34. Alibi

23 6 11
                                    

Padahal seharusnya kita belajar hari ini, tapi kita malah pergi ketemuan di mall.

Yah ngomongnya sih belajar bareng tapi aku yakin kita berakhir ngomongin  Matryoshka.

Kali ini kita duduk di cafe.
Dan benar saja, kita membahas jawaban Top 7 kemaren. Dari sebelum bertemu kami mematikan handphone.

"Aaru Nabu sama Skarlet dianggap clear yea guys! Skarlet malah introgasi gue, dan nunjukin sejujur-jujurnya sampe keluar tuh lie detector kalo dia bukan Matryosha. Plus, dia ngoceh betapa bencinya dia sama mahluk itu. Tapi tenang, gue ga bocor kalo kita investigator Matryoshkanya", senyum Dean menjentikan jari,

"Kalo Aaru gimana clearnya?", tanya Benny memangku dagu.

"Diluar dugaan, Aaru juga benci Matryoshka. Tapi yah..you know him, dia bisa liat positif dari negatif. Dia bilang, 'Niatnya baik, mempelajari kehidupan yang bisa tidak adil, tapi eksekusinya itu salah. Maka itu, dia harus dihentikan'. Plus! Dia ngasih gue banyak kata-kata bijak", ucap Dean meniru Aaru Nabu yang kemayu.

Jacklie yang duduk disebelahku mendengus. Saat ini dia benar-benar menjadi feminim, memakai dress pendek yang mengekspos lengan, cocok untuk cuaca yang panas ini. Dengan rambut pendek dan lipstik merah itu dia jadi terlihat manis.

"Salah satunya?"

"Lupa"

GUBRAK

"Fix ga lulus ujian", ledekku menahan tawa. Aku membenarkan posisi rok panjang putihku, kemudian menarik lengan sweater hitamku.

Kami kemudian membahas, kalau mereka semua clear

Ray jelas luar dalam membenci Matryoshka, rumahnya tidak ada apa-apa yang berkaitan, lagipula waktu kejadian dialah korbannya. Secanggih-canggihnya tidak mungkin ia yang melakukan tanpa kendali. Dia menceritakan kalau waktu itu dia datang ke sekolah untuk mengambil buku, namun tiba-tiba ia disekap, pikirannya diracuni, dan ia mendengar suara-suara dari speaker sekitar, menyalahkan dan membuatnya menggila.

Silvano dikatakan aman karena sifatnya yang tidak bisa berbohong dan selalu to the point, beda dengan Matryoshka yang ramah dan penuh teka-teki. Di rumahnya juga tidak ada yang mencurigakan. Kennth menambahkan kalau Silvano bukanlah indigo, dan mengatakan kalau ia indigo dia sudah membongkar dari dulu walaupun enggan terlibat. Saat ditanya sedang dimana, Silvano menjawab bahwa ia sedang melayat ke orang tua kandungnya. Saat Kennth diam-diam bertanya ke ibu angkatnya, ia menjawab kalau Kennth pergi ke Bogor selama seminggu di waktu kejadian itu untuk melayat.

Jimmy sudah berbaikan dengan Benny, dia juga clear. Jimmy orang yang sangat tidak tega, bahkan ia menangis sepanjang menceritakan tentang korban-korban, menyesal tidak benar-benar bisa membantu. Secara sifat yang lembut ini dan rasa suka membantu, Jimmy jelas bukan Matryoshka. Dia dibuat lebih clear kalau waktu itu ia sedang melakukan charity dengan cara bermain game online dengan beberapa streamer ternama. Karena ada record dan mereka menyebut waktu, iapun clear dari dugaan Matryoshka.

Padparadscha. Dia sangat aman karena di waktu kejadian dia ada di studio untuk merekam lagu. Jackie mengatakan kalau walaupun agak angkuh Padparadscha mengutarakan kebenciannya dengan gamblang dan tampa rem, mengutuk keberadaan boneka itu. Dia sampai menantang Matryoshka untuk menemuinya secara langsung dan bertengkar bersama. Melihat emosi itu bisa dipastikan ia bukan Matryoshka. Apalagi jadwal yang sangat padat itu terbukti dengan buku jadwal milik asistennya, sedangkan Matryoshka muncul di waktu-waktu ia sibuk.

Aaru Nabu. Tenang seperti air, tapi menghanyutkan, Aaru mengutarakan ketidak sukaannya pada Matryoshka dengan lembut dan jelas. Ia juga mengatakan kalau ia belum datang disaat Matryoshka pertama muncul, dan dengan malu mengakui kalau ia sangat gaptek. Aaru sampai membuktikan kalau ia kesulitan menyalakan kamera, mic, ataupun opsi di laptop. Handphonenya juga masih handphone tombol. Lalu ditambah Aaru tidak bisa menyembunyikan logat Arabnya yang kental. Saat dicoba berkata cepat, jadi berantakan dan Aaru sangat malu. Melihat ini kami juga mencoretnya dari dugaan.

