23. 2nd Round

22 8 0
                                        

Senin, 1 September

Ronde kedua

Dibanding ronde pertama aku lebih deg-degan disini. Bahkan ocehan-ocehan guru meleset di telingaku. Yang ada di pikiranku terus berputar pertanyaan dan tanda tanya.

Dari film-film horror ataupun thriller, pelakunya selalu sulit ditebak. Adapun yang tiba-tiba muncul karakternya akan membuat cerita agak membosankan. Tapi ada juga yang orang terdekatlah pelakunya. Jujur aku suka cerita yang seperti itu karena mengandung elemen kejutan.

Apa jangan-jangan pelaku Matryoshka adalah salah satu dari teman-temanku?

Aku tau

Kita langsung mempertanyakan perihal Kennth

Memang yang lain bisa dicurigai, tapi Kennth itu paling mencolok. Bukan berarti boleh lengah.

Cepat lambat ia harus membuka topengnya.

Bisa saja topeng itu bukan topeng biasa. Bisa saja di dalam topeng itu ada sesuatu yang canggih untuk mengedalikan boneka itu.

Tapi-ARGH!

Astaga sulit sekali!

1 dari 3000

Siapa sih...

Bangkuku di goyang dari belakang. Aku menoleh, dan Kennth menyodorkanku secarik kertas. Agar tidak ketahuan guru aku menyambar kertas itu dengan diam, dan membuka suratnya di bawah meja.

'Pas Break tadi Slyvia ada di kantor Mr. Stan. Gue nguping di bawah jendela dekat sana (mau jatoh). Mereka ngomongin soal 'kegilaan itu'. Mr. Stan ketawa² bilang kalo ini bikin seru, dia minta Sylvia buat hati-hati dengan permainannya. Disitu Slyvia terkesan lebih seneng, aneh kan? Dia juga berjanji timnya akan melakukan yang terbaik. Harus diinvestigasi?'

Aku tau Kennth masih memperhatikanku. Aku menghela nafas menyembunyikan kertas itu ke dalam loker meja sambil menegakan kepala. Aku mengangguk sebagai kode, dan Kennth mengetuk jarinya ke meja sebagai tanda dia sudah lihat anggukanku.

Setelah Ronde 2,

OSIS dan Mr. Stan akan kami periksa.

Hm...jujur aku ragu itu mereka. Tapi aku harus membuat mereka clear jika tidak ingin mencurigai mereka lagi.

Aku harap clue hari ini bisa mempermudah pencarian kami.

Waktu terasa berjalan begitu lambat. Rasanya menuju Lunch (Istirahat kedua) terasa seperti berjam-jam, padahal tinggal 10 menit lagi.

Sylvia Miraslava...
_________________________________________
Aku dan Kennth menunggu yang lain di depan pintu warna-warni, orang-orang yang lalu lalang memasang matanya ke kami seakan-akan sangat mencurigakan. Yah...albino dan manusia bertopeng, apa tidak mencurigakan?

"Sylvia atau Mr.Stan?", tanyaku memecah keheningan. Kennth yang bersandar ke dinding terdiam berpikir, kemudian membalas,

"Dua-duanya. Ini baru permulaan. Siapapun yang dicurigai harus segera diperiksa. Kaya, miskin, semua. Gue belom selesai nyari infonya. Baru ini. Pasti guru dan yang lain-lain bisa ada informasi"

Aku terdiam.
Dia sangat serius tentang ini.
Aku tidak tahu tapi aku rasa dari kita semua dia yang paling cepat mendapat informasi.

Speak of the devils...

Mereka datang

"Ada info?", tanyaku langsung. Dan seperti yang kuduga mereka menggeleng.

Aku mengeluarkan secarik kertas, kemudian menunjukannya ke mereka. Jackie mengambil surat tersebut bersama dengan Dean dan Benny.

MATRYOSHKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang