Chapter 17.

414 37 2
                                    

Yoongi terbangun lebih awal, tidak seperti biasanya memang,  ia terbangun karena bunyi jam weker milik Seokjin yang tidak berhenti berdering.

Mengambil jam weker tersebut dan segera mematikannya. Ini hari minggu,  waktunya bagi Yoongi maupun teman-temannya ber malas-malasan. Terlalu lelah dengan tugas kuliah yang menumpuk.

Yoongi melirik sekilas di sampingnya, tampak Seokjin yang masih tertidur dengan dengkuran suara yang halus.

Yoongi tersenyum tipis , dengan sengaja tangannya ia arahkan untuk menyentuh kening Seokjin, ada sedikit keringat disana.

Bukan apa-apa, Yoongi hanya takut Seokjin akan mengalami demam karena semalam ia menolak meminum obatnya. Yoongi terlalu hafal jika Seokjin mudah sekali untuk mendapatkan demam.

Yoongi menghembuskan nafas lega, karena suhu tubuh Seokjin tidak terlalu hangat seperti perkiraannya.

Memandang ke sekeliling kamar, terlihat Namjoon yang masih tertidur di soffa, sedangkan Taehyung dan Jimin tertidur di lantai yang beralaskan karpet.

Kamar Seokjin tampak lebih bersih daripada semalam, kedua trouble maker itu pasti sudah membersihkannya jika tidak ingin mendapat omelan dari Seokjin saat dia terbangun nanti.

Yoongi tersenyum sekilas,  ia ingin merebahkan tubuhnya kembali ke pembaringan, hari ini libur dan mereka tidak memiliki kegiatan yang berarti.

Dering ponsel Seokjin mengejutkan Yoongi, dengan malas ia menyenggol tubuh Seokjin yang berada di sampingnya.

" Seokjin-ah, ponselmu berbunyi, angkatkah! " seru Yoongi.

Namun Seokjin tak bereaksi, membuat Yoongi berdecak pelan.

Dengan terpaksa ia mengambil ponsel Seokjin yang berada di nakas, setengah mengucek matanya yang masih mengantuk.

Sebuah panggilan video, dari Seokjung Hyung.

Yoongi serta merta menegakkan tubuhnya saat ia menerima panggilan dari kakak sahabatnya itu.

" Eoh Hyung? maaf aku yang mengangkatnya,  si pemalas ini masih tertidur. " Ujar Yoongi saat ia melihat wajah Seokjung di seberang sana.

" Dia belum bangun? tumben sekali, apa dia sakit? " ujar Seokjung.

" Tidak!, dia baik-baik saja, kau bisa melihatnya kan? "  Yoongi mengarahkan ponselnya ke tubuh Seokjin yang meringkuk di sampingnya.

Seokjung tersenyum dan mengangguk setelah melihat adiknya, sejak kemarin dia tidak pulang dan menginap di kantor karena beberapa berkas yang belum selesai.

" Biarkan dia tidur, lagipula ini hari minggu,  ah ya Yoongi-ah, aku tidak tahu pasti kapan aku bisa pulang, pekerjaanku belum selesai, bisakah kalian menjaganya untukku? aku akan usahakan pulang sore nanti jika itu memungkinkan. "  Terlihat Seokjung menyesap secangkir kopi hitam, wajahnya kusut, sepertinya benar jika pekerjaannya begitu banyak di kantor.

Yoongi mengangguk mengiyakan permintaan Seokjung.

" Kau tenang saja Hyung, kami pasti akan menjaganya sampai kau kembali, " ujar Yoongi.

" Terimakasih, kalian boleh melakukan apa saja, asal itu tidak memberatkan Seokjin dan membuat berantakan Apartement ku, pastikan dia untuk makan dan minum obat dengan teratur. " Seokjung tersenyum sebelum mengakhiri panggilan video tersebut.

Yoongi mengangguk kaku, teringat dengan semalam saat Seokjin menolak meminum obat dan vitaminnya, jika Seokjung mengetahui nya, mungkin bukan hanya Seokjin yang terkena marahnya, tapi dia dan teman-temannya yang lain pasti ikut terkena getahnya.

𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang