Chapter 40.

485 32 1
                                    


" Jadi kalian sudah resmi menjadi sepasang kekasih sekarang? "  Suara berat Namjoon membuat Seokjin dan Eunbi kembali salah tingkah. Wajah keduanya memunculkan semburat merah.


" Sejak kapan kalian berada disana? tidak sopan! " sungut Seokjin, menutupi kegugupannnya.

" Kami sudah berdiri disini sejak tadi, kalian saja yang tidak menyadari kehadiran kami! " cibir Hoseok.

"Benar! Apakah kalian baru saja pergi ke Mars? hingga tidak menyadari keberadaan kami? " Yoongi yang kali ini bersuara, menyilangkan kedua tangan.

"Kalian anggap apa kami ini? Asteroid? Komet? Atau Alien huh! "  lanjut Yoongi sinis.

Seokjin memicingkan kedua matanya.

" Aku bahkan ingin melempar  kalian masuk ke dalam Black Hole! " Seokjin memajukan philtrumnya.

"Black Hole? itu bagus untuk membuat Jimin bertambah tinggi, karena tubuhnya akan memanjang dan menjadi lentur jika dia memasukinya.. " Taehyung tertawa, menyindir Jimin yang memiliki postur tubuh paling pendek.

Jimin melotot, Ia paling tidak suka jika ada yang mengungkit tentang tinggi badannya.

"Bagus juga untuk membuat tubuhmu menjadi butiran debu, saat kau terhisap di sana Tae! " Jimin tidak kalah ketus.

Semuanya terkekeh dengan perdebatan Taehyung dan Jimin yang sering sekali bertengkar.

" Ah, ternyata bayiku sudah besar,, dia sudah bisa berkencan dengan seorang gadis.. " Seokjung mulai memprovokasi.

Semuanya kembali tertawa, kecuali Seokjin dan Eunbi yang sudah tertangkap basah. Jika letak venus tidak terlalu dekat dengan matahari, mungkin mereka akan melarikan diri ke planet dengan sebutan bintang timur itu.

" Hyung!! " pekik Seokjin. Tidak bisakah kakaknya itu tidak menyebalkan untuk kali ini saja?
Seokjin ingin merasa bahagia sekarang.

Mereka mendekati Seokjin dan Eunbi yang masih tampak malu dan salah tingkah, Eunbi menggerak-gerakkan kakinya asal, terlihat sekali jika ia memang gugup.

" Aku merasa iri, karena sampai sekarang belum ada gadis yang menyukaiku.. " Jimin berujar sedih.

Semuanya tertawa mendengar curhatan Jimin.

Jimin-ah, jika saja kau tahu, jutaan gadis di luar sana sangat menyukaimu..

Pintu kembali terbuka dengan Ayah dan Ibu Seokjin yang datang .

" Seokjin-ah,, Ayah membelikan pizza untukmu nak.. " Kata Ayah meletakkan beberapa loyang pizza di atas meja.

" Aku sudah kenyang Yah,, aku tidak ingin pizza lagi." Seru Seokjin, menolak pizza yang biasanya selalu menjadi favoritnya.  Kimbab buatan Eunbi masih menyisakan rasa lezat di lidahnya juga rasa kenyang di perutnya.

" Oh iya kah? kau sudah makan? " Tanya Ayah.

Seokjin terlihat mengangguk.

" Paman! bayi paman sudah diurus dengan baik oleh Eunbi Nuna, dia bertindak seperti Induknya, eh maksudku Ibunya.." Taehyung terkekeh, meralat perkataannya yang sedikit melenceng.

Seokjin menatapnya jengah. Seokjin rasanya ingin sekali menyumpal mulut Taehyung dengan kaos kaki Jimin yang tidak dicuci selama tiga bulan.

Ayah dan Ibu saling berpandangan sebelum akhirnya sama-sama tertawa pelan.

Ayah mendekati Seokjin, raut wajah anaknya tampak lebih cerah, sorot matanya berbinar, Ayah sepertinya mengerti sesuatu. sama seperti yang dirasakan Ayah saat masih muda dulu.

𝙁𝙡𝙮 𝙒𝙞𝙩𝙝 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 || KSJ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang