Pagi kesekian di rumah sakit. Keadaan Seokjin sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Setelah beberapa hari yang lalu harus kembali melewati masa kritisnya.
Sekarang semuanya sudah berlalu.Beberapa peralatan medis termasuk kabel EKG yang sebelumnya menempel di dadanya sudah dilepas.
Ia juga sudah tidak memakai masker oksigen lagi, hanya memakainya sesekali saat merasa sesak. Dan itu tidak selalu terjadi.Kedua tangannya sudah bisa digerakkan walaupun sedikit.
Dokter mulai menjadwalkan proses fisioterapinya, karena ia yang belum bisa beranjak dari ranjang rumah sakit.Seokjin masih butuh banyak bantuan orang lain, namun ia merasa senang karena sedikit demi sedikit ia mulai pulih.
Suaranya sudah kembali, dan ia tidak merasa sakit lagi saat berbicara.
" Seokjin-ah! Ayo sekarang kau makan, setelah itu minum obatmu nak.. " bujuk Ibu untuk kedua kalinya, menyodorkan sendok berisi bubur ke mulut Seokjin.
Namun Seokjin menolaknya, ia menggeleng dan memalingkan muka.
Seokjin duduk bersandar dengan bantal sebagai penyangganya." Seokjin! Jangan keras kepala nak! Sejak kemarin kau sulit sekali makan. " Keluh Ibu sedikit kesal.
Seokjin merengut, wajahnya tertekuk.
" Aku tidak suka makanan itu Bu, aku terlalu sering memakannya, dan itu membuatku bosan! juga makanan itu tidak enak! aku tidak berselera! " sungut Seokjin. masih menolak sendok yang sudah dekat dengan mulutnya.
" Kau harus makan jika kau ingin cepat pulih, kau tidak bosan berada disini berbulan-bulan? " Seokjung mencoba membujuk adiknya.
yang sejak pagi hari sudah menyebalkan." Aku tidak mau! itu tidak enak! rasanya seperti makanan bayi! singkirkan itu dariku! " Seru Seokjin. Ia mendengus kesal.
Ibu menghela nafas pasrah, ia meletakan sendok dan mangkuk berisi bubur itu di atas nakas.
rajukan Seokjin membuat kepala Ibu sedikit pusing." Bukankah kau memang bayi? lalu apa salahnya kau memakan makanan itu? " ledek Seokjung yang langsung mendapat pelototan tajam dari Seokjin.
" Apa?! aku benar kan? kau memang bayi! " gelak Seokjung.
" Hyung!! " bentak Seokjin.
" Seokjin bayi,, Seokjin bayi,, " Seokjung terus menggodanya dengan bernyanyi-nyanyi kecil sambil tertawa terbahak.
" Hyung! awas kau! Ibu lihat putramu itu Bu! " rengek Seokjin kepada Ibunya.
Ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Terlalu malas dengan kericuhan kakak beradik yang pernah hidup di rahimnya itu, mereka sangat kekanak-kanakan.
" Kalian berdua membuat Ibu pusing saja! " Ibu tidak menanggapi rengekan Seokjin dan lebih menyibukkan diri dengan mengupas beberapa buah pear di atas meja.
Ayah yang sejak tadi duduk di atas soffa, melipat koran yang baru saja dibacanya. Berjalan mendekat ke arah istri dan anak-anaknya yang sejak tadi sangat berisik.
" Seokjin! makan ya,, Ayah suapi. " senyum Ayah lalu mengambil mangkuk berisi bubur yang belum tersentuh sedikitpun.
Seokjin kembali menolak, menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ
FanfictionApapun yang terjadi dalam hidup.. Tersenyum dan bersyukur lah sebanyak-banyaknya... Kim Seokjin mungkin selalu merasa rendah diri dengan hidupnya disebabkan fisiknya yang lemah. Tapi dia punya kakak terbaik di dunia. Juga teman-temannya yang beri...