Chapter 24.

358 37 2
                                    


Suasana terasa begitu canggung, detik demi detik jarum jam yang berjalan terasa begitu lambat bagi Seokjin maupun Hoseok.

Keduanya lama terdiam, pikiran-pikiran mereka penuh dengan dugaan dan persepsi masing-masing.

" Apa ini ada hubungannya dengan Eunbi? " Seokjin kembali mengulangi pertanyaan nya kepada Hoseok.

Hoseok menyeringai, tersenyum sinis.

" Kau pikir saja sendiri! " Kata nya ketus tanpa menoleh ke arah Seokjin.

" Aku butuh jawaban darimu, itu sebabnya aku datang kemari! " Seokjin berkata tegas.

Hoseok kembali terdiam, sebelum sebuah anggukan kecil muncul di wajahnya.

" Kau! Kau hanya orang asing, tapi kenapa kau merebut banyak kehidupan Eunbi dariku? " Hoseok berujar, menatap Seokjin lamat-lamat.

Seokjin terduduk kaku, ia belum mengerti maksud pembicaraan Hoseok.

" Apa yang kau bicarakan? "

" Aku pikir kau sudah mengetahuinya, kau tahu? Kenapa kau harus membeli kedai itu untuk Eunbi? Kenapa harus kau? " Sinis Hoseok.

Terdengar bunyi helaan nafas kasar dari Hoseok, lalu meneguk sodanya lagi.

" Dan juga,  Eunbi menyebutmu sebagai kekasihnya? Aku tidak menyangka jika si bodoh itu akan mengatakan hal seperti itu. "  Lanjut Hoseok masih dengan nada sinis.

" Kau menyukai Eunbi? " tebak Seokjin

Hoseok terhenyak, namun beberapa detik kemudian mengangguk kecil. Sebuah anggukan yang terkesan canggung.

" Bohong jika aku tidak menyukainya, kami sudah bersama sejak kecil.. "  Suara Hoseok terdengar pelan. Tidak ada suara ketus di dalamnya.

Seokjin masih terdiam mendengarkan.

" Dulu  kalah  cepat dengan Junghyun, sekarang? Justru dengan kau!, hidup terkadang memang tidak adil. " Hoseok kembali meneguk sodanya, hingga minuman itu hampir habis dari kalengnya.

Seokjin terkekeh kecil, dugaannya ternyata benar. Ini masalah pembelian kedai, juga masalah Eunbi.

" Aku membeli kedai itu, untuk menolong Eunbi dan Jungkook, tidak lebih,  "  Ujar Seokjin

" Lalu untuk masalah perkataan Eunbi, apakah kau percaya? Itu hanya candaannya  saja "  Seokjin menatap Hoseok, tatapannya hangat.

" Kau pikir aku bodoh, huh? Aku mengenal Eunbi sejak kami masih kanak-kanak, ia tidak mungkin bercanda seperti itu. "  Hoseok menyeringai.

Sekarang giliran Seokjin yang terhenyak.

" Jadi maksudmu, dia serius ketika mengucapkannya? "

" Oh astaga, ternyata kau yang benar-benar bodoh, tentu saja dia serius, dia menyukaimu.. " jelas Hoseok .

Seokjin terdiam, ada yang aneh di dalam hatinya, ada gelenyar aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Seperti ada jutaan kupu-kupu menggelitik di dalam sana. Aneh tapi nyaman.

" Itu sebabnya kau membenciku?"

" Aku tidak benar-benar membencimu, aku hanya kesal. "

Seokjin mengalihkan netranya ke kaca jendela yang terhubung dengan balkon sederhana.  Kaca tersebut nampak mengembun karena dinginnya udara.

Seokjin kembali mengeratkan jaketnya.

" Kau benar-benar membuatku iri. " lirih Hoseok.

" Kenapa? " tanya Seokjin, ia memasukkan jari-jarinya ke dalam saku jaketnya.

𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang