir dalam-dalam. Tiket untukku melakukan ini, untuk membalaskan dendam Fionna dan Letta sudah ada. Kupikir aku tidak bisa kehilangan apapun. Tapi rupanya aku bisa kehilangan kebebasan.
"Oh! Biar makin asik, aku kasih keuntungan lebih buat kamu!", mataku berpindah ke boneka yang mengoceh itu, dan ia melanjutkan,
"Aku cariin bapak kamu"
Badanku yang sejak tadi mengeras sekarang melemas dengan perkataan itu. Mataku membulat dan alisku naik. Tidak ada yang mau mencari tau siapa bapakku, aku tidak ditinggal apapun, dan aku tidak punya ingatan tentangnya sama sekali. Dia sudah jauh hilang meninggalkan kami. Mana mungkin boneka ini....tidak tidak. Dia bisa tau. Kalo dia bisa mengorek rahasia terdalam seseorang, ia pasti bisa mencari ayahku dengan mudah.
"Hmph!", cetusku sangat skeptik dengan ini. Rasanya setiap omongan dari boneka ini adalah bualan. Dan aku berpikir nanti dia tetap menyembunyikan dia siapa.
"Heii ayolahhhh! Aku udah kasih banyak keuntungan buat kamu lho!", sahut boneka itu terus mengundangku.
Aku sampai menggigit bibir berpikir, sebelum memantapkan hatiku dan melepas gigitan bibirku.Aku menatapnya lurus-lurus. Aku tidak akan mundur.
"Ayo main"
_________________________________________
Permainannya diantara sulit dan mudah. Aku sendiri belom bisa menetapkan karena ini masih awal.Boneka itu menjelaskan padaku cara bermainnya.
"Aku ini terdiri dari 8 lapis", seusai berkata begitu bagian bawah tubuhnya berputar memancarkan warna biru sambil mengeluarkan bunyi mekanis, sebelum kembali berputar menutup dirinya.
"Cara membukanya cukup mudah. Aku akan memberi teka-teki, dan kamu tinggal cari clue yang kuberi, dan kamu akan menerka karakteristikku yang sesungguhnya berdasar clue itu-",
"-kamu pasti psikopat", potongku ketus tapi ia segera memotongku juga,
"-psikopat tidak sebodoh ini sayang. Kulanjutkan ya. Sayangnya kamu ga bisa bahas ini sama semua orang, cuma boleh sama 4 orang, sebut aja tim. Tapi tenang, kamu boleh mengorek informasi diluar waktu pencarian clue. Eits! Bukan berarti semena-mena ya, dari setiap aksi ada konsekuensi, hati-hati dalam melangkah ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
MATRYOSHKA
Misteri / ThrillerSekolah Rising Smartness adalah salah satu sekolah paling ngetop di negara ini. Hanya murid-murid kaya, pintar, bertalenta, atau rupawan yang bisa masuk kesini. Sialnya...aku tidak memiliki semua itu. Namun aku bisa masuk ke sekolah ini sebagai muri...