Skarlet Tarigan. Melihat dari ia yang terus kejar-kejaran dengan boneka itu dan sifatnya serius, tidak mungkin ia membuat gimmick ini untuk menambah kedisiplinan. Lagipula masih banyak murid-murid berkasus yang membuat masalah. Lalu ditambah Skarlet membenci drama-drama palsu, sama seperti Silvano orangnya to the point, tegas, dan tanpa ampun. Kalau iya dia Matryoshka dia hanya akan menarget murid-murid badung yang tidak tobat-tobat meski sering ditangkap. Saat ditanya Dean tentang keberadaannya saat Matryoshka beraksi, Skarlet mengatakan kalau ia langsung mengeluarkan seluruh tim untuk menginvestigasi dan menyisir lingkungan sekolah untuk mencari tempat kejadian. Tapi secepat apapun mereka gagal dan Skarlet semakin frustasi dengan itu.

Sylvia Miraslava. Agak menyesal terus-terusan menuduh dia. Tapi saat dilihat sekarang rupanya dia sendiri korban, dan menahan tuduhan juga beban ini di bahunya. Sylvia memiliki logat Russia yang walaupun agak lemah, masih bisa didengar dengan jelas. Lagipula dia selalu sibuk dan malas melakukan hal yang bukan tugasnya, dan tidak mungkin ia sempat mengoperasikan Matryoshka. Lalu ditambah ia sedang bersama Mr. Stan hari itu dan baru dilantik. Tidak mungkin dia sekurang kerjaan itu untuk menyalakan Matryoshka.

Top 7 sudah bersih namanya, tapi yang mencolok bagi kami adalah, mereka menjawab hal yang sama saat ditanya tentang siapa kira-kira pelakunya.

"Orang kaya memang bisa dicurigain banget, tapi bukannya lebih adil kalo kalian curigain orang yang kurang juga? Kita gatau lho ini ada profit atau ngga"

Ditambah lagi tulisan Fuck rich people di gagang kapak, membuat kami berpikir ulang.

Kami masih beranggapan ini team berisi orang kaya dan orang miskin. Apa menemukan orang seperti itu mudah.

Namun tetap aja perbedaan di pendapat mereka. Setelah mengatakan itu mereka menambah.

"Anak ekskul robotik", Ray
"Anak ekskul siaran", Silvano
"Anak IT", Jimmy
"Anak kurang populer", Padparadscha
"Anak miskin hati", Aaru Nabu
"Anak lomba lari", Skarlet
"Ekskul budaya", Sylvia

Itu semua bisa saja.

"Hmm gue baru enggeh", gumam Benny, kemudian mengangkat kepala, "Karena Matryoshka muncul dari gue kelas satu...bukannya bisa dibilang kalo Matryoshka anak kelas tiga juga?"

Iya juga...
Tidak mudah mengakses masuk sekolah ini. Dan tidak mungkin juga anak kelas 1 langsung membuat program ini dari sebelum mereka datang.

Harus orang yang betul-betul memahami sekolah ini. Dan sekolah menerima murid di waktu apapun, pasti dijangka 12 bulan itu banyak yang masuk, tapi cukup sedikit yang ada dari hari pertama.

Kejadian Matryoshka pertama jatuh bulan Februari, di semester kedua. Benny benar...ini pasti anak kelas 3. Orang yang saat kelas 1 sudah mempelajari selama lebih dari 1 semester

Aku mengeluarkan noteku, dan menuliskan

Clue #8 : Anak kelas 3 yang sudah ada di sekolah dari semester 1 kelas 1

Bagus...
Kami semakin dekat

Anak kelas 3 berjumlah 1050.
1 diantara mereka Matryoshka, belum lagi kami akan mencari tau siapa yang ada dari hari pertama.

Kalau itu selesai kami bisa menunggu ronde baru.

Tapi saat mataku tak sengaja menangkap sosok Jackie yang sekarang...separuh dari diriku meminta maaf.

Maaf tapi...aku lega bukan nyawamu yang dikorbankan...
_________________________________________
"Team? Konyol", kekeh orang dibelakang layar. Ia duduk berjongkok, kemudian bersandar,

"Haaaah sayang harus belajar. Emang gampeng sih cuman tetep harus belajar, takut ada dadakan"

Ia meregangkan badannya, kemudian menatap ke layar lagi. Layar itu menampilkan CCTV yang telah diretas, merekam pemberantas Matryoshka itu sedang belajar dan sesekali menyeruput minuman.

Namun matanya terfokus ke sesosok yang ia namai Blancy.

"Good job, Blancy...lu jadi kuat sekarang. Pasti sekarang udah kepikiran gue diangkatan mana. Agak lamban, tapi gapapa, hehe"

Ia lalu mengambil buku, "Oxford 3rd Grade", dan mulai belajar. Namun kepalanya tidak fokus. Perlahan kakinya ke meja, tidak peduli celana pendeknya turun sampai ke paha,

"Hmm..ronde ke 4 gimana ya..."

Gumaman itu menjadi kekeh,

"Ah nanti aja! Belajar dulu!"

Orang gila itu kemudian melanjutkan belajar, sambil menanti-nanti hari ia bisa bermain lagi

MATRYOSHKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang