Suasana terasa begitu canggung, detik demi detik jarum jam yang berjalan terasa begitu lambat bagi Seokjin maupun Hoseok.Keduanya lama terdiam, pikiran-pikiran mereka penuh dengan dugaan dan persepsi masing-masing.
" Apa ini ada hubungannya dengan Eunbi? " Seokjin kembali mengulangi pertanyaan nya kepada Hoseok.
Hoseok menyeringai, tersenyum sinis.
" Kau pikir saja sendiri! " Kata nya ketus tanpa menoleh ke arah Seokjin.
" Aku butuh jawaban darimu, itu sebabnya aku datang kemari! " Seokjin berkata tegas.
Hoseok kembali terdiam, sebelum sebuah anggukan kecil muncul di wajahnya.
" Kau! Kau hanya orang asing, tapi kenapa kau merebut banyak kehidupan Eunbi dariku? " Hoseok berujar, menatap Seokjin lamat-lamat.
Seokjin terduduk kaku, ia belum mengerti maksud pembicaraan Hoseok.
" Apa yang kau bicarakan? "
" Aku pikir kau sudah mengetahuinya, kau tahu? Kenapa kau harus membeli kedai itu untuk Eunbi? Kenapa harus kau? " Sinis Hoseok.
Terdengar bunyi helaan nafas kasar dari Hoseok, lalu meneguk sodanya lagi.
" Dan juga, Eunbi menyebutmu sebagai kekasihnya? Aku tidak menyangka jika si bodoh itu akan mengatakan hal seperti itu. " Lanjut Hoseok masih dengan nada sinis.
" Kau menyukai Eunbi? " tebak Seokjin
Hoseok terhenyak, namun beberapa detik kemudian mengangguk kecil. Sebuah anggukan yang terkesan canggung.
" Bohong jika aku tidak menyukainya, kami sudah bersama sejak kecil.. " Suara Hoseok terdengar pelan. Tidak ada suara ketus di dalamnya.
Seokjin masih terdiam mendengarkan.
" Dulu kalah cepat dengan Junghyun, sekarang? Justru dengan kau!, hidup terkadang memang tidak adil. " Hoseok kembali meneguk sodanya, hingga minuman itu hampir habis dari kalengnya.
Seokjin terkekeh kecil, dugaannya ternyata benar. Ini masalah pembelian kedai, juga masalah Eunbi.
" Aku membeli kedai itu, untuk menolong Eunbi dan Jungkook, tidak lebih, " Ujar Seokjin
" Lalu untuk masalah perkataan Eunbi, apakah kau percaya? Itu hanya candaannya saja " Seokjin menatap Hoseok, tatapannya hangat.
" Kau pikir aku bodoh, huh? Aku mengenal Eunbi sejak kami masih kanak-kanak, ia tidak mungkin bercanda seperti itu. " Hoseok menyeringai.
Sekarang giliran Seokjin yang terhenyak.
" Jadi maksudmu, dia serius ketika mengucapkannya? "
" Oh astaga, ternyata kau yang benar-benar bodoh, tentu saja dia serius, dia menyukaimu.. " jelas Hoseok .
Seokjin terdiam, ada yang aneh di dalam hatinya, ada gelenyar aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Seperti ada jutaan kupu-kupu menggelitik di dalam sana. Aneh tapi nyaman." Itu sebabnya kau membenciku?"
" Aku tidak benar-benar membencimu, aku hanya kesal. "
Seokjin mengalihkan netranya ke kaca jendela yang terhubung dengan balkon sederhana. Kaca tersebut nampak mengembun karena dinginnya udara.
Seokjin kembali mengeratkan jaketnya.
" Kau benar-benar membuatku iri. " lirih Hoseok.
" Kenapa? " tanya Seokjin, ia memasukkan jari-jarinya ke dalam saku jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ
ФанфикApapun yang terjadi dalam hidup.. Tersenyum dan bersyukur lah sebanyak-banyaknya... Kim Seokjin mungkin selalu merasa rendah diri dengan hidupnya disebabkan fisiknya yang lemah. Tapi dia punya kakak terbaik di dunia. Juga teman-temannya yang beri...