..
....
......
...........
........
....
.."DOKTER! DOKTER DIA SUDAH BANGUN! ANAKKU SUDAH BANGUN!"
Siapa itu...
Mengapa jerit-jerit begitu?Suara samar-samar yang membingungkan terngiang-ngiang di telingaku.
Rasanya otakku gagal memproses apa yang sedang terjadi.Aku berusaha membuka mata, dimana warna putih yang menyilaukan langsung menyerang mataku.
Aku tidak bisa menggerakan tubuhku, hanya mata dan sedikit kepalaku.
Apa ini...
Mataku perlahan menjadi jelas. Dan aku segera tau, bahwa aku ada di rumah sakit.
Lho?
Aku selamat?
Padahal kepalaku menghantam tanah. Aku ingat betul itu.Bagaimana mungkin aku tetap hidup?
Padahal waktu itu...
Aku mati bersama Kennth...Eh? Apa dia mati?
Tolong, aku tidak bisa mengeluarkan suaraku. Aku tidak bisa bertanya.
Mataku bisa bergerak, dan aku langsung melihat ibu.
Ibuku yang cantik, tersenyum lebar padaku. Air mata tidak bisa berhenti mengalir dari mata indahnya itu, terlihat sangat lega aku terbangun.
Ibu...
Ia mendekapku, dan aku bisa merasakannya, dekapan hangat yang begitu lembut, dan wangi yang khas.
Maaf...maafkan aku yang bodoh ini ya bu...
Setelah itu...dokter masuk.
Ia menyorotkan cahaya pada mataku, memeriksa tubuhku, dan menyatakan bahwa aku sudah siuman tapi belum sepenuhnya bisa bergerak, kondisi yang wajar.Akibat jatuh itu, kepalaku harus dioperasi untuk membetulkan tengkorakku yang retak menekan tanah, tulang belakangku ada beberapa yang patah tapi untunglah bisa disembuhkan, lututku juga patah sedangkan yang satu lagi terkilir.
Dan ternyata aku sudah lama coma.
Matryoshka berulah sampai pertengahan September, dan ini sudah mau akhir Oktober. Sudah sebulan lebih aku koma.
Mataku bergerak ke sisi lain. Dan ternyata aku menerima banyak bunga dan hadiah cepat sembuh. Tidak sedikit dari bunga itu yang mengucapkan terima kasih.
GRAAKKK
"Permisi"
Telingaku mengengar suara yang familiar, lantas aku menggerakan mataku yang lemah ke arah itu.
Rupanya kakak kelasku, Jimmy Gabe.
Ia mengenakan jas hitam dengan dasi merah, rambutnya yang biasa jibrak sekarang ditata kebelakang. Dan ditangannya ia membawa bouquet bunga lily putih.
"Eh, Jimmy. Berkunjung lagi?", tanya ibu yang sepertinya sudah cukup kenal ke kak Jimmy. Dan sepertinya...ia sering menjengukku.
"Kemana Ray dan Silvano?", tanya ibu lagi.
Eh?
TungguLHOOOOO
KAK RAY SERING BERKUNJUNG?!
DENGAN KEADAANKU BEGINI?!
AHH MALUNYAA"Ray hari ini bikin konferensi pers. Investigasi polisi bilang kalo bahan dasar Matryoshka mengatasnamakan salah satu pegawai di YSP corp. Jadi dia yang maju buat meminta maaf", kak Jimmy menjelaskan dengan ekspresi kecewa.
"Lhoo kan dia ga salah?", ibu menimpali. Dengan tenang yang tidak seperti biasa kak Jimmy membalas,
"Iya. Dokter yang ngadopsi pelaku Matryoshka bekerja di bawah naungan YSP. Dan kantor itu sering kali menerima paket yang ditujukan kepada karyawan yang sedang bekerja, atau sekedar nitip. Jadi yah...kantor kena imbas, tante", kekeh kak Jimmy mengusap tengkuknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATRYOSHKA
Misteri / ThrillerSekolah Rising Smartness adalah salah satu sekolah paling ngetop di negara ini. Hanya murid-murid kaya, pintar, bertalenta, atau rupawan yang bisa masuk kesini. Sialnya...aku tidak memiliki semua itu. Namun aku bisa masuk ke sekolah ini sebagai muri...