Hari pertama...
Pasti akan menjadi mengerikanMata tidak hentinya melirik padaku, pandangan mereka seolah jijik, belom lagi mereka membisikan sesuatu yang tidak enak didengar.
Memangnya aku seaneh itu ya? Apa diantara 3000 murid ini tidak ada albino juga?
Aku hanya bisa diam sambil menuju loker, mengambil buku pelajaran yang diperlukan nanti.
Karena masuk dipertengahan semester, aku tidak diberi sambutan atau pengenalan yang dalam.Atau memang begini cara masyarakat berputar? Mengabaikan orang baru sampai paham sendiri?
Awalnya kukira akan ada yang datang memperkenalkan diri atau sesuatu. Tapi aku benar-benar didiamkan seperti hantu. Bahkan wali kelas tidak repot-repot memperkenalkan. Adapun yang mau tau, mereka akan menyuruhku berdiri untuk memperkenalkan diri, namun pertanyaan itu disambung dengan,
"Apa rasanya memiliki bulu mata putih?"
Akupun bisa bertanya apa rasanya memiliki warna kulit yang bisa menghitam? Apa rasanya tidak usah memakai lotion setiap terpapar cahaya?
Jelas sekali...aku berbeda
Dan tidak diinginkan
_________________________________________
Aku berjalan sendiri di lorong, melangkahkan kaki di lantai linoleum. Beberapa chandelier kecil bergelantungan indah di langit, memancarkan cahaya dari jendela besar bergaya barat di sebelahnya.
Belum lagi tanaman hijau mudah ditemui, membuatku merasa sedikit lebih tenang.Lounge 1#, lounge 2#, 3#, 4#....
Sebenarnya ada berapa banyak lounge disini?Setelah merasa lapar, aku pergi ke cafeteria indoor.
Gayanya retro. Dengan lantai bermotif catur berwarna emas dan putih. Meja kotaknya di lap sampai mengkilat, dan bangkunya memberi kenyamanan yang sempurna.
Seharusnya aku bisa duduk ber-6 disini, tapi nyatanya aku sendiri.
Aku diam menyesap smoothie, sembari memandangi murid-murid lalu lalang.
Ada yang cantik dan diikuti banyak orang. Ada yang berotot dan dipandang dengan mata yang terkagum-kagum. Ada yang berjalan bersama pacar, sahabat, atau gebetan. Ada juga yang menunduk, menghindari tatapan mata orang lain.
BRAK
"Ngapain lu disini!? Lu cocoknya bawa bekel dari rumah! Ga tau diri banget!", omel seorang mean girl setelah menjatuhkan nampan seseorang yang kikuk. Ia terlihat lemah, tidak bisa melawan apapun.
Benar, ini seperti kehidupan nyata.
Yang kuat akan menindas yang lemah.Ah, lebih baik aku pergi dari sini sebelum di bully.
Buru-buru aku keluar, kembali menelusuri sekolah.
Benar-benar menakjubkan. Sekolah ini tidak hentinya membuatku terpukau, bahkan lapangan track ini terlihat seperti untuk lomba nasional. Maksudku fasilitasnya, bukan siswanya.
Membiarkan murid di bully dan bunuh diri itu gila.
Awalnya kupikir aku akan didatangi seseorang.
Tapi tidakMereka benar-benar membiarkanku.
Seolah aku hantu.Tapi itu cocok bukan?
Aku yang putih begini sangat mirip hantu, belom lagi aku memiliki poni yang bisa menutup sebelah mataku.
"Hoiii!"
Memang seburuk itu ya?
"Hoooooiiii!!!"
Apa aku bisa bertahan disekolah ini?
"WOIT!"
Siapa sih?
Saat aku berbalik, rupanya ada pemuda yang mendatangiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATRYOSHKA
Mystery / ThrillerSekolah Rising Smartness adalah salah satu sekolah paling ngetop di negara ini. Hanya murid-murid kaya, pintar, bertalenta, atau rupawan yang bisa masuk kesini. Sialnya...aku tidak memiliki semua itu. Namun aku bisa masuk ke sekolah ini sebagai muri...