Chapter 54.

450 37 4
                                    

Bulan Desember adalah bulan kelahirannya, bulan peralihan dari musim gugur ke musim dingin.




Bulan dimana biasanya kakak atau kedua orang tuanya akan mengawasinya lebih ketat.



Bulan dimana ia rentan sekali untuk jatuh sakit, karena udara yang semakin dingin entah di siang maupun di malam hari sangat tidak bersahabat dengan imun nya yang lemah.



Namun berbeda dengan kali ini, ia merasa tubuhnya baik-baik saja, ia merasa sehat,ya walaupun tidak sesehat orang-orang normal lainnya. ia juga heran karena tidak mendapatkan flu di dinginnya udara siang maupun malam hari, di bulan Desember.





Salju memang belum turun dari langit kota Seoul, namun suhu udara yang sangat dingin terasa seperti mampu menusuk tulang, jika tidak memakai pakaian dari bahan wol dan tidak menyalakan penghangat ruangan.





Siang hari itu ia sedang bermain game di depan perangkat komputernya saat Seokjung dengan santainya masuk ke kamarnya yang memang tidak terkunci, tanpa mengetuk pintu lebih dulu, suatu kebiasaan yang sulit sekali  Seokjung tinggalkan.




"Kau sedang apa ? " tanya kakaknya sembari duduk di tepi ranjang milik Seokjin.





"Menurutmu apa lagi? Dan sejak kapan kau masuk kemari huh!? " balas Seokjin, tanpa sedikitpun menoleh ke arah kakaknya, mengingat ia sedang bermain game dan sebentar lagi akan mencetak lebih banyak poin.





"Apakah game lebih penting dari pada kakakmu sendiri!? " Seokjung berjalan ke arahnya.





"Tentu saja! " Seokjin menjawab enteng, tidak mempedulikan wajah Seokjung yang terlihat seperti orang tersakiti.





Dengan serta merta Seokjung mencabut salah satu kabel listrik yang tersambung menuju perangkat komputer Seokjin, membuat perangkat elektronik tersebut langsung mati, dan itu pasti membuat Seokjin kaget dan kesal secara bersamaan.




"Yak! Apa yang kau lakukan!! " Seokjin berteriak marah, ia hampir mencetak angka tertinggi, dan tiba-tiba semuanya berakhir.




"Ada aku di sini dan kau hanya fokus dengan komputer sialan itu!? " Seokjung melipat kedua tangannya. Tatapannya tajam.




Seokjin yang terlihat masih kesal, memilih berjalan ke arah pianonya, duduk dengan kasar di depannya, dan menekan tuts-tuts nya dengan asal.




"Hey! Ada aku di sini! " Seokjung berseru jengkel.




Seokjin yang kelewat kesal, mendengus, menoleh ke arah kakaknya yang sedang berkacak pinggang.





"Ada apa? " Seokjin bertanya malas, ia terlalu kesal karena ulah Seokjung.





Seokjung terlihat menyeringai kecil, ia berjalan mendekati Seokjin. Adiknya yang sangat menyebalkan itu.





"Bisakah kau lebih sopan kepadaku? Aku ini kakakmu bodoh! "  Seokjung mengumpat.




"Ada apa? Apa kau tidak mempunyai perkerjaan lain selain menggangguku? " Seokjin berujar pelan. Merendahkan suaranya.




"Tidak! " Seokjung tertawa kecil, menyadari perubahan wajah Seokjin yang terlihat putus asa.





"Tapi sayangnya aku tidak ingin mendapat gangguan dari makhluk astral sepertimu.. " suara Seokjin lirih, namun mampu membuat pupil Seokjung membesar karena melotot.





𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang