36. 4th Round

19 6 11
                                        

Lagi-lagi kami diajak bermain di malam hari, mirip seperti ronde pertama. Mungkin akan ada pembicaraan lebih lagi.

'Ambilkan aku sesuatu yang ganjal di ruang klub seni, lalu bawa ke ruanganku ya'

Sambil mengecilkan suara langkah, kami menuju ke ruang seni dalam diam. Setiap di sudut perempatan lorong, aku akan berhenti melangkah untuk mengintip keberadaan satpam atau tidak, kemudian memberi kode untuk kembali berjalan.

Kami menuju ke ruang kami dipanggil,

Ruang klub seni

Aku, Jackie, Dean, Benny, dan Kennth menanti apa teka-teki di sini. Dengan nafas yang tertahan, aku membuka pintu geser putih sekolah ini.

Begitu memasukinya, aku mengekspetasi ada sesuatu yang ganjal dan memuakan seperti lukisan buruk, ruang yang berantakan, atau patung pecah. Tapi pada akhirnya tidak ada apa-apa yang signifikan.

Aku dan yang lainnya berpencar di ruangan yang gelap ini, mengedarkan pandangan kami ke sana-sini, mencari clue.

Aku mengarah ke gudang penyimpanan, dan memutar knob pintunya perlahan, sebelum mendorong untuk melihat isinya yang penuh debu. Aku melangkah masuk dengan senter handphone sebagai sumber cahayaku.

Tidak ada yang mengejutkan. Hanya patung-patung kacau dan lukisan yang ditumpuk seperti tidak berharga lagi.

"Cecil!", panggil Jackie di pintu gudang, saat aku menoleh dia menggerakan jemarinya, mengajakku seakan-akan ia menemukan sesuatu.

Dengan langkah yang agak tergesa-gesa, aku keluar untuk mendapati Kennth tengah menurunkan patung dari rak atas dengan Dean mengawasinya dari bawah.

Dengan bantuan pegangan Dean, Kennth turun dan menunjukan patung bermodel bust ke kami.

Bust yang dimaksud dalam dunia perpatungan adalah pahatan atau patung yang dibuat dari dada ke atas.

Patung yang dipegang Kennth patung berukuran 30 cm. Berambut keriting dan wajah khas yunani dengan hidung bengkok, sepertinya ini replika patung Alexander the Great. Namun yang menyita perhatian kami adalah.

Dasi yang tergantung dari lehernya.
Dasi dengan 3 pin disematkan. Namun 3 pin itu semua berbeda warna.

Emas, perak, dan perunggu.

Warna yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi jurusan.

Apa artinya ada 3 orang?

Tapi daripada basa-basi, kami memutuskan untuk segera mengantarkan ini ke Matryoshka.

Sesuai dugaan, ia sudah menunggu dengan senyuman sinisternya.

Apalagi kegilaan yang ia nantikan?

"Taro di sebelahku", ucap boneka yang jauh lebih kecil dari ukuran sebelumnya. Kennth mendekat, meletakan patung itu disebelah Matryoshka, kemudian kembali berdiri bersama kami.

Matryoshka tersenyum, kemudian menoleh ke Jackie bersamaan dengan badannya,

"Udah dapet berapa surat cinta?", tanya Matryoshka tersenyum miring.

Kami langsung ikut menoleh ke Jackie dengan teka-teki di wajah.

"Hah?", Dean bersuara.

Pipi Jackie merah. Ia menarik sehelai rambut ke belakang kupingnya.

"9"

WUIH?!
Banyak banget?!

"Daripada surat cinta...lebih banyak surat dukungan. Cerita aku diperkosa sudah menyebar dan banyak laki-laki maupun perempuan mengirimiku surat, mendukungku dan memujiku karena sudah berani kembali menjadi wanita lagi dan mau membuka soal cerita itu. Rasanya....ini sama sekali tidak merugikan", dengan malu ia memainkan jarinya, "Thank you...truth yang kamu berikan membantuku menerima diri",

MATRYOSHKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang