MATRYOSHKA

7. The Dance

Hari ini seperti biasa...aku kesekolah lagi.

Tapi sekarang sedikit lebih bersemangat. Konyol sih tapi aku senang sudah kenal dengan Fionna.

Baik, cantik, dan tidak mendiskriminasi. Seandainya sekolah ini bisa seperti dia, pasti akan menjadi sangat baik.

Aku berjalan masuk ke gerbang bersamaan dengan murid-murid lain, namun saling tidak mengenal dan tidak peduli. Dan sama seperti yang lain, aku menunduk dan terpaku pada handphone.

Ngescrool instagram adalah hal yang lazim bagi remaja bukan? Itulah yang aku lakukan.

Namun saat aku keluar ke menu utama, aku menemukan sesuatu yang tidak lazim di rentetan aplikasiku.

Ada aplikasi baru.

Kotak berwarna kuning, di dalamnya ada siluet putih seperti boneka itu. Dan iya, dibawahnya tertera nama "MATRYOSHKA"

Aplikasi apa ini?
Penasaran, aku menekannya dengan jempol. Warna kuning itu memenuhi layar, selama loading, siluet boneka MATRYOSHKA terus terbentuk dari boneka-boneka lain.

Apa ini?

Aku tidak sadar dan terus berjalan sambil menunduk, sangat penasaran dengan aplikasi itu.

Selesainya, boneka itu seperti terbelah dua, lalu munculah menu dalam bahasa inggris.

Apa sih?

BRUG!

Aku terhuyung nabrak seseorang, tapi untung orang yang nabrak itu segera menangkap dan kembali menegakanku.

Saat aku membuka kelopak mataku, aku melihat orang yang berada di kasta yang beda dariku.

Ray

"Woah hati-hati! Kan ga lucu kalo jatoh!", tegur Ray. Namun tidak ada emosi atau rasa tidak suka dari teguran itu, Ray mengucapkannya sambil tertawa.

"Ah...maaf", ucapku langsung menunduk, bersembunyi di balik rambut putihku. Malu sekali rasanya menabrak orang ini

Duh apa yang dipikirkan yang lain ya?

Ahh aku tau,
"Ih dia pasti sengaja"
"Sok banget sih"
"Dasar pansos"
"Mentang-mentang di tolong Ray, sekarang jadi seenaknya"
"Ga tau diri. Dia kan bukan siapa-siapa"

UGH!
Aku benci diriku sendiri!
Kenapa gegabah sih?!
Aku seharusnya ingat aku bukan siapa-siapa...

Bahkan saat ini...aku berdiri dekat dengannya.

Sangat tidak pantas

BZZZT

Tiba-tiba suara statis terdengar dimanapun. Dari tv yang ada di plavon, speaker....

Ada apa ini?
Akupun melihat ke handphoneku, salah satu sumber suara statis itu.

Aku menyadari menu MATRYOSHKA berbeda. Bukan berwarna kuning dan putih lagi, sekarang berwarna merah dan hitam.

Boneka itu terbentuk lagi, tapi pase pembuatannya menjadi lebih cepat dan terkesan mengerikan.

"Ini kenapa...?", tanyaku tanpa sadar, menoleh ke sekitar dengan dada berdebar. Ray yang ada di dekatku...

Matanya membulat ketakutan, terpaku pada televisi yang memampangkan kengerian MATRYOSHKA, bibirnya yang bergetar bersuara,

"MATRYOSHKA...mainin orang"

Tiba-tiba music yang mengerikan terdengar.

Biola, bass, gitar, drum, gong, semua tercampur aduk, membuat bulu kudukku berdiri.